Ulang Tahun Harry

1K 204 57
                                    

"Akan kubantu, aku juga membuat berantakan," Kata Harry pada Ron.

Tapi Mrs. Weasley melarangnya. "Jangan, Harry, sayang, lebih baik kau membantu Arthur membersihkan kandang ayam. Dan Cassandra, Hermione, aku akan sangat berterima kasih bila kau mau mengganti seprai untuk Monsieur dan Madame Delacour. Mereka akan datang besok pukul sebelas pagi."

Aku dan Hermione saling berpandangan di dalam kamar, aku lupa kemarin kami telah mengganti seprainya, jadi kurasa kami akan kembali pada kegiatan masing-masing. Aku akan pergi ke kamar Fred dan George seperti perintah Mrs. Weasley, memeriksa apakah mereka juga telah membereskan kamarnya atau belum.

"Aku akan ke kamar Ron," Kata Hermione, alisnya mengerut, dia memelankan suaranya, "Untuk memilah buku apa saja yang akan kita bawa."

"Buku?" Aku membeo, "Untuk apa?"

"Mencari Horcrux, mungkin saja kita nanti harus menerjemahkan Rune." Katanya lagi, berbalik dan melangkah menuju kamar Ron. Aku menghela nafas dan mulai berjalan menuju kamar Fred dan George.

"Fred, George?" Aku mengetuk pintu, memegang gagangnya dan membukanya pelan, "Kalian su--astaga! Kenapa muka kalian dipenuhi tepung!?"

Aksi Fred dan George terhenti, muka keduanya di penuhi tepung, mereka sepertinya saling lempar-melempar, membuat seisi kamar juga menjadi putih, "Kalian harusnya membersihkan kamar! Bukan membuatnya seperti i--"

"Ini semua karena Fred!" Kata George, melemparkan sejumlah tepung tepat mengenai muka Fred yang langsung terbatuk-batuk.

"Kalian bukan anak kecil lagi!" Kataku, jengah, berjalan ke tengah, berdiri diantara mereka berdua, "Kalian sudah dew--ouch!"

Fred melemparkan tepung, tepat mengenai wajah sampingku, aku dengan cepat berkedip, kurasa tepung itu masuk mataku, "Freddie!"

"Cassandra, tak ada salahnya bermain dengan kami." Ujar Fred.

Aku mendengus mendengarnya, "George, bisa kau bantu aku? Tolong tiup mataku, ini masih terasa sakit."

"Tentu." Kata George, dia berjalan kearahku, menangkap kedua pipiku dan berkata dengan pelan, "Buka matamu, Cassie."

Aku membuka mata kananku, aku bisa melihat dengan jelas rupa George yang setengahnya ditutupi tepung, rambut merahnya yang berantakan, dan juga mata biru safirnya yang membuatku terpaku, aku merasakan hembusan pelan mengenai mata kananku, "Sudah lebih baik?"

"Yeah, lebih baik, terimakasih, George." Ujarku pelan, aku berbalik menghadap Fred setelah tadi George melepaskan kedua pipiku, "Dan untuk kau, Fred, aku akan marah padamu."

"Uhh, maafkan aku, Cassandra."

"Setelah kau dan juga George membereskan kekacauan ini." Ujarku, berjalan menuju pintu dan membantingnya keluar.

Aku bergegas berjalan menuju kamar Ron, dan di jalan aku melihat Harry berada didepan, yang berjalan sama bergegasnya denganku, "Harry!"

"Ya?" Harry berbalik, matanya menyipit tatkala aku mendekat padanya, "Rambutmu hampir putih semua."

"Apa!? Oh, ada, 'kah? Ini karena Fred!" Ucapku kesal sembari dengan cepat membersihkan rambutku dari tepung sialan itu, "Dia dan George malah bermain tepung."

Harry tertawa, "Sini, biar aku bersihkan."

Kakiku melangkah mendekat pada Harry, tangan Harry menggapai kepalaku, mengusap-usapnya dengan pelan, membuatku nyaman, setelah beberapa detik, Harry menarik kembali tangannya, "Sudah selesai dan harus aku akui kalau kau punya rambut yang halus."

"Terimakasih," Kataku bersemangat, kami berdua bergegas naik menuju kamar Ron.

"Akan kulakukan! Akan kula--Oh, kalian," Kata Ron lega saat aku dan Harry memasuki kamar. Ron kembali berbaring di tempat tidurnya. Ruangan itu masih tetap berantakan. Perbedaannya hanyalah bahwa saat ini Hermione sedang duduk di pojok ruangan, kucingnya yang berbulu kecoklatan, Crookshank, melingkar di kakinya. Hermione sedang memilah buku, beberapa diantaranya aku kenal sebagai bukuku, menjadi dua tumpuk.

Cassandra Aldrich II [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang