Prolog

425 19 104
                                    

Di sebuah planet hijau terang dengan matahari buatan yang sering kali disebut tanah cahaya. Para ultra kini menikmati kehidupan dengan damai setelah bejuta-juta tahun pertarungan drngan kaiju dan seijin. Kini akhirnya bisa menikmati alam semesta yang damai tanpa gangguan apapun. Meski damai para ultra masih melatih para generasi yang akan datang untuk bersiap siaga untuk semua hal yang akan datang.


Space Garison.


"Perjanjian untuk membentuk sekutu?" Tanya Valgus yang kini berada diruangan ultra father.

"Ya, dan kau kutunjuk untuk melakukannya?" Ultra Father menatap Valgus yang tengah kebingungan. Maklum untuknya karena ini baru pertama kali dia bertanggung jawab untuk membentuk sekutu.

"Tapi, saya masih dalam pelatihan! Dan juga bukannya ada ultra lain yang lebih berpengalaman?".

"Ngelesmu klasik" ucap ultra perak yang mengejutkan ultra father dan Valgus.

"Noa, jangan bikin kaget terus, lama lama saya kena serangan jantung" ucap Ultra Father sambil mengelus dadanya.

"Maafkan saya, tapi Val ini bagus untuk melatihmu. Apalagi kau sulit bersosialisasi kecuali ultra yang kau kenal, bukan".

"Kutebak ini rencana kalian" ucap Valgus asal tapi sukses membuat kedua ultra di sekitarnya kalang kabut.

"Sebenarnya ini usulan Ultraman King" jawab Ultra Father.

"Haaa.... Baiklah".

"Dan tolong kau kenakan jubahmu, mereka akan mengira kau penyusup tanpa itu".


2 Bulan Kemudian.


"Dia menghilang?!" tanya Ultra Brothers serempak bahkan ada yang membuat beberapa propeti retak.

"Sepertinya begitu, aku kehilangan jejaknya dan tidak ada kabar darinya dua bulan ini" jawab Ultra Father. Terlihat bahwa dirinya khawatir dan cemas padahal dia yakin ini hanya tugas sederhana yang tak akan mengakibatkan kegemparan.

"Bagaimana jika kita perintahkan beberapa ultra untuk mencarinya?" tanya Zoffy yang masih berusaha tenang walau sulit.

"Kenapa tidak sekalian Newgen+Reiwa?" tanya balik Ace.

"Aku tidak yakin saja mereka berhasil kali ini" ucap Zoffy terus terang karena mengingat sifat Newgen yang begitu ditambah Reiwa.

"Aku setuju dengan Zoffy tapi kita harus kwalifikasi para ultra itu, dan jangan sampai kabar ini beredar di masyarakat" dukung Ultraman pada saran Zoffy.

"Kenapa jangan beredar? Bukannya ini bagus jika kabar ini beredar? Setidaknya anak kecil manja itu tidak akan pernah kembali" ucap salah satu ultra yang tak sengaja masuk keruangan khusus ultra brother tanpa salam.

"Hares! Kami tahu kau tidak menyukainya tapi jangan menjelekkannya!" ucap Mebius yang berada disana juga.

"Bagus kubilang anak kecil manja daripada sampah tanah cahaya, perusak nama ultra" ucap ultra itu bernama Hares.

"Hares!! Jika kau tak punya urusan, pintu keluar masih terbuka lebar" ucap Leo dengan sarkastik ditambah lirikan tajam.

"Hah, aku kesini cuma setor laporan saja" Hares menaruh tumpukan laporan dimeja dekat pintu dan langsung beranjak pergi tapi sebelum keluar dia sedikit berbalik untuk melihat seluruh ultra di ruangan ini. "Lebih baik kalian tak perlu mencarinya dan lupakan saja dia, dia hanya menyusahkan seluruh penjuru planet".

BRAAAKK!! (pintu dibanting keras)

"Haaa... Masih saja ada ultra yang begini" 80 mengelus dadanya melihat betapa mirisnya ultra yang sejalur dengan Hares, para ultra mengangguk setuju akan yang diucapkan 80.

"Daripada memikirkan itu lebih baik kita memikirkan cara untuk menemukannya" ucap Marie dan matanya mengarah ke Ultra Father. "Bukan begitu Ken?".

"Kau ada benarnya".


Sementara itu tepat seminggu yang lalu, disuatu tempat seseorang tengah mengamati sesuatu yang kini terikat di suatu pilar. Dia tersenyum puas melihat sebuah bola berwarna putih dengan warna hitam dengan membentuk simbol 'Yang' ditengah dan jangan lupakan pita merah biru yang memutari bola itu.

Sekarang matanya tertuju pada sesuatu yang terikat pada pilar. Bayangan hitam yang pekat membuat siapapun tak akan bisa melihat apa yang kini terimat di pilar tersebut.

"Kini aku mengambil kekuatan Infinitymu, dan kau tak akan bisa menghentikanku sekarang" ucap orang itu dengan bangga.

"Jika kau menjadi bonekaku setidaknya kau tidak akan bernasib seperti ini" ucap orang itu lagi tanpa ada balasan.

Dia pun merasa jenuh dengan semua ini, semakin lama dia berbicara sendiri orang akan mengira jika dia gila.

"Prajurit! Buang lalu musnahkan dia".


Dan sekarang dimasa kini.


Seseorang kini telah selesai bernyanyi dijalan, walau bukan panggung tapi suaranya yang bagus memikat orang lain berhenti dan menikmatinya. Bukan hanya seijin yang berwujud manusia yang menikmatinya, alam dan binatang pun ikut menikmatinya. Setidaknya hasil yang dia dapat ini lumayan. Dia bukan pengamen tapi karena keisengannya terkadang dia diberi upah untuk nyanyiannya.

Selesai dengan uang yang diberikan kepadanya, kini matanya tertuju pada langit seakan dia harus terbang keatas, ke suatu tempat diantara bintang-bintang. Tapi diurungkannya keinginan itu. Tangannya menggenggam bagian bajunya dimana detakan jantung terasa.

"Langit hari ini, suram".


Hai para readers!

Cerita ini demo sebentar, akan dilanjut pada tahun 2021. Maaf atas ketidak nyamannya, karena untuk mengerjakan 5 cerita ide tidak mencukupi.

Jadi tunggu sebulan lagi ya para readers.

Lost UltraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang