Part 1.Terjerat pesona duda.

69 0 0
                                    

Part 1
Terjerat Hasrat
( Ch. Maria)

Rani terisak di kamar, menangis merasa tertipu.
Anto yang dicintai dengan sepenuh hati ternyata mengingkari janji.
Duda satu anak yang akhir- akhir ini menjadi harapan bakal jadi suaminya ternyata mengkhianati.

Rani bukan tak tau dengan status dudanya Anto.
Tau,tapi apalah daya, cinta kadung membuta.

Rani sudah menjalin hubungan dengan Anto selama empat bulan.
Awal pertemuan di kantin salah satu perusahaan garmen membuat keduanya saling terpikat.
Mereka sama-sama karyawan di situ.

Perkenalan singkat berlanjut membuahkan desir halus diantara mereka. Rani yang waktu itu tak tau kalau Anto adalah duda, terpikat oleh rayunya.

Akhirnya mereka sering jalan bareng. Hingga suatu ketika Rani mendengar ada suara anak kecil menelpon Anto ketika mereka tengah jalan berdua.
Anto harus jujur mengakui kalau itu suara anaknya.

"Jujur, aku telah menikah dan punya seorang anak," kata Anto tidak bisa berbohong, karena Indri putri kecil Anto yang tiba-tiba menelpon tak bisa dicegah.
Dan tidak mungkin Anto berbohong menipu keberadaan anak sendiri.

"Apakah kamu berubah, setelah mengetahui aku ternyata, seorang duda?" ujar Anto pada Rani.

"Niatku hubungan kalau bisa, ya serius, Mas, di usiaku yang tidak muda lagi.
Aku bukan nyari pacar, tapi nyari suami," balas Rani serius.

"Ya, tapi itu, aku sudah jadi duda, punya anak. Apakah kamu tetap mau?"tanya Anto santai karena terlanjur ketauan.

"Ya, kita jalani dulu, Mas, kalau ternyata aku cocok dengan Mas, status duda, gak jadi masalah," jawab Rani karena sudah terlanjur cinta dengan Anto.

Status duda gak masalah bagi Rani yang penting ia akan segera menikah.
Malu sudah berumur belum juga menikah. Apa kata tetangga? Umur sudah kepala tiga. Hidup di kampung sering tidak enak mendengar suara tetangga terkait perawan tua.

Duda tidak jadi masalah yang penting laki-laki, gak begitu ganteng juga tidak apa-apa asal mapan. Syukur-syukur kaya. Betul tidak?

Rani ingin segera membahagiakan ayahnya dengan menikah mengikuti jejak kakak sulungnya, Lusi yang sekarang sudah punya dua anak.

Ibu Rani sudah tiada, mereka hidup serumah dengan ayah dan keluarga kecil Mbak Lusi.
Faktor itu jugalah yang membuat Rani ingin segera pergi dari rumah dan mempunyai kehidupan sendiri, bahagia dengan keluarganya. Kalau bisa  tidak jadi satu dengan keluarga kakaknya.

Rani dan Anto nekat berhubungan walau kakak Rani telah mengingatkan.

"Ran, kalau kamu tau Anto ternyata seorang duda, kenapa kamu tidak putus saja? Toh banyak laki-laki yang belum punya istri. Kenapa malah pilih duda?" omel Lusi kakak Rani begitu dengar Rani cerita kalau Anto ternyata duda.

"Mbak, memang cinta bisa diatur, kepada siapa ia datang dan menetap? Aku tidak bisa memilih Mbak," jawab Rani menjelaskan.

"Maksudku, itu kan sebagai peringatan dengan ketauan status dudanya itu, agar kamu pertimbangkan dalam menentukan jodoh. Bisa kok putus, mumpung belum terlanjur,"tambah Lusi mengingatkan.

"Ya, Mbak, coba aku pikirkan lagi, terima kasih," jawab Rani langsung pergi meninggalkan kakaknya.

Padahal Lusi masih pengin membahas banyak. Tujuannya mengingatkan adik semata wayangnya agar tidak tertipu dengan status dudanya. Apakah sudah ada surat cerainya atau belum, bagaimana tentang anaknya, apakah keluarga yang lain menerima. Eh belum selesai dibahas sudah ngeloyor pergi, ya sudah.

Lusi harus sabar dengan sikap adiknya yang memang keras kepala dan susah dinasehati.
Kalau sudah cinta, ya terserah, tanggung sendiri akibatnya.
Demikian Lusi bergumam.

Terjerat HasratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang