Necromancy

330 41 0
                                    

"Ilmu tersebut merupakan jenis ilmu hitam paling berbahaya yang dapat merenggut nyawa tidak hanya orang yang melakukannya, namun sampai teman dan kerabat dekatnya juga."



Author's POV

Xiaojun melangkah mantap masuk kedalam rumahnya diikuti beberapa rekannya —Yangyang, Jeno, Johnny serta Yuta.

Hari sudah menjelang malam, mereka baru saja pulang dari kampus dan berencana menginap dirumah Xiaojun malam ini.

"Mau ngapain nih?" Johnny buka suara setelah mendudukan diri diatas sofa panjang ruang tamu keluarga Xiao.

"Votinglah, gabut gue." imbuh Xiaojun yang sudah merebahkan dirinya dengan nyaman diatas karpet bulu.

"Eh, gue ada saran nih tapi kalian mau kagak maininnya?" Yuta terlihat menyeringai, membuat Yangyang, Jeno, Johnny dan Xiaojun menegakkan punggung —bersiap-siap mendengarkan penjelasan dari Yuta.

Yangyang mengernyit,
"Mainin apa maksud lu, Bang?"

"Jangan bilang permainan yang serem-serem kayak difilm itu ya, Bang!" Jeno melotot kearah Yuta, mewanti-wanti pria asal Jepang itu agar tidak menyarankan permainan menyeramkan seperti yang tergambar di benaknya.

Maklum, Lee Jeno adalah orang yang paling penakut disini, jadi wajar dia sudah ketakutan bahkan sebelum Yuta angkat bicara.

"Jangan bilang lu takut?" terka Yangyang dengan nada mengejek.

Jeno menggeleng kukuh, menolak argumen Yangyang mentah-mentah,
"Enak aja! Kagak ye, gue kagak takut."

"Udah-udah, dari pada kalian bacot mending langsung aja gue jelasin deh gimana permainan yang gue maksud." tukas Yuta.

"Jadi, permainan yang gue maksud tuh simpel tapi kita cuma bisa mainin pas pukul 3 dini hari." beber Yuta,
"Buat mainin permainan ini kita perlu boneka sebagai medianya, nanti setelah boneka kerasukan roh baru kita bisa mulai main. Permainan ini mekanisnya kayak petak umpet, tugas kita sembunyi dari boneka itu sampai permainan selesai."

Semua yang berada diruangan mendengarkan penjelasan dari Yuta dengan seksama.
Jeno sudah bergidik ngeri, Yangyang dan Johnny nampak antusias, sedangkan Xiaojun sebagai anak indigo memperhatian penjelasan Yuta dengan teliti.
Alisnya tampak menekuk, tengah berpikir keras.

"Kata Tante gue game itu bahaya." sela Xiaojun cepat ditengah penjelasan Yuta.

"Its just a game, dude!" Johnny berseru,
"Gak akan terjadi hal yang bahaya."

"Ini pake ilmu hitam yang paling bahaya, Bang. Gimana bisa lu bilang gak akan terjadi hal yang bahaya?" Xiaojun berujar jengah.

"Stop!" lerai Jeno,
"Bang Yuta, jelasin cara mainnya."

"Cara bermainnya adalah dengan menggunakan media boneka. Boneka itu disobek terlebih dahulu. Semua isi perutnya diganti dengan beras. Kemudian bagian tubuh para pemain, baik itu kuku, rambut atau darah, dimasukkan ke dalam perut boneka bersamaan dengan beras." jelas Yuta,
"Kalo udah, kita harus jahit lagi bonekanya pake benang merah. Disini ada yang bisa jahit kagak?"

"Noh, sebelah lu jago nyulam," Yangyang mengedikan kepalanya kearah Johnny.

"Jahit sama nyulam beda ya Saepudin!" sergah Johnny, membuat seisi ruangan tertawa.

Yangyang mengangkat kedua bahunya acuh, "Beda apanya kan sama-sama pake benang sama jarum,"

"Yaudah sih jahit aja asal-asalan," enteng Jeno.

"Kalo emang mau main, yaudah nyalain alarm. Sekarang kita tidur dulu." final Johnny diangguki semuanya kecuali Xiaojun.

✖️✖️✖️

Ponsel Johnny berdering. Alarm.
Masih pukul 2 lebih 30 menit dini hari.
Sang pemuda Seo lantas terbangun, dimatikannya alarm dari ponselnya tersebut.
Johnny memperhatikan sekeliling, teman-temannya masih tergelung oleh selimut dengan posenya masing-masing.

"Yut, bangun oy! Jadi main kagak?!" ucap Johnny dengan suara yang sengaja ia naikkan beberapa oktaf, membuat sang pemuda Nakamoto mendecak.

"Jam berapa?" tanya Yuta dengan suara khas bangun tidur.

"Setengah 3," sahut Johnny yang sudah mulai merobek perut boneka ichimatsu yang entah didapat dari mana oleh Yuta.

Dibantu Jeno, Johnny mengisi perut boneka dengan beras hingga cukup terisi.

"Mana anggota tubuh yang mau kalian pake buat main?" tanya Johnny, memandang semua temannya bergantian.

Xiaojun kemudian memberikan beberapa potong kukunya, diikuti oleh Yangyang.
Jeno memberikan 3 helai rambutnya, sedangkan Johnny dan Yuta sepakat meneteskan darah mereka pada kedalam perut boneka.

Tepat pukul 3 dini hari, setelah Yuta selesai merapalkan mantera khusus, permainan resmi dimulai.

"Selamat datang dalam permainan, cepat sembunyi! Siapapun yang berhasil kutemukan akan kubuat menemui neraka hihi...."

✖️✖️✖️

This story originally by Sartikaayuwwx
Selamat datang dan selamat bermain.

[✔️] The Game ; Xiao DejunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang