Reptor

148 20 43
                                    

Saat di planet calon sekutu kelima ultra mendatangi sebuah istana yang sangat megah tapi tidak semegah di tanah cahaya :v

(X: yaiyalah megah! Terbuat dari kristal!)

Sesampainya disana mereka berlima disambut dengan baik dan seseorang berpakaian layaknya bangsawan datang menghampiri mereka.

"Selamat datang di kerajaan Reptor, perkenalkan nama saya Kouky, saya putra mahkota disini. Bisa kalian katakan kenapa kemari?" Kouky menyambut kelima ultra dengan sopan.

"Zer, kau aja yang maju" telepati X.
"Napa aku?" tanya Zero dengan telepati juga.
"Latihan sopan" telepati Justice.
"Tapi-".
"Maju atau mutilasi".
"Ba..baik Cosmos".

"Perkenalkan juga nama saya Zero, saya bersama dengan keempat teman saya ingin bertanya soal orang kami yang hilang" ucap Zero dengan berusaha sopan.

"Orang hilang?.... Ah! Persoalan sekutu, dimana perwakilan dari kalian kemari?".

"Ya itu benar!" sahut Cosmos dan X.

"Dia memang kemari tapi baru seminggu dia sudah hilang tanpa jejak, padahal perjanjiannya belum disepakati" ucap Kouky.

Mendengar itu Cosmos, Justice, dan X pun terdiam.

"Maaf pangeran, tapi alasan lain kami kemari untuk mengungkap siapa dalang dari hilangnya orang kami, sekaligus menemukannya" kali ini Hares yang berbicara.

"Kalau begitu, aku mengizinkan kalian melakukan pencariannya, saya takut jika ada orang seperti ini lagi akan menyulitkan kerja sama kita" ucap Kouky

"Terimakasih pangeran".

Setelah pergi dari istana mereka berlima pun pergi ke desa para warga. Disana mereka berkeliling tapi tidak ada hasilnya sama sekali.

Di sebuah alun-alun yang ditengahnya terdapat air mancur yang indah para ultra masih mencari keberadaan Valgus.

"Permisi pak, apa anda pernah melihat orang seperti teman saya ini?" ucap X sembari menunjuk Zero.

"Tidak, saya tidak pernah melihatnya, maaf ya" ucap seorang bapak-bapak dan berlalu pergi.

"Permisi bu, apa ibu pernah melihat orang yang mirip anak ini?" tanya Cosmos sembari menunjuk Zero.

"Tidak pernah, tapi masnya ganteng juga" ucap ibu itu sembari menatap Zero.
"Ekhem!" Seorang laki-laki yang di pastikan suami ibu itu pun langsung menarik ibu itu alias istrinya pergi.

"Mantra naksir Zero ampuh juga ya" bisik X kepada Justice yang menyetujuinya.

"Hei, kenapa kalian bertanya sambil menunjuk kearahku?" ucap Zero dengan kesal.

"Kan kau mirip dengan Val" jawab Justice.

"Emang kalian tidak bawa fotonya?" tanya Zero.

"Tidak~" jawab keempat ultra dengan serempak membuat Zero semakin kesal.

Sementara itu dari jauh segerombolan orang sedang berlarian mengejar seorang anak remaja dengan memakai jubah hitam lusuh.

Aksi kejar-kejaran itu pun berlangsung riuh dan membuat area disekitarnya rusak berantakan, dan tanpa sengaja remaja itu pun menabrak Zero mengakibatkan mereka berdua jatuh.

"Ugh, hati hati kalau jalan".

"Ma... Maaf aku tidak sengaja" remaja itu langsung bangkit dan membantu Zero berdiri.

Setelah Zero berdiri orang yang berlarian menangkap langsung menangkap remaja itu.

"Akhirnya tertangkap kau pencuri!" bentak orang yang berpakaian seperti pedagang.

Sebelum orang-orang itu melakukan main hakim sendiri Cosmos pun menengahi permasalahan itu.

"Maaf, tapi bisakah kita bicarakan ini dengan baik baik?".

"Baik baik kau bilang! Dia ini pencuri! Dia mencuri syal milikku!" ucap si pedagang dengan kasar.

"Mencuri syal milikmu katamu! Aku yang merajut 20 syal itu dan kau menjanjikan 20 koin perak tapi kau hanya memberikan 2 koin perak!!" bela si remaja.

"Zaman begini mana ada pencuri mau ngaku pencuri!!" bentak si pedagang.

"Hei!!" Cosmos pun meninggikan suaranya membuat orang-orang itu kini menatapnya. "Kita bicarakan ini dengan baik baik! Kalau terus begini kapan ada penyelesaiannya!".

Mendengar ucapan Cosmos yang terlihat marah itu pun membuat nyali semua orang ciut seketika dan memilih untuk mengikuti.

"Cosmos kalau marah memang menakutkan" bisik Zero dan diangguki Justice dan X sementara Hares menghilang tanpa jejak dan tak ada yang sadar.

"Jadi kedua belah pihak sudah mengutarakan pendapat, apa ada bukti jika yang kalian katakan benar?" tanya Cosmos kali ini sedikit lembut.

"Aku tidak membawa syal itu, syal yang kurajut sudah aku berikan padanya dan aku cuma dibayar jauh melebihi perjanjian" ucap si remaja dengan membuka jubahnya dan menunjukkan dua koin perak.

"Dia berbohong! Dia pasti telah menyembunyikan barang curiannya!!" sanggah Pedagang itu dengan angkuh.

"Tunggu sebentar!" Teriak seorang penjahit dari belakang kerumunan. "Dia memesan 10 gaun rumit kepadaku tapi aku belum pernah mendapatkan bayarannya!".

"Aku juga! Dia membeli 25 benang wol dan 10 sutra tapi aku hanya diberi 10 perunggu!!" sahut pengrajin benang.

"Dia juga mencuri kain spesial buatanku!!".

"Bahkan aku sudah membuatkan banyak aksesoris dan dibayar dengan harga yang sangat jauh!!".

Para warga itu pun langsung menatap sang pedagang. Pedagang itu pun hendak pergi tapi sialnya jatuh karena di jegal remaja berjubah.

"Pak jangan main hakim, lebih baik dilaporkan" ucap Cosmos sebelum si pedagang di seret.

"Iya, terimakasih ya bantuannya" ucap salah satu warga, dan akhirnya si pedagang di bawa para warga.

"Tadi itu menegangkan sekali, ku pikir aku akan dihukum" ucap remaja itu duduk bersandar di pinggir air mancur.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Zero.

"Aku tidak apa... hanya saja...".

"Apa?".

Remaja itu diam tanpa mengatakan apapun membuat ke empat ultra terheran.

"Bilang saja" ucap Justice dingin.

"Aku....................

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

........lapar".

"Haaaaaaaaa??".


.

.

.

Bersambung.

Lost UltraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang