“Panggilkan Dokter!!”
Bagi Haera mungkin pura pura hilang ingatan adalah jalan tercepat agar masalah ini cepat selesai juga, tapi dia perlu tahu siapa dalang di balik penganiayaan tubuhnya.
***
“Tidak perlu memanggil Dokter, diriku sendiri lebih tahu apa yang aku alami” ujar Haera menghentikan langkah pelayan yang hendak menelpon Dokter pribadi keluarga Damanjaya.
“Tapi kondisi tubuh dan juga ingatan lo gimana?” tanya Woojin yang benar benar khawatir dengan keselamatan sang adik.
“Ah kamu pasti kakak yang baik” bukannya menjawab Haera malah mengalihkan pembicaraan sembari menatap Woojin dengan intens, membuat Woojin salah tingkah.
“Baiklah, aku akan bertanya malam itu bagaimana bisa aku berakhir di kantor Polisi?” tanya Haera pada seluruh anggota keluarga.
“Biar ibu yang menjawab” sahut wanita paruh baya yang tidak lain adalah Mandra ibu dari Raya.
“Semalam kamu marah dengan Raya yang tidak sengaja memakan roti kesukaanmu, jadi kamu memukulinya lalu pergi dari rumah begitu saja … tidak apa ibu tidak marah kok, ibu tahu Raya salah karna memakan roti itu tapi kamu jangan kabur dari rumah lagi dan membuat kami khawatir” lanjutnya sambil mengeluarkan air matanya membuat Haera menguap malas.
‘Bibi ini sedang menjelek jelekkan ku ya’
“Benarkah aku memukulmu?” tanya Haera kepada Raya yang kini menunduk sambil terisak membuat Haera muak.
Oh ayolah Haera sudah hidup 22 tahun lamanya, dan dia sudah faham betul dengan drama keluarga murahan seperti ini.
“Tidak apa apa kakak, lagi pula adik salah dan pantas di pukul tolong kakak jangan marah pada adik” jawab Raya sambil meremas baju ketat yang dia pakai saat itu.
‘Waahh ibu dan anak ini, apa benar mereka ibu serta adik kandung pemilik tubuh yang asli’ batin Haera sambil terus menerus menatap Raya dengan tatapan tajamnya.
“Kakak apa kamu melihat aku memukulnya?” tanya Haera pada Woojin sambil menunjuk ke arah Raya.
“Ti tidak, waktu itu kakak sedang berada di kota X dan tiba tiba mendapat telfon dari ayah kalau lo berada di kantor Polisi” jawab Woojin sedikit kikuk.
Oh ayolah adik polosnya yang dulu kini berubah tegas bak seorang Jaksa yang sedang mengintrogasi pelaku.
“Kota X bukankah itu berjarak 2 kota lagi agar sampai di Kota Z, bagaimana kakak bisa sampai secepat itu?” tanya Haera yang sudah mengerti seluk beluk negara ini akibat pembelajarannya tadi pagi sambil mandi.
Yah Haera belajar kan tinggal menajamkan penglihatan mata kirinya, lalu mengucapkan informasi apa yang dia inginkan, dan terjawab! wahh benar benar seperti Qiqi.
“Emm kakak menyewa satu pesawat untuk terbang langsung ke kota Z” jawab Woojin apa adanya membuat kedua mata Haera terbelalak kaget, sayang yang satunya tertutup perban.
Apa apaan ini kakaknya begitu boros.
“Wahh aku semakin yakin kalau kamu adalah kakak yang baik, lantas bagaimana Ayah bisa tahu kalau aku sedang di Kantor Polisi?” tanya Haera kini beralih pada ayahnya.
“Bawahan ku mendapat telfon dari Kepolisian, untungnya saat itu ayah sedang berada di perjalanan pulang dari Australia, jadi ayah bisa segera sampai dan langsung menghubungi Woojin, serta ibumu untuk menanyakan keberadaanmu, dia bilang kamu kabur dan menginap di hotel, tapi bagaimana bisa kamu berakhir di kantor Polisi” jawab Tuan Damanjaya membuat Haera mengerti satu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)
FantasyUp setiap hari💃 (KARYA SENDIRI) Jung Haera Komandan pasukan khusus abad 25 yang merangkap sebagai Dokter Tentara di bawah naungan FBI Amerika. Haera Pmeninggal dunia akibat penghianatan dari tangan kanannya, yang mengincar robot tempur buatannya. N...