1. Baku Hantam

5 0 0
                                    

P.A.S.E.G.A.N

No Leader Just Together
And
Together We Are Born Stronger


1. Baku Hantam.
Sekumpulan pelajar tengah melakukan aksi tawuran di jalan Cendrawasih. Tawuran yang melibatkan antara Geng Pasegan dan Geng Tamalespon.

Geng Pasegan dari SMA Ganesha diketuai oleh Erlangga Gideon Yudhabaratha, atau yang kerap disapa Elang. Sedangkan Geng Tamalespon dari SMA Brawijaya diketuai oleh Ramanda Atmajaya.

Aksi saling pukul memukul sudah tak terhindarkan lagi. Tidak ada yang mau mengalah diantara dua kubu itu. Mereka masih berpegang teguh pada ego mereka sendiri.

BUGH!

Pukulan yang dilayangkan Elang mendarat sempurna ke wajah Rama, hingga akhirnya Rama sedikit oleng.

"Sekali lagi lo berani cari gara-gara ke kita, gue gak segan-segan bunuh lo!" murka Elang.

Rama menyeka bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah. "Asu!" (Anjing!) umpat Rama tak terima.

Rama tidak menerima begitu saja, ia melayangkan pukulan ke pelipis Elang, namun Elang bisa menangkisnya.

"Kalo gamau luka, gak usah cari gara-gara! Muka doang sok sangar, tapi kelakuan kayak banci pinggir jalan. Malu sama muka! Anggota geng kok nyalinya ciut!" ledek Nusa saat berhasil mengalahkan lawannya.

"BACOT LO ANJING!"

"Lah kok ngamuk, gue mah kalo bicara sesuai fakta. Biar banyak bacot gini, cewek-cewek mah pada takluk sama ketampanan gue, emangnya elu, muka udah kaya kenebo kering!" ejek Nusa sambil terkekeh.

Nusa mendekati musuhnya yang bernama Erick sambil mengepalkan tangannya, berniat memukul kembali musuhnya.

"Bentar bro, gue capek berantem. Istirahat dulu ya lima menit aja deh," keluh Erick.

"Oh! Lo capek? Sama, gue juga. Yaudah kita istirahat bentar, kalo udah gak capek kita baku hantam lagi," celetuk Nusa, dan diangguki oleh Erick.

Selain jago bertengkar, Nusa sendiri sedikit plin-plan. Otaknya suka tiba-tiba gesrek tanpa mau diajak kompromi. Maka dari itu, Nusa gampang banget dikibulin sama musuhnya.

Mereka pun duduk dipinggir jalan, sambil melihat temannya yang masih sibuk baku hantam, Nusa mengeluarkan susu kotak rasa strawberry dari dalam saku jaketnya.

"Haus, gue minum dulu. Lo jangan ngiler!"

"Gue juga haus, lo gak bawa lagi?"

"Kalo gue bawa lagi emang lu mau apa!" balas Nusa sedikit emosi. Gimana gak emosi coba, lagi asyik-asyiknya minum malah ditanyain. Hampir aja dia tersedak. Kalau tersedak, ia jadi tidak bisa menikmati minumannya.

"Ya mau mintalah! Emang gue nanya buat apa kalo gak buat minta!"

"Ya lo pikir aja sendiri. Emang kalo gue punya dua, bakal gue kasih ke lo gitu? Ya enggaklah! Enak banget dong lo, lo aja musuh gue. Lagian ini aja gue ngutang di kantin sekolah tadi. Enak aja mau minta, numpang minum doang, bayar kagak!"

"Pelit amat lo! Orang pelit kuburannya sempit, gue cuma ngingetin."

"WOY CURUT! NGAPAIN LO ENAK-ENAKAN DUDUK?!" teriak Fajar ketika melihat temannya itu malah duduk sambil menikmati susu kotaknya.

"Istirahat bentar, Jar. Haus gue,"

"Emang lo pikir, kita gak haus?! Sama aja dongo! Sini bantuin gue cepet!"

Gini amat punya teman yang otaknya gesrek, minus lagi. Batin Fajar menjerit.

"Yoi bentar," balas Nusa enteng. "Woy! ayo dilanjut lagi baku hantam-nya," sambung Nusa sambil memukul pelan bahu Erick.

ELANG (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang