18

245 31 14
                                    

Liburan akhir tahun telah usai. Mereka yang sempat menikmati liburan musim dingin juga telah kembali beraktivitas seperti sedia kala. Kembali pada tugas keseharian.

Pagi ini seharusnya pria Lee menjalani tugas layaknya hari-harinya. Berada disalah satu fakultas terkemuka di Korea. Sedari tadi Suzy bahkan sudah menunggu didepan pintu gerbang. Menanti kemunculan sang kekasih. Nyatanya pria tersebut tak kunjung tiba. 'ada apa dengannya! Saat berpamitan pulang, mereka bahkan sempat saling melambaikan tangan. Tapi keesokan hari pria itu malah tidak bisa dihubungi. Hari ini dia juga tidak datang mengajar. Pria itu memberi alasan pada pihak kampus 'ada urusan pribadi'. Sebuah alasan yang cukup memberi rasa penasaran.

Suzy hanya khawatir bahwa kemungkinan pria itu kembali merasa minder karena status sosial lagi jarak umur yang lumayan jauh. Suzy sempat mendengar dari sahabatnya Seunghee dan Jiwoon mengenai pembicaraan Seunggi dengan kedua gadis tersebut.

Tak lagi menunggu, Suzy memutuskan masuk ke ruang dimana diperuntukkan bagi pengajar. Di sana dirinya akan menanyakan keberadaan rumah tinggal Seunggi. Betapa parahnya dirinya, ia bahkan tidak tahu dimana pria itu tinggal setelah mereka berpacaran beberapa waktu. Tepatnya setelah Seunggi pindah dari rumah atap lamanya, Suzy tak lagi tahu dimana pria itu tinggal.

_

Usai kegiatan belajar mengajar, Suzy menjalankan mobil menuju alamat yang telah diberikan. Dengan petunjuk GPS tak butuh membuang banyak waktu, segera alamat yang dikehendakinya ia temukan. Turun dari mobil sport merah, Suzy menapaki jalanan kecil. Langkahnya terhenti kala melihat sosok Seunggi bersama seorang wanita. Wanita itu terlihat mengaitkan lengan pada pria Lee.

Melihat kehadiran Suzy, seketika Seunggi menghentikan langkah. "Kau mengenal wanita itu?" Wanita yang sedang bersama Seunggi bertanya.

"Emm.. pulanglah dulu! Kita bicarakan di rumah!" Suzy bisa mendengar semua pembicaraan itu. Wanita itu bergeming. Takut sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Kenapa kau kesini!"

"Ne?" Terhipnotis oleh pertanyaan dingin pria itu. "Apa aku salah ingin bertemu dengan pria yang ku cintai? Apa seharusnya aku tidak datang? Kalau begitu aku pergi!"

"Suzy_ya!"

Suzy yang sempat berpaling untuk pergi akhirnya menghentikan langkah. Kembali menoleh tanpa berkata-kata.

"Mari kita putus!"

"Pu_putus? Kenapa! Karena wanita itu?"

"Em.. benar. Karena dia! Aku akan pergi bersamanya.. jadi mari putus!"

Raut wajah Suzy seketika berubah mendung. Netra'nya mengerjap. Sepertinya airmata siap menerjang turun. Susah payah dirinya berusaha memperoleh hati pria itu. Bahkan harus pergi jauh dari keluarga dan teman. Mereka akhirnya bersama tapi kini pria itu meminta putus? Tidak ada penjelasan sama sekali? Inikah akhir dari segalanya?

"Tidakkah kau ingin menjelaskan padaku? Misalnya siapa wanita itu, bagaimana bisa kau mengenalnya, kenapa lebih memilihnya?" Menatap dengan netra yang berkaca-kaca.

"Tidak! Tidak ada yang perlu dijelaskan! Hanya, mari putus!"

Air mata Suzy kini tak lagi terbendung. Suzy tak mampu bertahan lebih lama. Beradu pandang dengan Seunggi. Suzy bisa melihat dari mata pria itu. Seunggi juga terluka. Tampak dari sorot matanya. Tapi kenapa? Pria itu bahkan enggan memberikan alasan.

"Baiklah! Mari akhiri disini!" Tak lagi menunggu lama, Suzy berlalu dari Seunggi. Langkah demi langkah tertatih akibat high heels yang dikenakannya membawanya kembali ke mobil. Suzy menurunkan kap. Gadis itu menangis sejadi-jadinya di dalam mobil. Dimana kesalahannya! Kenapa pria itu harus kembali menyakitinya!

reonion [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang