hyunjae sampai di tempat wawancaranya, yang untungnya tidak terlambat. younghoon ikut masuk ke dalam ruang tunggu, sambil memainkan hp nya.
"hoon, kalo dandanan gue kaya gini diterima gak sih... kok gue ngerasa keknya ga bakalan diterima ya...?" ucap hyunjae sembari membenarkan jas nya yang robek.
"diterima kali ah, jangan mikir kejauhan." younghoon berdiri, "bentar ya, angkat telepon nih."
hyunjae berdeham, masih membenarkan jas nya yang robek, sembari melihat ke ruang wawancara, menunggu namanya dipanggil.
younghoon kembali duduk di kursi sebelah hyunjae, berdeham. "ehm, jae... bisa gue tinggal nggak? gue ada urusan basket sama temen. sorry gabisa nungguin lu sampe selesai.."
hyunjae menoleh, lantas memasang muka sedih yang sangat terlihat jika itu dibuat buat. "eumm... yaudah deh gapapa..."
"yaampun jaeee.... ini mendadak banget, jadi gapapa kan gue tinggal... ntar gue traktir makan siang deh, jangan ngambek yaa plissss" ucap younghoon sambil memegang tangan hyunjae.
"iya gapapa hoon."
"okayy... semangat unje!! jawab yang bener ya ntar pas wawancara!! yang fokus!! gue pergi dulu yaaa!" younghoon segera berlari menuju parkiran, meninggalkan hyunjae.
"huft! padahal kan pengen ditemenin:(" ucap hyunjae saat melihat younghoon pergi menjauh.
.
.
.
dengan tergesa juyeon memarkirkan sepeda putihnya, lantas berlari di lorong menuju tempat tes ujian professor choi. ini bukan gua banget, ucapnya berkali kali dalam hati.
sesampainya di depan kelas, ia segera mengambil tempat duduknya, melihat arloji di tangannya, 10 menit lagi ujian akan dimulai. segera ia ambil tasnya, berniat mengambil nomor ujian, dan juga pensil.
uh? kok nggak ada? batinnya ketika mencoba mengambil kotak pensilnya, namun nihil. juyeon ambil tasnya, lalu meletakkannya diatas meja. mengeluarkan semua isi tasnya itu.
anjir... jangan bilang...
"selamat pagi semuanya, sebelum tes dimulai, tolong tunjukkan nomor ujian kalian." ucap mr. josh, asdos professor choi.
semua mahasiswa yang berada di ruang itu segera menunjukkannya dengan mengangkat kartunya. terkecuali juyeon.
mati gua...
"yang disana, oh kamu pasti lee juyeon bukan? tolong tunjukkan nomor ujianmu." tunjuk mr. josh pada juyeon.
"maaf mr., tapi bisakah anda memberi saya waktu untuk mengambilnya, nomor ujian saya ketinggalan." ucap juyeon dengan wajah datarnya.
"baiklah, kuberi waktu 5 menit lalu kau sudah harus berada disini." jawab mr. josh dengan senyum teduh.
"hmm, kalau begitu saya tidak akan mengikuti ujian ini. saya permisi dulu mr. josh." pamit juyeon lalu membereskan isi 'tas' itu.
"apakah kau yakin, lee juyeon? jika kau melewati ujian ini maka kau tidak bisa bergabung dengan kelas prof. choi yang amat sulit di dapatkan. kau menyia-nyiakan ujian ini?" tanya mr. josh sebelum juyeon pergi dari kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
' blue hour
Fanfiction[bxb] [age switch] [on going] "LU UDAH GILA?!?! GUE MAU WAWANCARA, KOK MALAH DI SOBEK SIH?!?! IHH LU TUH PUNYA OTAK GAK SIHHH?!?!!" bentak hyunjae pada pemuda berwajah datar tersebut. "kan lo bilang keburu, jadi yaudah." "YAA TAPI GAK GINI LAH ANJIR...