.
.
.
USG pertama
..
.
" Mas, kita periksa ke dokter mana ya? " Aku menghampirinya yang tengah membuka kancing kemejanya. Dia baru pulang usai seharian berada di kantor berkutat dengan segudang pekerjaannya. Aku mengambilkan setelan piama tidur berwarna krem, lalu meletakkannya di ranjang. Setelah beberapa hari sibuk untuk acara mapati kemarin, hari Senin ini mas gema sudah mulai masuk kantor lagi. Melihat wajahnya yang sekusut sekarang aku menduga seharian ini dia memborong meeting-meeting yang tertunda minggu kemarin.
" Tanya mba indah ge. Dokter yang nangani dia siapa, minta nomornya juga. Buat janji hari Rabu atau Jum'at sore dengan beliau. Saya sudah kosongkan jadwal. " Aku mengalihkan pandanganku ke arah Mas Gema yang tengah menggosok rambut basahnya.
" Bukannya dokternya mba indah laki-laki ya? "
" Kalau laki-laki saya nggak akan menyuruh kamu untuk periksa di sana Gea." Dia ini aslinya tipe-tipe suami pencemburu. Tapi Mas Gema yang punya sisi super tenangggg nggak akan bertingkah layaknya orang yang tengah dilanda cemburu. Berbanding terbalik dengan aku yang akan main seruduk kalau tengah mencemburui Mas Gema. Beda banget kan?!
" Temani saya makan. "
" Bentar aku ke toilet dulu. Kamu turun duluan sana. Almira tadi masih di ruang tv sendirian lho." Aku segera menuntaskan hajat ke toilet lalu bergegas menyusul Mas Gema.
" Mau aku bawa ke sini apa makan di sana aja mas ? " Aku menghampiri mas gema juga Almira yang tengah khusuk menonton film Disney favoritnya. Sementara Mas Gema asik dengan ponselnya.
" Disini saja. " Aku mengiyakan dan mulai menyiapkan seporsi besar makan malam untuk baby giantku. Tiga centong nasi, sup ikan, sayur toge, dan oseng kembang kol mas gema habiskan dalam kurun waktu 10 menit.
Aku dan Almira sudah makan lebih dulu, sebelum Mas Gema pulang. Perut kecil Almira sudah minta diisi sejak solat magrib, aku sebagai ibu yang tidak tegaan pun akhirnya ikut makan menemani Almira.
" Almira, jam berapa sekarang nak?." Yaelaahh pak, kode-kodean segala. Di agas tv juga ada jam tuh.
" Besok libur papa. " Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari layar 43 inch yang masih menampilkan sosok kartun kesukaannya. Pinter banget anaknya pak gema.
" Almira, sini nak. " Mendengar titah papanya Almira segera membawa tubuhnya ke pangkuan mas gema.
Meski dirinya terlihat tidak rela karena posisi Mas Gema yang berada di sofa, otomatis jaraknya agak lebih jauh dari telivisi sedangkan dirinya sedari tadi duduk bersimpuh di karpet dengan boneka minion yang ia bawa dari kamar." Putri papa sudah besar. Sudah bisa makan sendiri, ganti baju, mandi, bahkan sekarang sudah bisa protes sama papa ya nak. " Kecupan bertubi-tubi mas gema labuhkan kepada Almira yang meringkuk nyaman di pelukan Mas Gema.
" Geliii! " Mas Gema tak menghiraukan teriakan juga tubuh anaknya yang meronta-ronta mencoba melepaskan diri dari dekapan mas gema.
" Papa stop it. Al geli! Mama tolongin Almira! "
" Mamaaa. " Jeritnya lagi.
" Papa.. kasian anaknya itu." Aku dengan segera mengambil tubuh Almira, membawanya ke dekapan ku. Tawanya masih tersisa, begitupun Mas Gema yang tampak puas membuat anak gadisnya jejeritan kegelian, bahkan hampir menangis karena kesal. Tapi melihat wajah bahagia Mas Gema aku baru sadar satu hal. Dia banyak kehilangan momen-momen emas anaknya, karena pekerjaannya yang menyita lima hari dalam sepekan. Momen paling ditunggu si kecil, ya saat papanya pulang kerja, duduk bersama di meja makan meski hanya sekedar ngobrol ringan, lalu setelahnya mas gema akan larut dalam pekerjaannya, dan tidur diatas jam sepuluh. Aku kebagian pas subuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda-Mas Gema❤️ (Pindah Ke Dreame)
RomanceHolla. First story by. Penajanuari 🥰 Warning! Cerita Dewasa.! Segera baca mumpung masih on going yaps, ..................................... Cakra Gema Argawinata menikahi seorang wanita berumur sepuluh tahun lebih muda darinya. -_-_-_- La Gea Ma...