#2

580 40 19
                                    

Sebelumnya :

"Tichie!, jangan begitu dong! Ini, baru permainan pertama. Permainan selanjutnya kalian harus menebak teka-teki dari kami!, tapi untuk sekarang silahkan istirahat dulu sampai aku membunyikan sirine baru kalian berkumpul kembali disini. Ingat, yang kabur akan MATI" ucapnya.

***
Di luar aula sekolah. Berpisah dari kelasnya. Taiga,X,Geed dan Z, Berkumpul dan merenungkan semua kejadian barusan.

"Si*l, baru aja kita berkumpul kembali setelah libur semester, kejadian buruk sudah menimpa kita!" ucap Taiga.

"Tolong, katakan ini hanya mimpi" sambung Geed. "X, kamu gapapa?, kamu terlihat pucat" tanya Z. "..Aku takut" jawab X.

"Kita semua juga takut" ucap Hikari dari belakang. "Hikari, Zero, dan Mebius Nii-San!" sahut Taiga dan Z.

Mebius mengusap kepala X dan mencoba menenangkannya. "Nggak apa, kita semua pasti bisa akhiri ini" ucapnya. "Bagaimana caranya, Mebius Nii-san?" tanya X.

Mebius terdiam sejenak, lalu menatap Hikari dan Zero. "Kalian mendekatlah" panggilnya. "Kenapa?" tanya Zero.

"Aku punya rencana, sebelum kita mengakhiri permainan gila ini, kita harus mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Seperti, 'bagaimana bisa mereka masuk ke sekolah?', 'Dimana para guru?', 'Kenapa hanya menargetkan pada siswa kelas satu dan tiga?', dan 'Kenapa bisa ada kepala guru dan murid yang meledak dan berubah menjadi potongan kertas?' jelas Mebius.

"Rencana bagus, kalau begitu kita bisa pakai waktu istirahat ini untuk mengumpulkan informasi tapi, kita perlu tahu apa dua kembar itu mengawasi pergerakan kita?" balas Hikari.

"Entahlah, tapi kita lakukan secara diam-diam saj-" ucap Zero terpotong. "Hm, kenapa Zero?" tanya Mebius.

"M-mebius Nii-San, belakangmu" bisik X. Mebius berbalik dan melihat Ghelioss berdiri tepat dibelakangnya.

Ghelioss lansung mencengkram wajahnya. "Tichie!, tenang aja sayang~ aku suka dengan rencanamu tadi tapi, berhati-hati lah karna, sepertinya aku semakin menyukaimu dan bersiaplah" ucapnya.

 "Tichie!, tenang aja sayang~ aku suka dengan rencanamu tadi tapi, berhati-hati lah karna, sepertinya aku semakin menyukaimu dan bersiaplah" ucapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu, dia menatap X. "Tichie!, kau yang disitu!, sepertinya saudaraku menyukaimu!" ucapnya. "Apa maksudmu?" tanya X.

Ghelioss tidak menjawab lalu, dia melepas cengkramannya dan pergi. Karna, saking kuatnya cengkraman Ghelioss tadi membuat wajah Mebius, terluka.

"Agh.." lirih Mebius kesakitan. "A-aku akan cari air dan obat" ucap Taiga.
"Jangan pergi sendiri, aku akan ikut denganmu" balas Geed.

Lalu, mereka berdua pergi. Sementara itu, Mebius mengusap lukanya dengan sapu tangan.

"Mebius Nii-San, apa lukanya dalam?" tanya Z.
"Gapapa, lukanya ringan aja kok" balas Mebius.

"Si*l, mulai sekarang kita harus menjaga Mebius dan X, aku punya perasaan buruk mendengar perkataannya tadi" balas Hikari.

"Hey, jangan ngomong begitu! Ngomong-ngomong rasa takutku kalah dengan perasaan jijik mendengar saudaranya suka padaku" ucap X dengan raut wajah yang aneh.

"Aku juga, dari awal dia sudah seperti itu dan aku heran apa maksudnya dengan kata 'bersiaplah' tadi" ucap Mebius.

"Au ah!, yang penting kamu nggak pernah berpisah dengan kami. Ini juga berlaku untukmu X" balas Zero. "Orang mana yang mau ala sadboy, disituasi gini" ucap X.

Z memukul kepala X. "Kamu ini, dikasih tau malah ngomong begitu" ucapnya. "Aw..maaf, aku cuman bercanda kok" balas X.

"Bercanda itu ingat tempat dan kondisi, bego" ucap Zero.
"Mebius Nii-San!" panggil Taiga dan Geed.

Mereka kembali membawa air. Lalu, Mebius membasuh lukanya dan mengobatinya. "Terima kasih banyak. Taiga, Geed" ucapnya.

"Sama-sama, Nii-San" balas mereka. Kemudian, terdengar sirine berbunyi. "Si*l, aku nggak mau kembali kesana" ucap Zero. "Ayo masuk!" balas Hikari.

***
Di aula sekolah, tampak Ghelioss memegang beberapa kertas kalimat. Dan Ghaliass memegang sebuah kamera.

"Tichie!, permainan keduanya adalah teka-teki!, disini kalian bebas berklompok dan beri nama klompoknya, setelahnya kalian harus menebak arti dari kalimat yang akan kubagikan, di permainan kali ini, kalian diberi waktu 20 menit. Jika lewat 20 menit, maka kalian tahu kan bakal mati seperti permainan pertama tadi" jelas Ghelioss.

Lalu, mereka semua dengan cepat membentuk 6 kelompok. Mebius,Zero,Hikari, Taiga, Z, X, dan Geed memberi nama kelompok mereka 'Ultra'.

Ghelioss membagikan kertas kalimat pada tiap kelompok.
Kelompok Ultra mendapat kalimat, 'Aku penakut tapi suka makan, lempar batu, bersembunyi dan menginjak'.

"Ohsy*t.." umpat Zero. "Lama-lama jadi gila aku" sambung X. "Sudah, waktu kita nggak banyak, sebaiknya kita artikan kalimatnya" ucap Mebius.

Lalu, mereka membaca ulang kalimat tersebut. "Oh!" ucap Hikari. "Kenapa?" tanya mereka.

"Coba perhatikan kalimat 'Lempar batu' itu seperti berarti, 'Melempar kesalahan atau masalah'. Lalu, kalimat 'Bersembunyi', jika kita sambungkan dengan kalimat 'Lempar batu' jadinya, 'Bersembunyi dari kesalahan yang diperbuat', dan untuk kalimat lain.." jelas Hikari sambil berpikir.

"Hm, kalau menurutku kalimat 'Menginjak', berarti 'Menindas' sambung X.

"Kalau kalimat 'Aku penakut tapi suka makan'?" tanya Geed. Mereka terdiam dan berpikir keras.

5 menit lagi!

"Hah?!, cepat banget!" protes Geed. "Si*al" umpat Taiga. "Rakus" ucap Zero. "Eh?" tanya mereka.

"Kalimat 'Aku penakut tapi suka makan', memiliki artian 'Seorang yang rakus tapi penakut' kan" jelas Zero.

"Woah!, jadi arti dari kalimatnya itu, 'Seorang penakut yang rakus, suka melempar kesalahan dan menyembunyikannya' ucap Z.

"Bukan!, kalau menurutku artiannya jadi, 'Seorang penindas yang rakus dan tidak bertanggung jawab adalah orang yang takut akan kesalahannya sendiri' " balas Mebius.

TIME UP!

"Tichie!, waktu habis! Ayo sekarang kalian berikan jawabannya, mulai dari kelompok ini!" ucap Ghelioss sambil menunjuk.

"Eh.. I-itu" ucap mereka. Ghelioss menggelengkan kepala. Kemudian, Gheliass memfoto mereka dengan kameranya yang mengeluarkan Flash terang.

Seketika, kelompok itu berubah menjadi potongan kertas. Semua terkejut dan ketakukan. "Tichie!, sekarang kelompok ini!" ucap Ghelioss sambil menunjuk kelompok Hikari, dan lainnya.

"Seorang penindas yang rakus dan tidak bertanggung jawab adalah orang yang takut akan kesalahannya sendiri" jelas mereka sambil menunjukan kertas kalimatnya.

Ghelioss tepuk tangan dan kegirangan."Tichie!, bagus! bagus! ,sekarang kelompok ini!" ucapnya sambil menunjuk kelompok lain.

***
Hikari, Mebius, Zero, X, Geed,Taiga dan Z. Menghela nafas dan merasa sangat lemas. "Syukurlah.." ucap Mebius. "Iya, setidaknya untuk kali ini" balas Hikari.

Lalu, Ghelioss bertepuk tangan. "Oke! Bagus! Sekarang tersisa kalian!" ucap Ghelioss pada kelompok terakhir.

"Uh..hu..t-tolong jangan bunuh k-ami..hu.." pinta mereka ketakutan. Ghelioss diam dan mengacungkan jempolnya ke bawah. "Boo!" ucapnya.

Seperti sebelumnya, Gheliass memotret mereka, dan lansung menjadi potongan kertas.

Lalu, ruang Aula berubah menjadi ruang tidur.

"Oke!, sekarang waktunya kalian istirahat! Tidur nyenyak! Senyenyak mungkin! Karna besok, kalian akan bermain kejar-kejaran" ucap Ghelioss. "Brengs*k.." umpat Hikari.

✅P.G.D.[Ultraman Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang