BAB 6 - Hell boy back!

57 8 1
                                    

MAAF TYPO BERTEBARAN!!!

SEBELUM BACA PENCET BINTANG SEBELAH KIRI DULU YUK !!<3

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW DAN KOMEN YAAA💚

SELAMAT MEMBACA<3

****

"Makasi ya gas, kalau ngga ketemu kamu, aku bisa telat ke kantor" ucap Lavina tersenyum mentap Bagas.

Kini Lavina dan Bagas sedang berada di loby kantor, mereka berjalan beriringan menuju lift berada.

"Sama - sama Lav, aku itung udah sepuluh kali kamu ucapin itu"

Lavina terkekeh, " Lebay kamu, ngga nyampe ah segitu"

Lavina bertemu Bagas di jalan, saat ia akan berangkat menuju kantor, tiba tiba mobilnya mogok di tengah jalan. Beruntung, Bagas melewati dirinya jadi ia bisa nebeng sekalian ke kantor bersama.

Mereka sudah tiba di depan lift, tapi pintu lift belum menandakan akan terbuka.
Bagas menoneh ke kiri menatap Lavina, "Nanti mau aku antar pulang sekalian?"

Lavina menatap Bagas, ia ingin mengiyakan ajakan Bagas. Tapi suara dari belakang mengurungkan niatnya itu.

"Lavina nanti menemnai saya lembur! Ikut saja jika kamu masih ingin mengantarnya!." ucap Randy penuh penekanan.

"Lembur? Perasaan tidak ada pekerjaan yang deadline dalam waktu dekat." ucap Lavina dalam batinnya.

Lift terbuka, Randy lebih dulu memasukinya.
"Kenapa!?" ucap Randy menatap Lavina dan Bagas yang masih di luar lift. Lavina sedikit tersentak dengan ucapan Randy. "Kalian mau masuk atau tidak!?" tekan Randy.

Lavina dan Bagas, bergegas masuk ke dalam lift. Di dalam lift, hanya ada mereka bertiga dengan Randy berada di depan, sedangkan Lavina dan Bagas berjejer di belakangnya. Randy mundur satu langkah, ia kini berada di tengah - tengah. Randy menatap Lavina dengan tatapan datarnya dan memblakangi Bagas.

Pintu lift terbuka, " Permisi pak, aku duluan Lav" ucap Bagas berjalan keluar lift. Lavina hanya membalas Bagas dengan senyumannya. Randy mendengus melihat itu. Kini hanya mereka berdua berada di dalam lift.


⭐⭐⭐


"Apa apaan kamu! Kenapa laporan ancur begini!."Randy merobek laporan yang Lavina buat dan membuangnya ke tong sampah. Lavina terkejut, ia melebarkan mata melihat kelakuan Bossnya.

"Kamu! Jangan keasikan pacaran dengan Bagas! Kerjaan jadi lalai seperti ini!"

"Keluar! Dan buatkan laporan yang baru!" perintah Randy tak terbantahkan.

Sepanjang hari ini, Lavina tidak mengerti. Kenapa Bossnya selalu saja mencari kesalahannya. Merobek laporan hasil kerjanya tanpa merasa bersalah. Memakinya dengan kata kata kasar. Kemana Bossnya yang kemarin malam?, ia seperti menemui pria yang sama dengan kepribadian yang berbeda. Cepat sekali berubah. Ia kembali menjadi hell boy yang menyebalkan. Huhh!

Lavina maju, berjalan ke arah tong sampah tempat Randy membuang laporan yang ia buat. Lavina mengambil laporan yang sudah tak utuh lagi. Ia berbalik, berjalan keluar ruangan, memegang knop pintu seraya berucap, "Saya harap, saya masih betah menjadi sekretaris anda!" ancam Lavina.

Setelah Lavina keluar dari ruangan Randy, ia melihat beberapa orang berada di sekitar meja kerjanya, sepertinya mereka sedang membenahi sesuatu.

"Ada apa yaa pak?" tanya Lavina kepada salah satu petugas .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boss My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang