6

19K 800 51
                                    

-Warn! mengandung mature content-

...
"Let's play hyungie"
...

*Author pov*

Bibir Kajo melengkung, jemarinya menyusuri pelan setiap bagian leher tegas milik Dirga yang memangkunya.

Jemari itu tergantikan oleh bibir tipisnya yang perlahan turun dan memberikan kecupan ringan disana, jangan tanyakan bagaimana reaksi Dirga.

Kajo semakin tersenyum lebar saat merasakan sesuatu tengah mengeras dibawah sana. Tepat dialas terduduknya. Mengetahui itu, Kajo mendekatkan bibirnya ke telinga yang lebih tua lalu membisikkan sesuatu.

"Hyung kau baik-baik saja?" Tanya kajo dengan smirk kecil

Dirga terdiam tidak merespon untuk bisikan yang menurutnya seduktif barusan, ia memilih mengalihkan atensinya untuk kembali melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Tentu masih dengan Kajo dipangkuannya.

"Hyung.. "

"Hmm?"

"Ayo bermain"

Dirga menoleh untuk usulan yang dikatakan adik tirinya "Bermain?"

Kajo menganggukan kepala "Ayo kita memainkan permainan yang tidak akan menggangu pekerjaan hyung"

"Bermain bagaimana?"

Dirga mendesis pelan saat merasakan tangan kecil saudaranya malah mengelus bagian bawahnya. "Diam dan nikmati saja. Hyung tidak boleh menghentikan atau ikut bermain ke permainanku sebelum pekerjaan hyung selesai."

"Dengan begitu hyung bisa bekerja sambil bermain denganku. Setuju?"

Dirga awalnya tidak setuju, ia tidak bodoh untuk tidak mengerti permainan apa yang dimaksud makhluk manis yang tersenyum dengan pesona andalannya ini. Namun memikirkan pekerjaan, ia memilih untuk mengangguk pasrah.

"Terserah kau saja."

"Kau harus menahan apapun itu ya hyung, ingat! Sebelum kau benar-benar selesai dengan pekerjaanmu kau tidak boleh ikut bermain!" Kata Kajo dengan mencebik lucu.

"Aku tidak yakin, tapi aku akan mencobanya"

Mendengar ucapan Dirga yang seperti persetujuan, Kajo lantas tersenyum manis sebelum mengecupi pipi kakanya itu.

Dirga yang mendapat perlakuan manis tidak bisa untuk tidak ikut tersenyum.

'Kau sangat cantik' —batin Dirga.

Sementara atensi dan tangan Dirga kembali pada layar laptop. Kajo disisi lain terus mengecupi dan menggigit kecil leher Dirga. Menghisap dan menjilat membuat banyak tanda dileher putih itu.

Ini lah yang ia sebut dengan 'Tanda'

Yang baru dipahami oleh Dirga bahwa Kajo ingin membuat kepemilikan tersirat pada laki-laki ini.

Tangan Kajo terus turun hingga ke perut Dirga, ia bisa merasakan bagaimana otot-otot yang terbentuk dibalik kemeja saat tangannya terus meraba dan memeluk tubuh Dirga, otaknya pun turut bereaksi dua kali lebih cepat saat memikirkan bagaimana bila kakanya ini tidak memakai sehelai pun kain dan berdiri penuh ketegasan juga intimidasi dengan aura dominant yang dimilikinya.

Jangan ditanya nilai dari ketampanannya, Dirga yang hanya diam saja memiliki ketampanan yang luar biasa apalagi ia tanpa busana.

"Kajo?"

"Hmm?"

"Itu.. adikku tegang" gumamnya

Kajo memekik senang dalam hati, ia tidak mengira bila tubuh Dirga sesensitif ini hanya karena sentuhan kecil.

Step Older Brother (DoTae) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang