3

21.6K 989 125
                                    

"d-dirga hyunggg?!"

aku sangat terkejut saat melihat sosoknya yang sedang bersender di depan pintuku— tengah menatap dingin sambil menyilangkan tangannya didada.

Tanpa berfikir lebih lama lagi, langsung ku mencabut dildo di dalamku dengan cepat dan tidak sengaja mengeluarkan suara yang cukup keras

"aaaaaangkkhhh..ssshit" Lenguhku saat merasakan perih yang hebat, menjalar cepat dibagian belakangku, buru-buru kumatikan siaran livenya, dan membenarkan posisi duduk ku di kasur.

"Hyu-hyung?? a-ada apa hyung..kenapa kesini..?" tanyaku gugup.

Jantungku berdegup kencang, aku sangat khawatir dia akan membentakku, memukulku atau mungkin menatap jijik padaku, tapi yang lebih ku khawatirkan daripada itu aku takut ia akan mengadukan perbuatanku barusan ke ayah dan bunda.

berkali-kali aku mengumpati kebodohanku di dalam hati—Astaga!! andai saja aku mengecek pintu kamar ku dengan benar,hal ini pastinya tidak akan pernah terjadi. Aku tidak akan tertangkap basah, Dirga hyung dan aku juga tidak akan ada di situasi seperti ini.

Mati-matian aku berusaha menahan malu dan rasa panik sebaik mungkin, mencoba bersikap normal meski bibirku masih belum berhenti bergetar, sambil menggigit jari dan bibir secara bergantian. Aku memberanikan diri untuk menatapnya lagi.

"dipanggil ayah sama bunda, disuruh makan bareng" jawabnya singkat sambil memasang ekspresi datar lalu berjalan meninggalkan ku sendiri di kamar.

Aku langsung bergegas mengganti pakaian, masih terus menahan rasa perih dibagian holeku.

Sebelum menyusul dirga hyung ke ruang makan, sekilas aku kembali menengok ke belakang—lebih spesifiknya menatap langsung ke kasur king size ku yang seprainya sudah sangat berantakan, disana ada bercak darah beserta dildo yang kugunakan untuk bermain sebelumnya masih tergeletak diposisi yang sama. Aku membuang nafas kasar, membanting pintu dengan frustasi.

"arghh bodo amat" gumamku.

aku berjalan ke ruang makan dengan jalan yang tertatih, ayah dan bunda tengah duduk bersebelahan terlibat dalam percakapan yang sepertinya yah—seru(?) aku menatap sekeliling, hanya tersisa satu kursi kosong, aku kembali mengambil nafas dalam sebelum mengambil duduk di sebelah dirga hyung.

"kamu kenapa, sayang?" tatap bunda ke arah ku dengan heran saat melihat cara ku duduk di kursi terlalu hati-hati.

"a-ahh gapapa kok bunda" aku mengelus tengkuk leherku dan langsung mengambil makanan dimeja.

"kalau ada apa-apa cerita aja sama ayah atau bunda ya?? atau ke dirga juga ga apa-apa. Dia cuma 1 tahun di atas kamu, mungkin kalian bisa cocok untuk jadi teman bicara" aku langsung melirik dirga hyung yang hanya fokus pada makanannya.

Aku mengangguk kecil "iya yahh"

Setelahnya aku hanya diam, segera menghabiskan makanan, dan langsung menuju ke kamar saat sudah selesai dengan makan malam.

Sampainya dikamar aku membereskan semua kekacauan yang kubuat.

"Gilaa.. Apa-apaan dia setelah liat gue yang kaya gitu dia bersikap seolah ga terjadi apa-apa ?! Udah gitu ga minta maaf lagi!! " dumelku sambil mencari kotak P3K untuk menyembuhkan luka di holeku. Tetapi, barang yang kucari itu tidak ada.

"Apa ada dikamar ayah ya?" Aku bergegas kekamar ayah dan bunda yang letaknya tak jauh dari kamarku, niat ingin bertanya keberadaan kotak P3K

"Ayahhh, bundaa" Panggilku sambil mengetuk pintu, namun nihil, tidak ada jawaban dari dalam sana. Aku terus melakukannya berulang kali dan masih saja tidak ada jawaban!!

Step Older Brother (DoTae) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang