Ridho dan farah telah tiba dirumah sakit medika cahya utami hari ini farah akan menjalani terapi untuk mencoba kakinya berjalan.
Ridho mendorong kursi roda farah menuju ruangan wahyu dokter yg selama ini menangani farah yg juga teman kuliah ridho.
Mereka tiba di ruangan wahyu , terlihat wahyu yg sedang menunggu keduanya sambil membaca beberapa berkas berkas.
"Broo"panggil ridho saat membuka pintu.
"Eh elo,sini masuk"ucap wahyu memanggil keduanya
Ridho dan farah masuk keruangan wahyu dengan farah tersenyum pada wahyu.
"Mm bro gw anter farah buat terapi tapi gw gk bisa nemenin dia gw harus balik kekantor dadakan soalnya,lo bisa gk jaga farah buat terapi?"ucap ridho tak enak karena tiba tiba meninggalkan adiknya.
Farah menatap abangnya dengan tatapan bingung kenapa abangnya harusn mengantarkan dia kemari jika abangnya ada kepentingan.
"Oh itu,yaudah biar gw yg bantuin rara terapi lo pergi aja"ucap wahyu tersenyum pada ridho.
"Beneran nih?gw ngerepotin lo lagi nih"ucap ridho tak enak.
"Kita temenan udah berapa lama sih?pakek acara gk enak segala biar nanti sekalian gw yg anter farah pulang"ucap dokter wahyu membuat ridho mengangguk.
"Thanks ya bro,gw pergi dulu dek Abang pergi dulu ya nanti biar pulang sama dokter wahyu aja abang mungkin malem ini gk balik"ucap ridho mengecup kepala farah yg dibalas anggukan kesal.
"Yaudah bro gw pamit bayy"ucap ridho melambaikan tangan nya sebelum menghilang dari pintu ruangan milik wahyu.
Dalam hati wahyu bersorak ria karena dia ditinggalkan bersama farah hanya berdua lagi lagi dia akan mengajarkan farah untuk berjalan sungguh hal ini yg wahyu tunggu.
Wahyu tersenyum pada farah yg masih melihat lihat ruangannya.
"Ra bisa kita mulai latihannya?"tanya dokter wahyu berdiri dan membukakan gorden disampingnya agar lebih luas lagi.
Farah yg mendegar pertanyaan wahyu pun nenatap laki laki tinggi itu.
"Bisa kok,sekarang aja"ucap farah tersenyum.
Wahyu mendekati farah dan membantunya untuk berdiri sedikit demi sedikit dengan kedua tangannya menggenggam tangan farah.
"Udah ada kemajuan ya,kamu udah bisa berdiri"ucap dokter wahyu pada farah.
"Iya ,cuma bisa berdiri doank sih kadang juga harus ada tumpuannya"ucap farah tersenyum perih melihat kedua kakinya yg tak kunjung kembali seperti semula.
"Semuanya gk ada yg praktis ra,paling gk udah ada kemajuan sini kamu pegang kedua besi kiri kanan ini terus kamu susul saya diujung sana"ucap wahyu menunjuk tempat dia berdiri nantinya.
"Pelan pelan aja ok"ucap dokter wahyu diangguki farah.
Farah melangkahkan kakinya yg kaku itu satu persatu perlahan demi perlahan dia mencoba hingga...
-brakk..
Farah terjatuh tak kuasa menahan sakitnya kaki nya saat melangkah dengan cekatan dokter wahyu mendekati farah dan membantunya untuk berdiri.
"Its.okeyy ,gak papa kita coba lagi ok"ucap dokter wahyu tersenyum pada farah yg dibalas anggukan oleh farah.
Kali ini farah mencoba lagi dengan kedua tangannya bertumpu pada sisi besi lagi.
Dengan kekuatan penuh farah mencoba untuk melangkahkan kakinya,satu langkah kakinya berhasil melangkah dan dirinya tersenyum bangga.
"Good job farah,ayo lagi kemari"ucap dokter wahyu memberi semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let me choose [TERBIT]
Teen Fiction"DISAAT KAMU GK PERNAH ADA WAKTU SAMA AKU ,AKU BAHKAN MASIH COBA BUAT NGERTI GOO,DISAAT KAMU LEBIH MILIH BERANGKAT SAMA DIYSHA AKU NGALAH GOO,DISAAT KAMU BILANG GK BISA NEMENIN AKU KERUMAH SAKIT AKU NGALAH GOO,AKU SADAR GO AKU GK SESEMPURNA DIYSHA...