"Eomma Taetae bosan" ucap Taehyung kecil dengan memegang sebuah boneka kelinci
"Lalu Taetae mau apa?" Jawab Eomma dan mengangkat Taehyung kepangkuan nya
"Taetae mau main"
Tak lama tuan Kim masuk dengan terburu-buru
"Ada hal gawat. Taehyung, sembunyikan dia" ucap tuan Kim dengan nafas tersengal sambil berbisik ke telinga istrinya"Ada apa?"
"Jangan banyak tanya cepat sembunyikan Taehyung"
"Ah Taetae gimana kalau kita main petak umpet, kau bersembunyi lah dan jangan pernah keluar jika Appa dan Eomma belum menemukanmu. mengerti?"
"Tapi Eomma"
"Kau bilang sedang bosan bukan? Atau kau tak mau bermain dengan Eomma dan Appa lagi?"
"Nanti Appa akan menemukan Taetae dengan cepat juga setelah ini Eomma dan Appa akan membawa Taetae keluar rumah"
"Keluar rumah? benar? Benar? Janji?" Ucap Taehyung semangat
Karena faktanya selama ini di usianya 10 tahun Taehyung tak pernah di perkenalkan ke publik dan tak ada yang tau keberadaan Taehyung
"Janji. Sekarang Taetae bersembunyi ya di tempat yang sangat sulit di temukan"
"Baik. Taetae ahli dalam hal bersembunyi" ucap Taehyung kecil dan berlari kegirangan
"Jeon company telah berkhianat" ucap tuan Kim cemas
"Tuan Jeon?"
"Tidak kaki tangannya. Dia telah menipu kita dengan membawa semua uang kita"
"Lalu? Apa tuan Jeon tau?"
"Tau. Aku telah memberitahunya tapi dia-"
Brak
Tuan Kim dan istrinya seketika langsung kaget ketika ada yang mendobrak pintunya
"Apa yang kau lakukan" tuan Kim membentak orang tersebut
Dor.. dor... Dor ...
Terdengar dengan jelas suara tembakan menggema di seluruh ruangan dan tak lama tergeletak tubuh istri tuan Kim ..
"Brengsek apa yang kau lakukan" tuan Kim sangat marah dan berlutut memeluk istrinya yang sedang sekarat
"Menurutmu apa yang aku lakukan hah? Tentu saja membalas apa yang telah kau lakukan pada keluargaku" bentaknya murka diiringi dengan tawa
"Aku tak pernah melukai keluargamu brengsek"
"Iya tapi dengan kau melaporkanku pada tuan Jeon hingga semua keluargaku di bantai habis"
"Itu semua salahmu andai saja kau tak membawa kabur uangku kau akan tetap aman bukan?"
"Salahmu sendiri karena kau tak mau memberikan ku pinjaman. Tapi sekarang aku sudah tak membutuhkannya lagi, yang ku mau melihat keluargamu hancur sama seperti yang telah tua bangka Jeon itu lakukan"
"Brengsek" bentak tuan Kim
"Tapi jika aku hanya membunuh istrimu saja sangatlah tidak cukup karena tua Bangka itu juga membunuh satu anakku, tapi malang kau tak memiliki anak maka sebagai gantinya kau yang harus mati"
Dor..dor...dor
Tembakan kembali menggema di ruangan dan tepat di kepala tuan Kim mendarat peluru dan membuatnya meninggal di tempat