I. The Kid

1.8K 200 30
                                    

Han Sooyoung dengan gemetar menarik knop pintu. Hatinya berpacu tak karuan. Bayangan buruk selalu menghantui pikirannya kala pintu semakin terbuka.

Bagaimana bila di dalam tak ada apapun?

Bagaimana jika Kim Dokja masih terbaring koma?

Bagaimana jika ekspektasi nya tak sesuai dengan realita?

Ia tak sanggup. Han Sooyoung memalingkan wajahnya. Matanya terpejam erat. Ia menggigit bibirnya hingga mengeluarkan darah saking gugupnya.

Yoo Jong-Hyuk, yang berdiri di sampingnya, memandang dengan jengkel. Ia sudah tak sabar sementara Han Sooyoung asyik berkutat dengan segala pemikiran buruknya.

Setelah Yoo Jong-Hyuk menganggukkan kepalanya, Han Sooyoung membuka pintu lebar-lebar.

Brak!

Han Sooyoung mematung, matanya yang melebar mengeluarkan butiran air jernih hingga membanjiri pipi, begitu pula dengan anggota <Kim Dokja's Company> yang lain. Dan kini Han Sooyoung tersenyum seperti orang bodoh.

Yoo Jong-Hyuk berteriak melemparkan pedang beratnya ke tembok, "Kim Dokja bangsat!"


Kim Dokja membaca lembaran-lembaran novel cetak yang hingga kini masih ditulis oleh Han Sooyoung. Matanya berbinar, melebar sesekali ketika menemukan adegan yang menurutnya epik.

"Hei, aku tak sejelek itu! Bahkan setelah dinding keempat tak lagi mengeblur wajahku---!!" Berulangkali ia protes kepada penulisnya langsung, setidaknya sebelum novel cetak itu diterbitkan.

Han Sooyoung tahu bahwa Kim Dokja sangat tampan pada awalnya, namun ia masih suka menyangkalnya dengan berkata, "Oh, mungkin Kim Dokja membeli barang di Dokkaebi bag untuk mempertampan wajahnya...? Atau mungkin salah satu inkarnasi Kim Dokja di dunia lain menularkan ketampanannya?"

Dan semua itu untuk menjahili Kim Dokja yang menurutnya imut.

"Dokja Hyung! Ayo sekolah!" Lee Gilyoung masuk setelah mengetuk pintu beberapa kali. Lihat seragamnya yang rapi, tak seperti seorang gadis acak-acakan di sampingnya.

Bahkan setelah dua tahun, Kim Dokja yang tak kembali ke usia aslinya---masih berumur 17 tahun kini harus sekolah.

"Apa-apaan dengan penampilanmu, Shin Yoosung?" Han Sooyoung mencibir, menghampiri kedua bocah satu SMA tersebut lalu mengacak-acak surai Yoosung.

"Arghh Sooyoung eonni!"

Lee Gilyoung bersuara, "Kemarin malam ia tidak tidur---"

"Bagaima---"

"Karena membaca novel mu," Ia berlalu meninggalkan Shin Yoosung di ambang pintu, tangannya menggapai tangan Kim Dokja. "Ayo Hyung, Hyunsung ahjussi sudah menunggu di bawah."

.

"Kami berangkat." Kim Dokja, Lee Gilyoung, dan Shin Yoosung melambaikan tangan masing-masing dari balik jendela mobil.

Jung Heewon, Uriel, Lee Seol-Hwa, dan Yoo Sang-Ah mengantarkan kepergian anak-anak di depan rumah, sementara Han Sooyoung tersenyum menatap Kim Dokja dari balkon.

Lee Ji-Hye? Bocah kuliahan itu sudah berangkat pagi buta karena deadline mendadak dari dosen tercintanya.

Brak!

Han Sooyoung terlonjak dan batuk parah lantaran Yoo Jong-Hyuk tiba-tiba mendobrak pintu balkon tanpa salam.

Sial, permen lemonnya tertelan mentah-mentah sebelum ia kunyah dengan benar.

Swap [Omniscient Reader's Viewpoint fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang