Aku terbiasa seperti ini.rindu sepanjang waktu walau tetap bersama.
Sinar mentari tampak memasuki jendela dari balkon seorang pemuda yang masih begulung ria dengan selimut hangatnya.
Kringggg
KringggTak ada respon dari pemuda itu, tampak sekali pemuda manis itu sangat terlelap dalam tidurnya.
Kringgg
KringggPemuda itu pun tampak terusik dengan suara alarm yang menggema diseluruh ruangan kamar itu.
"Yakk aku tak ingat menghidupkan alarm ini,pasti ini ulah si yoda ck beraninya dia menggangguku diminggu yang indah untuk tidur ini ck!"
Dengan emosi ia berjalan keluar kamar dan menuju pintu belakang untuk menembus rumah sang pelaku pemasangan alarm.
Serasa ada uap panas yang keluar dari hidungnya.bagaimana tidak sang pelaku malah enak enakan tidur dengan gulungan selimut bagai kepompong.
"Yakk park chanyeol seharusnya aku marah padamu tapi sepertinya tidak aku akan tidur disini saja persetanan aku akan membuat danau dibantalmu ini"
Sekuat tenaga ia menendang pemuda yang tengah tidur itu.
Dukkk
"YAKKK"
teriaknya karna terkejut dan kesal.
"Yakk oh sehun kenapa kau bisa sampai disini eoh.ck auah"
Pemuda tinggi dan kekar itu meraih ponselnya dinakas dan betul saja ia mendapat lebih dari 100 panggilan tak terjawab dari kekasihnya. Wendy.ia memilih pergi menuju kamar mandi dan bersiap akan jalan jalan pagi bersama sang kekasih.
Pukul menuju 10 pagi.oh sehun mulai mengerjapkan matanya ia sudah tertidur 3 jam dikamar chanyeol ini.ia melirik sampingnya tak ada pemuda tinggi itu, kasur disebelahnya terasa dingin ia tersenyum sedih dengan kisah percintaannya.
Dengan lesu ia beranjak dari kasur dan kembali kerumahnya.
"Sehunahh..hah hah.."
"Yak kenapa kau mengejutkan ku"
"Hehe tidak.ku kira kau sedang tidak dirumah tadi soalnya aku melihat chanyeol dan wendy pergi ketaman komplek ku kira kau juga disana"
"Apa kau mau aku menjadi seekor nyamuk hah"
"Hehe tidak.ahh ayo kita masuk jangan elpijian pagi pagi oke"
"Rumah siapa yang belagak siapa ck tuhan kenapa hidupku ini penuh kejutan"Waktu terus berjalan sehun ingin berjalan jalan sore di dekat jembatan sungai han.ia pun bergegas meraih jaket tebalnya.
Huhhhh
Tampak udara keluar dari hembusan nafasnya itu.saat ini sedang musim dingin,jika ini bukan hari libur biasanya ia akan meminum coklat panas dan bercanda dengan chanyeol dikamarnya.
"Seandainya aku ada di posisi wendy apa chanyeol hyung akan memperlakukanku seperti ia melakukan nya dengan wendy noona"
"Pasti bahagia sekali menjadi wendy noona.aku iri tapi hidup memiliki takdir masing masing"
"Apa sungai dibawah sana beku ya?apa boleh aku berendam disana, tapi saat aku sudah berada disana aku tak ingin kembali lagi. Kurasa ini bukan waktunya"
Pemuda manis itu melangkahkan kakinya lesu ke kedai bubble tea disebrang jalan.
Saat sampai disana ia langsung memesan pesanannya.
"Bi aku minta 2 cup bubble tea rasa choco"
"Baik tuan tunggu sebentar ya"
"Eum"Saat sudah mendapat pesanannya ia berajak pergi dari kedai itu.ia melangkah kembali untuk pulang kerumah.ia sangat ingin sampai dirumah dan memberikan satu cup ini untuk chanyeol hyungnya.
Cklekk
Deg
Seperti dihantam batu besar ia terkejut tapi dengan cepat ia mengelak dan tersenyum.
"Umm hyung maaf mengganggu aku benar benar tidak melihatnya kok hehe ini untuk hyung aku letakan disamping pancake ini ya hyung.aku permisi"
Dengan cepat ia melangkah kembali kerumahnya.pedih sekali entah sudah keberapa kali ia harus seperti ini dan entah sampai kapan.
Ia bersender pada pintu kamar mandinya.menangis meraung sekuat tenaga.merasakan kepedihan yang seakan meraup seluruh tenaganya.ia selalu berdoa ingin penjadi seorang yang amesia walau hanya beberapa jam saja ia bahagia tapi itu tak pernah tercapai,walau ia meminta seperti itu didalam hatinya memohon jangan kabulkan itu.
Sensasi kepedihan itu seakan menjadi warna didalam hidumnya yang kelabu.
Cklekk
Ia beranjak memasuki kamarnya dan menangis sepuasnya disana lagi.ia menangis meraung raung dibawah bantal nya.ia takut chanyeol mendengar tangisannya.karna kamarnya tepat disamping kamar chanyeol.
"Ini pedih sekali.apa aku akan selalu seperti ini sepanjang hidupku"
"Apanya yang pedih.."
"..."
"Hei oh sehun aku mendengarmu dari sini.kenapa kau menangis?"
"..."
"Jawab atau aku melompat memasuki jendelamu"
"Tak apa hanya saja bubble tea ku tumpah sebelum aku mencicipinya"
"Hahahha kau ini selalu saja seperti itu.ini bubble teamu tenang saja aku sedang kenyang saat ini.kau boleh mengambilnya kembali"
"Eum"Tangan itu terlihat bergetar saat mencuat dari hordeng dijendela itu.dengan cepat ia mengambil bubble tea itu lalu pergi ke kamar mandi lagi untuk menangis.
Srettt
"Yakk kenapa kau menangis lagi apa ada yang menyakitimu hah siapa hun siapa akan ku tonjok dia beraninya dia aku susah payah merawatmu dan dia menyakitimu huh..ayo cerita kepada hyung"
"Hiks chan hyung bolehkah aku pergi"
"Kau mau pergi kemana oh sehun"
"Aku ingin pergi jauh"
"Kau masih sekolah oh sehun jangan mengada ada jika pun kau ingin pergi aku tak akan membiarkanmu pergi sendiri mengerti"Dengan lembut chanyeol mencium pucuk kepala sehun.inilah perasaan inilah yang selalu membuat rasa cinta itu selalu membesar.
"Hiks pedihnya hiks..kenapa huaaaa kenapaaa"
"Sudah sudah hun tak ada yang akan menyakitimu.aku akan selalu bersamamu"
"Hiks..."
"Menangislah sepuasmu"Dengan bergetar pelukan itu semakin erat, tangisan itu pun semakin kencang dan sesaat melemah sepertinya pemuda manis itu sudah lelah menangis.
Chanyeol dengan sabar mengendongnya dari lantai atas turun kebawah.membaringkan pemuda manis itu kekasur empuknya.Cupp
"Mimpi indah sehunah"
Dengan perlahan chanyeol melepas jaketnya dan menuju ke dapur untuk minum.ia melihat 2 bubble tea utuh.tapi seingatnya sehun tadi bilang bubble teanya tumpah,apa sehun menyembunyikan sesuatu darinya.
Dengan segala pemikirannya ia kembali kekamar sehun dan ikut berbaring disana.
Hidup itu memiliki takdir makanya hidup memiliki cerita, terkadang kita harus mengikuti arus takdir agar merasakan susah senangnya cerita yang diberikan tuhan-
KAMU SEDANG MEMBACA
our sky ||END✔
Short Storydimana langit belum runtuh disitulah kita mempertahankan kisah kita. bxb chanhun yaoi