天蓝 | 6

203 25 8
                                    


"gue tuh gatau banget, tiba-tiba aja ada yang seret totebag gue dari belakang! nahkan gue masih pertahanin totebag gue kan ya, secara isinya penting banget, eh kok gue ikut jatuh! gue teriak-teriak juga ga guna, disana sepi banget anjir, emosi gue!"

changmin, chanhee dan hyunjun hanya diam memperhatikan jelmaan maung itu bercerita tentang kejadian yang menimpanya kemarin. sudah 3 kali sih hyunjae menceritakannya, mereka sudah bosan sebenarnya. tapi tak apa, mereka bertiga akan mendengarkannya. mereka bertiga tidak bisa tak mengacuhkannya, semua yang keluar dari mulut hyunjae terdengar seperti sihir, membuat semua orang yang ingin ia ajak bicara akan mendengarkannya. aneh tapi benar nyatanya.

karena terus mengumpati dua orang sialan yang kemarin mengambil totebagnya membuat hyunjae haus. berakhir lah cerita panjang itu karena hyunjae keluar tanpa permisi dari asrama menuju supermarket di depan asrama. niatnya sih membeli 3 botol susu stroberi dan 2 buah lunch box, 45 menit lagi kelasnya akan dimulai, dia harus sarapan.

drrttt...

jgn diangkat! is calling...

"gausah angkat aja kali ya? gue cape dibohongin anjir..." hyunjae terus memandangi ponselnya yang menampilkan panggilan dari younghoon. tak ayal, hyunjae capek terus diberi harapan palsu oleh temannya itu. boleh saja hyunjae menyukainya, tapi bukan berarti younghoon bisa bebas menyakiti perasaannya.

menghela napas panjang, hyunjae sudah memutuskannya. "apaan?"

"selamat pagi sayang, udah makan?"

"duh, mulut lu tuh buaya banget tau gak? langsung aja, gue males banget angkat ni telepon, jadi cepet ya, gue bentar lagi kelas."

"hehe maaf banget soal kemaren je... gue lupa kalo ada tanding, juyeon udah ngomong kok. untung aja dia angkat telepon lu kemaren, jadi ada yang bantuin lu. sekali lagi maaf ya je, hehehe"

"hmm..."

"ayo plis maafin gue. ntar gue traktir katsu depan taman deh... janji!"

"gausah deh, gue tetep maafin kok. gausah traktir katsu segala, gue bisa beli sendiri. dah ya, gue mau makan dulu."

"waaa maka—"

tanpa peduli lanjutan ucapan younghoon, hyunjae segera berlari menuju supermarket. secepat kilat mengambil 3 buah susu stroberi, sekotak lunch box, dan sekaleng cola untuk meredakan sakit hatinya. younghoon terlihat tidak peduli padanya, tapi kenapa hyunjae masih menyukainya?









.
.
.

"benar, ini dengan hyunjae yang menunda wawancara kemarin. saya akan datang hari ini sekitar pukul 12 atau pukul 1 siang untuk wawancara."

"....."

"baik, baik. terima kasih sudah memaklumi saya! saya tutup."

huft! sejujurnya hyunjae takut untuk wawancara disana lagi. kejadian yang kemarin menimpanya terlalu membuatnya kaget, apalagi luka di tangannya belum sepenuhnya sembuh. niatnya lusa dia akan mendatangi kantor tersebut bersama changmin, tapi pihak kantor tersebut menghubunginya lebih awal, gagal niat hyunjae untuk menundanya.

sekarang tugasnya mencari seseorang untuk bisa ia bawa ke tempat wawancaranya. mengecek kalender asrama, ternyata ketiga room mate nya itu sibuk semua. lemas, hyunjae tak tahu harus mengajak siapa. younghoon... tak mungkin. tukang tipu itu pastilah ada latihan basket hari ini. sudah, ternyata hyunjae hanya dekat dengan keempat orang tadi. siapa lagi yang bisa ia ajak untuk datang kesana?

sendirian? ide yang sangat buruk.

"duh gue kenapa ga punya temen sih..."

terpaksa, hyunjae membawa tas ranselnya menuju lapangan basket. masih 2 jam lagi, mungkin younghoon bisa menemaninya. ingat, terpaksa.









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

' blue hourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang