12

249 39 2
                                    

Hubungan Suzy dan Seunggi telah kembali ke titik awal. Pasalnya gadis Bae menolak ajakan kencan oleh pria Lee. Entah apa alasan gadis itu melakukannya, hanya Suzy yang tahu.

Setelah malam pertemuan keduanya di rumah keluarga Bae, Seunggi dan Suzy sama sekali tak lagi saling berkomunikasi. Tak ada sapaan apapun. Mereka kini bagai orang asing. Sikap keduanya'pun sedikit berbeda. Sama-sama menjadi lebih pendiam, tidak seperti biasanya.

Saat berada di kampus, Seunggi memilih menyibukkan diri dengan kegiatan yang menyita waktu sama halnya dengan Suzy. Gadis itu masih saja mengajar pada waktu jeda.

"Ssaem, tidak bisakah kita lanjutkan nanti saja? Aku sangat lapar."

"eoh, kalau begitu pergilah."

Setelah kepergian muridnya, Suzy mendudukan diri di lantai. Memejamkan mata. Gadis itu merasa lelah. Lelah secara batin.

Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu seketika membuat Suzy membuka kedua kelopak mata. Pria yang ada dalam pikirannya kini tengah berdiri di daun pintu.

Perlahan Suzy bangkit, berjalan menghampiri Seunggi "Sunbaenim, apa yang sedang Sunbaenim lakukan disini?"

"apa kau sudah makan? Tanyanya datar.

"aku tidak berselera."

Pergelangan tangan Suzy ditarik oleh Seunggi. Pria tersebut membawa Suzy menuju atap gedung.

"apa yang ingin Sunbaenim sampaikan?"

"untukmu, makanlah!"

Seunggi menyerahkan hotdog yang masih terbungkus. Menyisakan satu untuk dirinya sendiri.

Saat ini keduanya sedang berdiri lapangan luas atap gedung yang dibatasi oleh dinding dengan tinggi sebatas pinggul dan diberi besi pembatas. Seunggi dan Suzy melihat ke bawah dimana di sana terdapat banyak mahasiswa yang sedang sibuk melakukan berbagai kegiatan. Ada yang bermain, sekedar duduk sambil bercerita bahkan ada yang masih menyempatkan diri membaca buku di waktu jeda itu. Semua tampak dari atas.

"makanlah, aku tahu ini tidak selezat makanan di rumahmu. Tapi, setidaknya ini bisa menganjal perutmu yang kosong. Jangan khawatir, punyamu tidak diberi saos!"

Mendongakkan kepala, Suzy berusaha menahan kalau-kalau airmatanya akan jatuh.

"kenapa Sunbaenim melakukannya?"

"mwo?"

"ini!" menujuk hotdog yang ada di tangannya. "seharusnya sunbaenim tak usah menghiraukanku. Lakukan saja apa yang dulu pernah Sunbaenim lakukan padaku. Aku bahkan sudah berniat melupakan Sunbaenim. Aku juga sudah menolak sunbaenim. Tapi kenapa, kenapa sunbaenim masih peduli padaku? Tolong, jangan membuatku goyah. Ku mohon."

"habiskan punyamu lalu kau bisa pergi!"

Seunggi membuka hotdog miliknya dan mengigitnya lahap. Pria itu sengaja tidak menatap Suzy. Tidak menjawab pertanyaan yang di tujukan untuknya. Seunggi melihat ke arah lain.

Mengigit bibir bawah, Suzy sedikit di buat kesal karena pria itu seperti mengacuhkannya. "ini, ku kembalikan. Aku tidak lapar!"

Belum sempat melangkahkan kaki, pergelangan Suzy sudah di tahan. Seunggi membawa Suzy dalam pelukan.

"jangan berusaha begitu keras. Aku tahu kau masih menyukaiku!" pria Lee tersenyum.

"pria jahat. Sunbaenim sangat jahat. Bagaimana Sunbaenim bisa tahu perasaanku? Selama ini sunbaenim selalu menolakku. Sunbaenim.."

Cup

Sebuah kecupan Seunggi berikan tepat di kening Suzy. Menjadikan Suzy terdiam. Netranya yang bening kini menatap dalam pada pria yang baru saja mengecupnya di kening.

reonion [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang