#6

4.3K 640 37
                                    

Anjir Anjir padahal masih ada ulangan tapi aku ngebet banget pengen up o(*≧д≦)o!!

----------------------------------------

Shil POV

"Ne Shil apa menurutmu Bibi membenci kita?" -Rum

"Huh?apa? Ah tidak, mungkin sifatnya memang seperti itu kan ayah sudah memberi tahu"

Anjir napa gw boong dah.

"Kau benar mungkin aku salah paham" Kata rum lalu meletakkan buku nya ketempatnya.

Aku hanya diam mau bilang sesuatu tapi yah males njir, gak mau banyak beban aku tuh. Ntar malah ribut ribut sekeluarga.

"[029 : Gini amat punya host Mageran ]"

Hilih syirik ae lu

"Yasudah kalau gitu aku akan kembali kekamar sampai nanti shil~" -Rum

"Ya dadah"

Sekarang disini sendiri lagi kek jones tapi gak ngenes ngenes amat kek yang baca-ups:v

Mana disini gak ada Hp ama internet padahal pengen nonton aot season final.

Pengen liat Armin.







"Huh? Kau?" Aku mendengar suara sesehuman dibelakang ku, aku berbalik dan ternyata dia adalah.....Suga/g.

Bibi.

"Selamat siang bibi" Aku berusaha tersenyum ikhlas menyapa nya.

Susah banget rasanya pengen hujatin dia mulu.

"Kau di perpustakaan?" -Bibi Rosalin

"Ya memangnya kenapa?"

"Aku tidak menyangka seseorang seperti mu bisa berada disini? Apakah kau kesini hanya untuk bermain main oh benar kau mungkin belum belajar bagaimana cara baca tulis" Katany lalu melewati ku begitu saja.

Anjim.

Duh mulutku gatel bet pengen nyumpahin sesuatu.

"Kata siapa?"

"Hah?" -Bibi rosalin

"Kata siapa aku tidak bisa baca tulis?"

"Apa maksudmu" -Bibi rosalin

"Aku bisa baca dan tulis kok"

Aku tersenyum lalu membuka kembali buku yang ku baca saat bersama rum tadi.

"Hah? Pfft Hahahahaha Anak kecil ini sudah besar kepala rupanya" - Bibi Rosalin

Nyin pen jambak mulutnya.

"Apakah bibi tidak percaya?"

"Anak kecil seperti mu mana bisa!, Anak2 dilatih baca tulis waktu usia 8 tahun sedangkan kau baru 6 tahun mengaku ngaku haha aku tidak percaya anak rubrith bisa serendah ini" -Bibi rosalin

Belum tau aja klo di indo umur gitu udah banyak yang punya gandengan.

Trus juga kan ada sistem yang bisa jadi google translate disini. Lumayan dia gak terlalu jadi beban.

"[029 : Heh durjana]"

Awokaowk.

"Sungguh apa yang dipikirkan rubrith hingga masih menampung sampah seperti kalian disini" Ucapnya dengan tatapan sarkas dan jijik.

"Tapi aku tidak berbohong"

"Hah?"

"Halaman pertama,paragraph pertama, Sihir Dikumpulkan melalui mana yang terdapat pada dunia ini, setiap orang memiliki kapasitas mana tertentu, ada yang besar bahkan sangat besar dan ada yang kecil hingga tidak ada sama sekali atau dianggap orang biasa."

mamam tuh.

"..."

"A-apa tadi!?"

"Aku hanya membaca buku"

"Ahaha ti-tidak mungkin kau hanya berbicara ngawur saja!"

"Tidak"

"JANGAN BERCANDA!!"
"MANA MUNGKIN KAU BISA! KAU BAHKAN BELUM SAMPAI UMUR UNTUK BELAJAR!"

YAWLO NGEGGAD.

TUH KAN JEBOL KEYBOARD GW.

"Kenapa bibi tidak lihat sendiri"

Bibi merampas buku ditangan ku dengan kasar,lalu membacanya.

Sudah dilihat mukanya kaget setengah hidup, yah sudah bisa ditebak sih.

"M-mana mungkin"

Kan udah dibilangin situ nya aja yang ngelawan.

"Kan sudah kubilang, bibi saja yang tidak percaya"

"CIh"

Lalu bibi melempar bukunya sembarangan dan keluar perpustakaan dengan aura suram.

"Kasian kan bukunya lecet".











TBC.

Ngehe:v
Vote nya!

Im Antagonis BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang