BAB 1 - Boss Menyebalkan

102 10 1
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMEN☺

🍁🍁🍁🍁

SEA LAVINA DEDARI

Aku menatap gedung yang menjulang tinggi di hadapanku. Semenjak perjalanan kesini hingga sekarang aku gugup setengah mati. Katakanlah aku lebay, tapi memang begini keadanya. Siapa cobak yang tidak gugup jika harus melamar pekerjaan disini, di Bharata crop. Salah satu Perusahaan terbesar di indonesia.

Aku bisa saja berkerja di perusahaan papa. Papa sudah menawarkan untuk aku menggantikan posisinya disana sebagai CEO. Tapi aku bilang, aku mau cari kerja sendiri di luar perusahaan papa. Aku ingin mandiri, ingin memantaskan diri, jika waktunya telah tiba, aku sudah siap maka aku akan menggantikan papa. Untungnya papa ku tersayang mengerti keinginan anaknya.

Aku berjalan melewati lobi, dan bertanya kepada resepsionis dimana ruang wawancara di laksanakan. Menetralkan jantungku yang tidak ada hentinya berdetak, melangkahkan kaki menuju lift untuk naik ke lantai 15 tempat wawancara dilangsungkan.

Aku menghirup napas dalam dalam, untuk meredakan rasa gugup yang sudah menguasai. Aku melangkahkan kaki keluar lift, dan melihat ada banyak orang yang mengantri untuk wawancara.
Aku berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar.
Ketika waktu giliranku, aku memasuki ruangan, semua yang ada di dalam tampak serius. Aku telah duduk di hadapan 3 orang laki laki. Sepertinya di antara 3 orng laki laki ini, yang di tengah adalah CEOnya, dia menatapku begitu dingin, tidak ada senyuman sedikitpun di wajahnya.

"Jadi kamu yang bernama Lavina"

Aku merasa aneh, tatapan datarnya dan pertanyaan apa itu seolah olah dia menungguku untuk muncul di hadapannya.

" Iyaa pak, saya Sea Lavina Dedari" aku menjawab apa adanya, berusaha mempertahankan senyuman yang sudah aku terbitkan dari tadi. Melawan rasa gugup memang sulit menurutku.

Lavinaaaaa Fighting!!! Kamu pasti bisa

***


Aku menerjapkan mata beberapa kali, menatap layar handphone yang tidak pernah lepas dari pandanganku . Kini sudah dua hari aku menunggu sms dari Bharata crop, jika hari ini tidak ada  Sms masuk, maka sudah di pastikan aku tidak lulus tes wawancara.

Aku menghela nafas, melihat jam dinding menunjukan pukul 5 sore. Tidak ada tanda tanda sms masuk, aku sudah pasrah saja rasanya. Aku melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Mengabaikan Handphone. Memulai ritual mandiku, membersihkan diri, menguyur kepala ini dengan air dingin agar dia segar kembali dan memikirkan akan melamar kerjaan dimana lagi setelah ini.

Tinggg...
Aku keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang melapisi bagian tubuhku. Mendengar suara handphone dan melihat layarnya yang menyala seperti ada notifikasi yang masuk. Aku melirik jam dinding sudah lewat pukul 5, tapi aku masih berharap banyak itu sms dari bharata crop.
Uncuk di cinta ulan pun tiba, aku membaca sms yang isinya aku di terima bekerja di bharata crop.

Demi Tuhan yang maha esa, Doa ku terkabulkan. Ingin rasanya aku teriak untuk menjabarkan rasa bahagia ku ini. Aku menuruni tangga, menemui mama dan papa memberitau mereka bahwa anak mereka ini akan bekerja di bharata crop mulai lusa nanti. Aku kira mama dan papa akan senang sepertiku, tapi mereka biasa saja. Yahhh mungkin mereka berharap aku gagal, dan bisa bekerja di perusahaan papa.

***

Hari ini adalah pertama kali aku bekerja, aku di beri posisi sebagai sekretaris CEO, aku gugup benar-benar gugup. Aku mendengar banyak yang tidak tahan menjadi sekretaris  dari bapak Randy Alison Bharata. Pasalnya kita tidak boleh membuat kesalahan sedikitpun, kita harus di tuntut sempurna. Semoga saja aku betah menjadi skretarisnya.

Aku berdiri dari kubikelku, setengah membungkuk untuk menghormati Boss ku yang baru saja tiba.
" Selamat pagi pak "  itu yang aku ucapkan tapi dia hanya berjalan dan masuk ke ruangannya tanpa membalas sapaan ramahku, tanpa adanya senyuman, benar benar beku!! Huhhh sabar Lavina ini belum seberapa, kamu pasti bisa.

Telephone yang ada di hadapanku tiba tiba berdering, aku segera mengangkatnya.
" Selamat pagi pak " iyaa boss yang menelfonku

"Ke ruangan saya sekarang" setelah dia mengucapkan itu, telphoneny langsung mati. Untung boss kalo kaga udah gua pecat lu.

Aku mengtuk pintu yang berada di depan meja kerja ku.
*tok tok tok, cklek*

"Permisi pak, ada yang bisa saya bantu?"
Aku berdiri jauh dari meja kerjanya, tepatnya di depan pintu masuk.

"Masuk" Perintahnya

"Hahh iyaa??" jawabku  bertanya seperti orang bodoh

"Duduk disini" anggukannya ke kursi dihadapannya menyuruhku duduk.

Aku diam, tidak merespon apa apa, kenapa tiba tiba aku terpana olehnya.Sadar Lavinaaaa sadarrr.

"Mau sampai kapan kamu berdiri disitu seperti orang bodoh?"

Aku menerjabkan mata,sadar akan ucapan boss ku yang menyebalkan.

" Hahh, iyaa baik pak" jawabku berjalan menghampirinya dan duduk di hadapannya.

"Lavina" Ucapnya menyender ke senderan kursi, menatapku dengan tangan bersidekap di dada.

"Iyaa pak" jawabku seadanya

"Kamu tau kenapa kamu bisa di terima disini?" tanya Randy

" Tau pak " aku langsung menjawab

"kenapa?" tanyanya lagi

"Karena bapak mencari orang seperti saya, yang pintar, cantik , berwawasan pokoknya saya mantep deh pak" jawabku percaya diri

Aku melihat tatapan meremehkan setelah dia mendengar jawabanku.

"Jangan lupa, baru saja saya mengatakan kalau kamu itu bodoh" terangnya

"Kapan bapak bilang seperti itu? Kok saya ngga denger ya pak?" jawabku berbohong, padahal aku mendengar setiap perkataannya walaupun aku sempat ngeblank sedikit.

"Kamu masi muda, tapi otak sudah seperti orang tua, Pikun"

Apa dia bilang? Aku pikun? Orang ini benar benar!!!

"Sekarang saya ada jadwal melihat lahan untuk di jadikan hotelkan?" terangnya lagi mengalihkan pembicaraan

"Iyaa pak, lokasinya ada di daerah jakarta selatan" Untung saja aku sudah membaca jadwal hari ini kalau aku tidak bisa menjawab, mati aku.

"Baik, kamu antar saya... "

"Tapi pak, di jadwal Bapak kesana jam 11 siang, sekarang masih jam 10 pak" jawabku sebelum perkataan Randy selesai

"Siapa yang menyuruh kamu mengantar saya kesana? Temani saya sarapan dulu, setelah sarapan baru kamu antar saya ke lokasi" terangnya

"Bapak ngajak saya sarapan? Di jam 10? Saya udah sarapan pak dirumah " Jawab ku polos, aku bingung juga kenapa tiba tiba mengajakku sarapan, memangnya dia tidak bisa apa sarapan sendiri.

"Saya tidak menyuruh kamu makan, kamu hanya duduk melihat saya makan" jawab randy tegas

" Dan saya ingatkan kamu, jangan pernah memotong ucapan saya" Dengan tatapan tegasnya berdiri dari kursi berjalan keluar ruangan mendahuluiku tanpa mendengarkan permohonmaafan ku.

Aku mengutuk diri sendiri atas kelakuanku.
"Bodoh Lavina Bodoh, berani beraninya lo motong ucapan Boss, begooo" Aku bergumam, memukul kepalaku dengan tangan

"Ngapain kamu, masih duduk disitu? Cepat Kelluar!!" Teriaknya kepadaku

Aku tersadar, segera melangkahkan kaki menyusul Boss menyebalkanku itu.

🌷🌷🌷🌷

#SalamOnican💙💙

My Boss My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang