Satu

49.2K 2K 29
                                    

Pada awalnya Bara berpikir membawa Ratna bekerja di kediamannya adalah keputusan  terbaik.

Ia bisa lebih tenang meninggalkan Arsya, anak semata wayangnya yang selalu kesepian di rumah bersama pembantu baru.

Namun yang didapat bukannya kelegaan Bara malah mendapatkan kesialan, rasa pusing selalu menghantam kepalanya dan Ratna adalah biang rasa pusing itu sendiri karena selalu menyebabkan kekacauan.

Kedatangan wanita itu malah membuat hidupnya semakin lebih runyam.
 
Bara tidak sanggup lagi, hari ini ia memutuskan untuk mengembalikan makhluk merepotkan yang dalam dua minggu ini mengacau terus di rumahnya.

Sudah tidak tahan. Akan semakin kacau jika Bara terus mempertahankan seseorang yang memang sangat tidak becus dalam bekerja.

"Gue kembaliin Ratna. Dia benar-benar gak becus kerja. Lo tau tiap pagi gue harus minum kopi asin karena dia bahkan gak bisa bedain mana gula dan mana garam. Dan puncaknya tadi dia nyiram berkas penting dengan minuman kopi hitam kental dan semua berkas penting itu rusak. Lo gila emang. Gue butuh pembantu yang bisa segalanya. Bukan malah bikin gue mati secepatnya."

Ucapan kesal Bara menampar gendang telinga Regan, lelaki itu hanya bisa meringis mendengar pelampiasan mental Bara yang frustrasi.

Sebenarnya jika harus dikatakan, Regan sengaja membuang mahkluk menyebalkan seperti Ratna yang entah di dapatkan mamanya dari mana ke tempat Bara.

Karena Bara terlihat sangat membutuhkan sosok pembantu ia mencoba mengenalkan Ratna untuk bekerja di rumahnya.

Latar belakang Ratna yang menjadi anak dari sahabat ibunya di kampung. Membuat ibunya prihatin dan memboyong gadis merepotkan itu ke kota.

Dulu ibu Regan hanya wanita miskin yang mempunyai kisah seperti Cinderella di negri dongeng, dianugrahi pria kaya, lalu menikah, kemudian tak berselang lama Regan dilahirkan menjadi anak semata wayang mereka.

Menjadi anak kolongmerat dan menikmati kehidupan bebas di Jakarta adalah hal yang sangat Regan impikan. Ia bebas, maka dari itu ketika ibunya tiba-tiba menelpon dan mengirimkan seseorang untuk berkerja di apartemennya. Membuat Regan keliyengan.

Mulut Ratna yang cukup ember sering sekali mengadu tentang sifat buruknya yang suka membawa wanita berbeda-beda ke apartemen. Regan merasa hidup bebasnya mulai terancam setelah kedatangan Ratna di apartemennya. Jadi Regan mencoba untuk menyingkirkan wanita menyebalkan itu dengan melemparkan tubuh Ratna untuk bekerja menjadi pembantu di rumah Bara.

Tetapi sekarang sahabatnya pun terlihat menyerah dan tak sanggup lagi untuk menampung Ratna bekerja di rumahnya.

Dan apa yang harus Regan lakukan sekarang. Ia tidak mungkin melempar Ratna ke kubangan sampah setelah ini kan.

"Ini baru dua minggu Bro. Coba kasih beberapa waktu lagi. Jika memang gak ada kemajuan gue akan kasih tau mama dan suruh pulangin Ratna ke kampung lagi. Di sini gue gak butuh pembantu. Terlebih Ratna suka ngadu ke nyokap kalau gue tidur sama cewek-cewek."

Bara terlihat mendelik tak suka. Jelas sekali Regan tengah merangkum kata provokatif untuk membodohi otaknya.

"Masalahnya Ratna terlalu kecil. Usianya baru 16 tahun. Lo nyuruh gue untuk memperkerjakan anak di bawah umur. Mau gue masuk penjara lo."

Wajah kusut Regan seketika terlihat. Bingung harus memprovokasi Bara dengan cara apalagi.

Regan tahu Ratna memang sangat belia dan merepotkan. Tetapi ia tidak punya jalan lain selain mencoba membuat Bara sedikit bisa memberi kesempatan untuk Ratna. Gadis udik itu benar-benar membutuhkan pekerjaan.

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang