Miracle (?) | Mark Lee

01. WhenWeShineBright'MarkvinLife's

Happy Reading!

•••••••••

Markvin Arkan laki-laki yang akrab dipanggil Mark Si bucin buah yang berbentuk bulat warna hijau, kadar bucin nya pada semangka ini berada di level yang berbeda, bahkan ada yang bilang, "Mark memakan semangka bukan karena ia menyukai nya, melainkan sebuah kewajiban." sudah dikatakan level bucin Mark pada semangka berbeda.

Mark seorang anak tunggal, yang dimana semua harapan orang tua nya berada di pundaknya tak heran jika Mark sangat menyanyangi kedua orang tua nya melebihi apapun, karena bagi nya orang tua adalah segala nya jika tidak ada mereka tidak akan ada seorang Markvin Arkan. Orang tua bagi Mark adalah tempat nya pulang rumah keduanya yang selalu mengajarkan kebaikan, segala nya. Dan tentu nya menjadi pengingat Mark kepada Tuhan-Nya.

Musik.

Bagi Mark, Musik adalah sebagian juga dari hidup nya dengan musik dia bisa menuangkan segala nya senang, sedih, galau, putus harapan bisa dituangkan pada musik. Mark juga pintar bermain alat musik terutama bermain gitar, wah jangan main main kemampuan Mark bermain gitar itu no kaleng kaleng kalau jadi pacar Mark sudah dapat dipastikan akan menjadi perempuan paling beruntung, orang nya romantis. Mark adalah definisi manusia nyaris sempurna, tampan, pintar, berbakat, penyayang dan tentu nya rajin ibadah. Selain pandai bermain alat musik Mark juga bisa membuat lirik lagu, lagu yang ia tulis biasanya akan ia nyanyikan juga pada saat acara kampus dengan petikan gitar yang ia mainkan sendiri.
Kabar baik nya Mark sudah menjatuhkan hati nya pada perempuan bernama Nara.

Dainara Shafa, Perempuan hebat dan kuat yang pernah Mark temui. Perempuan yang akan selalu Mark jaga segala nya, bagi Mark bertemu dengan Nara adalah sebuah keajaiban yang nyata dengan mengenal sesosok Nara dalam hidup nya membuat hidup Mark lebih terbuka dan selalu percaya bahwa perbedaan itu ada dan dengan adanya perbedaan dalam semesta ini Mark sadar. Sadar akan perbedaan adalah tidak lain untuk dihormati dan diterima bukan untuk disamakan apalagi dipaksakan.

Begitu juga Nara. Nara sangat beruntung mengenal sesosok Mark dalam hidup nya, Laki-laki penyabar, penyayang. Jika ada yang bilang "Laki-laki sama aja." dengan lantang Nara akan menentang nya karena bagi Nara sosok Ayah dan Mark berbeda dengan laki-laki kebanyakan, Nara berani bertaruh!

Mengenal Mark dalam kehidupan nya adalah sebuah ketidaksengajaan yang patut Nara syukuri, berawal dari Nara tidak sengaja menemukan sebuah buku tebal seperti kamus bahasa asing di kursi taman kampus yang tidak lain adalah sebuah pedoman hidup seorang Markvin Arkan.

Tentu saja Nara kaget bukan main bagaimana bisa seseorang meninggalkan sebuah benda yang begitu penting di kursi taman kampus?

Ceroboh. Batin Nara kala itu.

Sampai pada akhirnya sang pemilik menemukan nya sedang berasa di pelukan gadis berambut hitam panjang sebahu, iya itu Nara.

"Maaf itu punya saya."

Nara yang kaget, terdiam untuk beberapa detik sampai akhirnya ia memberikan pada Mark dengan gugup dan masih memasang wajah kaget.

"Oh ini punya kamu. Sorry tadi aku gak sengaja liat ada di kursi taman," ucap Nara seraya memberikan nya pada Mark.