#5

444 31 11
                                    

Sebelumnya :

Lalu, mereka pun menuju dinding itu. Dan mereka keluar, terlihat Mebius yang tersangkut pada sebuah pohon yang tidak begitu tinggi. "Setidaknya, bolanya selamat" ucapnya dengan polos.

***
Setelah keluar, kelompok Ultra berjalan mengitari lapangan yang ada. Aneh, suasananya sunyi. Dan Mebius masih yang membawa bola. "Hey..yakin nih, kalau permainan ketiga sudah selesai?" tanya Geed. "Aku nggak yakin" jawab Mebius.

"Si*l" umpat Zero. "Tichie!, anak manis kok mulutnya kasar begitu!" ucap Ghelioss dari belakang. "UWAH!" kaget Zero.

"Tichie!, jangan kaget begitu dong! Bagus karna kalian Sekarang sudah sampai disini, maka, bersiaplah. Permainan ketiga yang sebenarnya akan dimulai! Permainannya simpel, semua kelompok akan saling bertanding untuk bertahan hidup dengan menyelamatkan bola yang dibawa sambil dikejar 1 kawan kami. Ingat! Jangan melukainya!, disini kalian diperbolehkan saling membunuh antar kelompok, nah.. Aku sarankan kalian berdiskusi dulu dan siapkan mental untuk permainan ini! Jangan lama-lama, kelompok lain sudah menunggu!" jelas Ghelioss, kemudian dia menghilang.

Lalu, lapangan pun berubah menjadi ruangan serba putih dengan satu pintu didepan mereka.

"Astaga.." ucap Z frustasi. "B*ngsat, mereka itu tujuannya apa sih?, hidup aja repot banget" sambung Taiga.

"Sudah, lebih baik kita selesaikan permainan ketiganya" ucap Hikari. "Hikari..aku nggak siap, aku nggak mau saling membunuh" balas Mebius.

"Aku juga" sambung X dan Geed. "Apa ada cara alternatif selain membunuh?" tanya Zero. "Alternatif?, nggak tahu tapi, kalau menurut Hikari gimana?" tanya Taiga ragu.

"Nggak tahu!, yang pasti kita harus bisa keluar dari permainan dua Evil Ultra kembar itu, aku nggak peduli! Mau siapa yang mati kubunuh, asal kelompok kita menang dan selamat! Haha..ya..selamat..hahaha!" ucap Hikari.

Mendengar itu, Zero lansung melayangkan tinjunya pada Hikari. "Sadarlah, br*ngsek" ucapnya. "..maaf" balas Hikari yang kemudian terdiam.

"Sudah, gimana kalau kita nggak perlu membunuh. Tapi, cukup berusaha bertahan aja?, jadi satu yang bawa bola dan yang lain saling melindungi" usul Mebius.

"Hm..bisa sih, tapi yang bawa bola kan harus lincah, apa Mebius Nii-San saja, akan tetap yang membawa bolanya?" tanya Z. "Iy-" jawab Mebius terpotong X.

"Jangan, aku aja yang bawa bolanya. Mebius Nii-San, sudah membawa bolanya dari tadi. Nanti, kalau aku mulai lelah, bakal ku oper ke kalian" ucapnya.

"Oke, kalau begitu ini.." balas Mebius sambil mengoper bolanya. "Gimana denganmu Hikari?" tanya X. "..Aku..setuju aja" jawab Hikari.

"Hikari.." ucap Mebius sambil menepuk pundaknya. "Semangat!" sambung Mebius.
Melihat itu, Hikari tersenyum tipis dan mengangguk.

"Oke, semuanya sudah siap?" tanya Zero sambil memegang gagang pintu. "Siap" jawab mereka.

Cklek-

***
Hikari,Mebius,Zero,X,Geed,Taiga, dan Z terkejut. Karena, melihat kelompok yang tersisa hanya 3 termasuk kelompok mereka. Total 18 peserta. Karena, 1 kelompok berjumlah 6 pemain.

"Sial, kalau di permainan ketiga aja sudah segini pesertanya.." gumam Hikari.

"Yo!, lama banget kalian datang, kukira yang datang kelompok lain, soalnya aku tadi sudah yakin kalian sudah mati semua" ucap Rez.
"Apa kau bilang?!" balas Zero sambil menarik kerahnya.

"Heh, kenapa? Tersinggung?" ucap Rez. "Iya, aku cukup tersinggung mendengarnya dari mulut busukmu" balas Zero.

"Hey!, lepaskan dia!" ucap anggota kelompok Zark.
"Tch" balas Zero sambil melepas kerah Rez.

"Kita liat aja nanti, siapa yang bakal kalah di permainan ini" ucap Z. "Ho.. Benar" balas Rez.

"Kalian ada masalah apa sih?, ini bukan waktunya buat ngajak kelahi Rez, sudah gangguan mental ya? Akibat terjebak disini? Kasian, lemah banget mentalmu" ucap Taiga.
CUIH-

Salah satu anggota kelompok Zark menarik dan meludahi Taiga. "Jangan pernah kau bicara seperti itu tentang Rez" ucapnya. "Bangs*t!" balas Taiga sambil memukulnya.

Kemudian, terdengar suara Sirene. "Tichie!, jangan berantem dulu!, nggak seru! nggak seru! Berantemnya pas dipermainan!, nah.. Sekarang ku perkenalkan pada kalian Kawan kesayangan kami!" ucap Ghelioss bersampingan dengan satu makhluk.

"Gimana?, keren kan dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana?, keren kan dia.. Nah, sebelum memulai permainannya aku ingin kalian mengartikan kalimat acak ini.. Karena, bisa aja kali ini, jadi permainan terakhir di hidup kalian.. Coba artikan 'Kutukan, Hidup, Pembuangan, mata'. Mudah saja kok! Silahkan berdikusi dulu, waktunya bebas!" ucap Ghelioss.

Lalu, semua berdiskusi."Sial, kalimat acak lagi" protes Geed.

***

Ayo para pembaca! Coba artikan 'Kutukan, Hidup, Pembuangan, mata'.

Lumayan kan ngasah otak dikit dimasa pandemi 🗿

Jawab ya!

✅P.G.D.[Ultraman Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang