Part 1

340 30 2
                                    

Typo itu manusiawi, gw juga manusia jadi pasti bisa typo.

----

Aera sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya, dia sekolah di  Seoul National School. Aera sedang menunggu Lino untuk menjemputnya.

Tok tok tok

"Sebentar." -Aera

"Ayo cepat, kau tak ingin telat bukan." -Lino

"Iya." -Aera, dia berlari ke dalam mobil Minho.

TMI: Minho Anak orang kaya nomor 2 di dunia, tapi dia memiliki perusahaan sendiri dan itu terbesar ke 3 di dunia.

Ketika di dalam mobil Lino tidak menjalankan mobilnya yang membuat aera bingung. Lino hanya terus diam.

"Kenapa kau tidak menjalankan mobilnya?" -Aera

"Kau melupakan sesuatu." -Lino

"Apa?" -Aera

"Kiss." -Lino

"Tidak ada tidak ada." -Aera

"Aku menjadi supir mu dan kau tidak memberikan ku bayaran?" -Lino

"Kau sudah sangat kaya jadi untuk apa aku membayar mu?" -Aera

"Karena itu aku meminta kiss, karena ciuman tidak bisa di beli." -Lino

"Dan kau kira aku dengan sangat mudah akan memberikan ciuman pada mu?" -Aera

"Ayo lah kita sudah sering melakukan ini." -Lino

"Apa maksudmu dengan kata sering, kita hanya pernak melakukan ini 98 kali." -Aera

"Kau bahkan menghitungnya." -Lino

"Tentu saja, seharusnya orang pertama yang mencium ku adalah cinta pertama ku dan yang mencium ku ke 100 adalah pendamping hidup ku." -Aera

"Berarti aku cinta pertama mu?" -Lino

"Jangan kau bermimpi, itu hanya kecelakaan. Sudah jalankan mobilnya." -Aera

"Tidak." -Lino

Ini lah Lino sosok yang keras kepala, jika keinginannya tidak di turuti maka dia akan marah, biasanya dia akan ngambek selama seminggu ke aera.

Dia tidak akan mau mengantar aera, berbicara dengannya, makan dengannya, duduk dengannya. Itu lah Lino. Walau di kenal OSIS yang tegas tapi dia tetap ya anak kucing di depan aera.

Karena aera takut telat jadi mau tidak mau dia melakukannya, entak karena apa aera tidak pernah bisa menolak keinginan Lino.

Chup~

"Sudah kan? Sekarang jalankan mobil mu." -Aera

"Hehe." -Lino

~Skip Sekolah~

Aera duduk di taman berdua dengan Lino, ini adalah tradisi mereka berdua sejak SD dagang ke sekolah 2 jam lebih cepat dan duduk di kursi taman.

"Gila kan datang 2 jam lebih cepat, buat teman ku s**a datang lah ke sekolah lebih cepat, lihat saya baik kepada mu karena memutar balik fakta mu." -Chris

Lanjut

"Lino kenapa kau tidak pernah berpacaran, maksud ku sejak kecil aku bahkan tidak pernah melihat mu atau mendengar kau mengatakan kau menyukai seseorang." -Aera

"Hm? Kenapa? Aku tidak tau, tidak ada yang bisa membuat ku nyaman." -Lino

"Tidak seorangpun?" -Aera

"Ada satu orang. Tapi dia tidak memiliki rasa yang sama." -lino

"Siapa? Dari mana kau yakin? Dia sekolah di sini?" -Aera

"Iya dia sekolah di sini." -Lino

"Tidak mungkin dia tidak menyukai mu, semua wanita di sini suka pada mu." -Aera

"Tidak semua, buktinya kau tidak." -Lino

"Itu berbeda, kita sudah tumbuh bersama, membuat ku menganggap kau adalah kakak ku." -Aera

"Kakak? Ternyata hanya sebatas kakak." -Lino sambil menunduk.

"Emang kau menganggap ku apa?" -Aera

"Andai aku bisa jujur dan dengan mudah mengatakan kalau aku menyukai mu. Aku hanya seorang pengecut." -Batin Lino.

"Ah? Hahaha sudah lah kenapa topik kita jadi melenceng begini." -Lino

~Skip kelas~

_.Aera POV._

Aku sedang diam di kelas sambil membaca novel dan mendengarkan lagu, Samapi tiba-tiba seseorang datang dan merampas buku ku.

"Wah ternyata sedang membaca buku, buku apa ini?" -Hana, pembully nomor satu ku di sekolah.

Aku tidak mempedulikan ucapannya, aku hanya mengeluarkan novel ku yang lain dan membacanya.

"Berani sekali kau tidak menjawab ucapan ku." -Hana, dia ingin menampar ku, aku sudah pasrah dan sudah bersiap untuk menahan rasa sakitnya.

Tapi aku tidak merasakan apapun, ternyata ada Renjun yang menahan tangannya.

Dia sehabat kedua ku setelah Lino, tapi aku lebih dekat dengan Lino karena kami lebih sering meluangkan waktu bersama.

"Pergi." -Renjun

"Kenapa kau membelanya." -Hana

"Aku bilang pergi, apa telinga mu itu berfungsi dengan baik? Atau kau mau aku bawa ke dokter agar telinga mu di periksa?" -Renjun

"Telinga ku baik-baik saja, mata mu yang katarak." -Hana

"Walau katarak mata ku masih bisa membedakan wanita cantik yang memang cantik dari lahir, dan wanita yang cantik karena make up yang tebal saking tebalnya membuat dirinya terlihat seperti ondel-ondel, bahkan lebih parah." -Renjun

"Aishhh." -Hana, kemudian dia pergi.

"Kau tidak apa?" -Renjun

"Iya, terimakasih." -Aera

"Jika dia melakukan sesuatu padamu katakan saja pada ku, ok?" -Renjun

"Siap tuan muda." -Aera

"Ada-ada saja kau ini." -Renjun.


"Taehyung muncul di next part ya :')" -Chris

My Sweet Vampire || Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang