Langkah--2

10 4 1
                                    

Pemandangannya indah, siapa saja yang baru melangkah akan merasa nyaman. Tapi semua tergantung dengan perasaan. Senang atau sedih?

Sebenarnya bukan sedih, tapi gelisah. Entah kenapa firastnya sangat tidak enak. Sejak sore tadi, saat ia diliburkan bekerja fikirannya terus berpikir yang macam-macam. Tapi lamunannya buyar, saat tangannya digenggam oleh orang yang selama ini ada disisinya.
    "aku mau ngajak kamu main ra, ikut ya?"
    "iyaa"

Galang dan ara menuju sebuah loket untuk membeli tiket. Sudah ada dua tiket ditangan, dan mereka pun menuju sebuah wahana.

   "dari bianglala ini kita bisa belajar ra, sekarang kita ada dipaling bawah dan nanti kita akan ada dipaling atas" ucap galang sambil mengenggam tangan Ara.

Tak begitu lama, bianglala itu berputar. Putarannya pelan, diiringi lagu-lagu yang sengaja disetel dengan tema yang damai. Sekarang bianglala berhenti dipaling atas.

    "lihat kebawah ra, mereka dibawah dan kita diatas. Mereka juga pernah diatas,tapi nanti ad saatnya turun, semua pelan pelan ra. Nikmati prosesnya nanti kamu bahagia sama hasilnya" entah, galang hari ini sangat bijak didepan ara. Bahkan ara sedari tadi terharu dengan galang.
    "aku kayak gini aja udah bahagia lang" hanya itu yang keluar dari mulut ara
    "itu emang tujuan aku ada didekt kamu ra, bikin kamu bahagia"

Wahana selesai, sekarang mereka menuju stand es krim. Duduk dibangku panjang memandangi setiap anak yang berlarian tanpa beban membuat hati ara sedikit iri.

Ia rindu saat berlari lari tanpa beban, ia rindu saat jatuh ada yang merengkuh. Tapi sekarang hanya kenangan, semua hanya dalam bentuk bayangan. Mereka, sudah tenang. Dan ara, harus terlihat bahagia dari sana.

    "pulang yuk ra,aku takut kamu dimarahin" ajak galang
    "maaf ya lang, kita ga bisa bebas kayak yang lain"
    "aku kayak gini aja udah bahagia ra" kata galang meniru kata-kata Ara
    "itu kata-kata aku"
    "eh ketauan yaa, yaudahla pinjem"

Pasar malam menjadi saksi, ara bisa tertawa dengan galang dan harapanny akan selalu sama. Berharap, semesta tidak mengambil kebahagiannya setelah kebahagiannya didunia sudah dipulangkan lebih dulu.

Kepada bianglala, terima kasih sudah membuat Galang berbijaksana disana dan membuat ara bahagia disana.

*
P

erasaan yang semula tenang mendadak kembali tegang, gerbang yang selalu ia takutkan sekarang sudah kembali dihadapan,ia masih diam dan menatap sambil mengumpulkan nyali untuk memasukinya.

   "aku nungguin kamu disini ko,nanti kalo ada apa apa lari aja keluar aku masih disini" ini sudah keberapa kali galang yang meyakinkan ara
   "oke lang, makasih banget buat hari ini. Salam untuk mama dan papa kamu. Kamu juga hati hati ya"
   "oke boss"

Selangkah dua langkah kakinya menyusuri setiap lantai dirumah. Hatinya tidak berhenti membaca surat-surat yang ia hafal. Rasanya tidak sekali dua kali tapi tetap saja gadis ini tidak terbiasa dengan semuanya

   "baru pulang?" suaranya tedengar lembut, nyaris seperti suara orang yang dulu selalu memeluknya saat takut ada petir
   "t-tante?"
   "sini ra" panggil tantenya, tante reta
Ara terdiam, ada rasa takut, ada rasa tidak enak hati karena pulang malam padahal jam menunjukan pukul delapan.
   "tante mau ngomong sebentar doang mumpung ga ada orang"
Ara yakin, tante reta tidak segalak suami dan anaknya. Hanya saja ia akan berbicara sedikit menyakitkan saat keluarga Vion sedang berkumpul
    "ada apa tante?" dengan senyum khas gelisah, Ara menghampiri tantenya.
   "terima ini Ra, maaf selama ini tante ga bisa bela kamu" sebuah amplop cokelat tebal itu diulurkan oleh Areta Vionita
   "tolong terima ya Ra, tante merasa salah besar kalo kamu ga terima. Tolong tante ra"

 
Sebelumnya Ara tidak pernah melihat tantenya menangis apalagi memohon dengan permintaan yang sebenarnya ini bukan meminta tolong tapi memberi pertolongan.
Hatinya bimbang, ia gelisah antara ingin menerima atau tidak. Ia takut, tapi iba dengan tatapan tantenya, merasa tidak tau diri jika menolak pemberian tantenya.
Dengann tangan gemetar, Ara menerima pemberian tantenya.


    "A-ara terima tante. Makasih banyak..."
    "Terima kasih Ara" tantenya bangkit dan memeluk ara dengan hangat. Pelukan yang Ara rindukan kini kembali ia rasakan, ia paham ini sebentar karena setelahnya akan pudar. Ia membalas pelukan tantenya, seakan menyalurkan rindu kepada ibunya.
   "kamu istirahat ra, pasti capek abis manggung. Selamat malam ra, tante tinggal kamar ya" selepas terlepas dari pelukan mereka, Ara sendiri diruang tamu. Memandang amplop yang ia genggam, dan memandang punggung tantenya yang sudah hilang.
Ia menuju kamar, membersihkan diri dan berganti pakaian. Rebahan adalah impiannya dari tadi. Langit kamar yang selalu ia pandang dengan hiasan bintang dan bulan yang sengaja ia tempel dengan alasan mereka adalah teman bercakapnya.


    "hari ini Ara bahagia karena galang, hari ini juga ara bahagia karena tante. Terima kasih semesta" monolog nya
   "selamat malam ayah, ibu, bang arga dan juga galang"
Mata nya tertutup. Alam mimpi sudah mendominasi malam ini. Teruntuk hari ini yang berliku, ara mengaku bimbang. Tadi siang ia jalan untuk pulang dan menerima kerjaan setelah sampai rumah. Sorenya ia bahagia dengan galang dan malamnya ia dikejutkan oleh tantenya.
Semesta sering kali membuat hatinya bingung antara senang dan sedih yang sudah 2 tahun ini ara rasakan sendirian.
Hatinya masih kuat karena ia ingat pesan ibu, jiwanya masih ingin bertahan karena ia ingat kata ayah dan sepatunya masih melangkah karena itu kekuatan bang arga.
Sampai kapanpun, hidup ara hanya karena kekuatan dari kenangan keluarga bahagianya dan karena galang yang selalu ada disisinya.
Terima kasih semesta, untuk setiap cerita duka atau bahagia yang terasa dalam satu frasa.

                                                                                                       .

                                                                                                       .

                                                                                                       .


Bersambung....

Me-Langkah [Ara&Galang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang