Pertemuan

89 19 0
                                    

⚠️ Typo bertebaran

Maaf kalo banyak typo nya ya guys😣🙏

Happy reading 😘

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Jadi dia menantang mu?" Tanya Alex kepada Varo

"Yahh begitulah" Varo menjawab malas.

Varo paling tidak suka jika berurusan dengan adik kelas , menurutnya itu merepotkan. Tapi untuk kali ini Varo akan meladeni adik kelasnya itu yang bernama Jaka. Entahlah apa alasan dia menantang Varo untuk tanding basket.

"Wahh ternyata dia berani juga" timbal Evan

"Hei bung kau harus menang!...jangan kalah dengan bocah itu mengerti!" Ujar Alex

"Tanpa kau beritahu pun , sudah pasti aku akan memenangkannya" ucap Varo dengan percaya dirinya

"Baguslah" jawab Evan , sedangkan Alex memberikan dua jempolnya

"Aku pergi ke toilet sebentar" ucap Varo. Kedua temannya hanya mengangguk


Saat Varo keluar dari kamar mandi , dia seperti mendengar sebuah suara perempuan yang sedang mengeluh. Karena penasaran Varo mencari asal suara tersebut. Suara itu semakin jelas. Saat menemukan suara tersebut , Varo pun menepuk pundaknya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Varo

"Eh astagfirullah!...hah ya ampun" kaget perempuan tersebut

"Ah maaf aku mengagetkan mu ya?hehe maafkan aku" ujar Varo sambil merapatkan kedua tangannya

"Tidak apa-apa"

"Sepertinya tadi saya mendengar suara keluhan dan ternyata itu kamu, memangnya ada apa?" Tanya Varo sekali lagi

"Ini bajuku terkena tumpahan minum , dan bekas nya susah sekali dihilangkan , jika ibu dan ayah ku tau mereka akan sangat marah padaku , dan juga aku tidak ingin menjadi bahan ejekan teman-temanku karena seragam ku kotor" ujar Eunbi kesal karena kecerobohannya.

Jika dia membawa baju double tidak apa-apa , pasalnya Eunbi lupa untuk membawanya. Karena saking sibuknya dengan tugas sekolah. Kedua temannya sedang mencarikan baju lain untuknya.

Tanpa Eunbi ketahui laki-laki yang diajak berbicaranya , sedang memperhatikan nya dengan begitu intens. Varo tersenyum melihat gadis di depannya ini mendengus kesal , dan menurutnya itu sangat imut , bibir mungil gadis itu di poutkann dan pipi chubby nya yang membuat Varo ingin mencubitnya.

"Emm bagaimana jika saya pinjamkan pada salah satu teman perempuan saya?" Tawar Varo

"Eh tidak perlu teman-temanku juga sedang mencarikan baju lain untuk ku" ujar Eunbi

"Baiklah saya akan menemani kamu" ucap Varo dengan senyuman manis dan juga imut

"Eh tidak apa-apa , kau tidak perlu menemaniku , sebentar lagi teman ku pasti akan datang" tolak Eunbi secara halus

"Gwenchanha , saya akan berjaga jaga jika temanmu tidak dapat baju ganti untukmu" ucap Varo(tidak apa-apa)

"Terimakasih" jawab Eunbi dengan senyum yang menurut Varo sangat manis , dan hal itu membuat kerja jantung Varo tidak stabil.

Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang