(BTT vs Magic Trio)
(Fruk)
(Hetalia Gakuen)
(Boy x boy)
Sejak awal, kedua geng itu sudah saling berselisih paham. Sengaja saling melempar cemoohan. Karena bak air dan minyak, dua sifat yang berbeda dan sukar melebur. BTT dengan antusiasmenya terh...
Francis menahan hasrat terdalam dan mengeluh beberapa hal dengan cara membenturkan kening pada tembok luar kamar. Pasalnya, dia baru saja mengurus Arthur; mengantarnya ke kamar mandi, ketika hendak keluar Arthur tampak dalam keadaan terbungkus sehelai handuk, buru-buru Francis datang dengan baju piyama. Arthur setengah mengantuk, wajahnya amat menggemaskan. Francis segera mengejek agar Arthur setidaknya bergerak.
"Hoo hoo lihat seorang ketua OSIS kalah oleh rasa kantuk tak mau pakai piyama!" Francis menatap ke arah pintu sembari terus memberikan provokasi. Arthur tidak menggubris ejekan, dia ingin segera terlelap.
Francis menghela napas lega menatap gerangan tengah meringkuk di tengah kasur.
Lagi, kenapa musuh yang terkadang merangkap kawan itu terlihat menggemaskan hari ini?
"Dingin ...."
Francis masih bingung, mau meninggalkan Arthur sendirian dan kembali ke kamarnya, atau menemaninya karena ... menurut masa lalu yang masih terperangkap di dalam memori, Arthur akan bermimpi buruk jika kedinginan.
"Merde, harusnya tadi aku berikan kamarku saja. Kamar tamu ini lebih dingin." Apa boleh buat, Francis naik ke atas kasur dan menyelemuti Arthur dengan satu-satunya selimut disana.
Memandang lama.
Francis terkekeh jahil. Dia masukkan kedua lengan Arthur, membungkus keseluruhan tubuh itu dengan selimut.
"Ulat siap bermetamorfosis, ohonhonhon. Bonne nuit, Young Master."
Tertawa pada mahakarya, Francis berbalik memunggungi serta menjaga jarak ketika terlelap.
Malam yang panjang rupanya, Arthur bangun merasakan pergerakan yang terkunci. Awalnya hanya bergerak gelisah, ke kanan dan ke kiri. Hingga mimpi buruk seperti tangan hilang menghantuinya. "Mummy!!!"
Napasnya tersenggal berulang kali, keringat berkucuran, agak terhentak oleh bunyi geledek di balik jendela kamar. "Blimey! Siapa yang sudah melakukan kebodohan ini!"
Mau sekeras dan sesering apa dia mengumpat dan menghardik Francis yang tengah ileran, tak akan ada yang membantunya keluar dari balutan selimut. Ia panik. Coba jangan panik. Tapi lihat, dia masih menggeliat sambil bilang baka.
Pada akhirnya dia pasrah tiduran kembali. "Lihat saja kau, Frog, setelah keluar dari sini akan aku pangkas habis rambut jelekmu itu!"
Tak lama, ikatan selimut itu mulai melonggar. "Uh? Hah! Aku bebas!" Arthur menirukan gerakan seorang napi yang melepaskan rantai dari tubuhnya dengan sekali tarikan.
"Saat kau bangun kau akan dapatkan biksu dibalik cermin hahaha!" Tawa maniak serta tangan yang terangkat khas penjahat, Arthur siap membalaskan dendam hingga dia berhenti tertawa dan menikmati ekspresi damai Francis.
"Udah punya jenggot saja." Arthur kembali tiduran dan merapikan helaian rambut gondrong ke belakang telinga. "Mana rambutnya panjang pula ...." Jemarinya refleks meraba bibir.
"Git!" Arthur menjauhkan tangan dari wajah Francis. "Se-sebaiknya aku kembali tidur."
Arthur terkejut oleh Francis yang berbalik ke arahnya dengan tangan yang memeluk. "O-oi! Lepaskan aku, pervert!"
Francis tampak tak sadarkan diri, maksudnya begitu terlelap. Arthur memerah dengan asap keluar dari wajah tatkala Francis memeluk mekin erat dengan pipi yang nyaris bersentuhan.
Arthur menutup mata, memajukan wajah dan akhirnya pipi mereka bersentuhan. "Be-better ...."
Keduanya terlalu banyak tidur, membuat alarm tak terdengar dan jam sekolah terlewati beberapa jam.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.