Part 6

2.1K 284 20
                                    

Pagar besi yang membelenggu gedung Dragonaire menjulang ke angkasa, memberikan kesempatan sekecil mungkin bagi siapa pun yang ingin menyelundup masuk tanpa harus menggali tanah. Jaehyun memikirkan nilai sesungguhnya organisasi ini di pasar gelap dengan bangunan berlantai 6, dua bangunan tambahan masing-masing di kanan dan kirinya. Markas besar dengan bangunan sebesar ini merumahi beberapa penyalur narkoba yang tidak kurang dari lima, seperti Invictus dan jika mereka dikategorikan kelas tiga, ada kemungkinan terdapat beberapa celah pada operasinya, dan mungkin beberapa barang kualitas rendah yang bahkan anggotanya sendiri belum sadari.

Sebuah hembusan asap mengabuti pandangannya, menghalanginya mengamati pintu belakang gedung Dragonaire. Jaehyun mengernyit pada bau rokok yang menyengat dan menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

"Bisakah kau berhenti menghisap batang kanker itu sebentar saja, wahai bajingan pecandu nikotin?" Yuta menggerutu, menatap Taeyong kesal. Johnny, Ten, Winwin, dan Doyoung menunggu di dalam van yang terparkir aman tersembunyi dari area itu. Bom akan meledak ketika Jaehyun memberi sinyal kalau-kalau mereka tersudutkan. Ten duduk siap dengan peralatan P3K di dalam mobil dan Doyoung akan menginstruksikan mereka ke tempat yang aman. Sisa tim mereka adalah cadangan untuk berjaga-jaga.

"Mungkin akan kupertimbangkan kalau kau menutup mulutmu, you loud son of a bitch." Taeyong melawannya dengan Bahasa Inggris bernada datar, wajahnya kosong sebelum kembali menghisap rokok, meniup asapnya ke arah si pria Jepang untuk semakin membuat Yuta kesal.

Kilat marah tampak pada mata si penembak Silver dan Jaehyun dengan gusar membungkam mulut Yuta dengan tangannya. "Ini bukan waktunya beradu mulut," Jaehyun menggenggam pistol dalam jasnya dan mengangguk tegas. "Ayo, bergerak. Doyoung bilang gerbang belakang terbuka, kita bisa menyelinap masuk. Jangan bertengkar, bocah."

Dengan bersungut-sungut, Jaehyun memimpin jalan dengan Yuta dan Taeyong di belakangnya. Ia melirik CCTV di sudut yang sekarang sudah terblokir, berkat Doyoung yang memastikan mereka dapat keluar dan masuk tanpa jejak, lalu menyelinap melewati gerbang, meringis dalam hati ketika ada suara logam yang berderit saat dibuka. Taeyong dengan santai menutup gerbang itu dan berjalan penuh arogansi, rokok sudah dibuangnya di tumpukan pasir di luar.

Jaehyun bertanya-tanya apakah Taeyong datang dalam keadaan siap jika tahu-tahu ada pertarungan yang mungkin saja terjadi hari ini, karena ia sepertinya tidak membawa senjata.

Mungkin senjatanya tersembunyi di dalam pakaiannya. Dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri jika diserang.

Jaehyun merasa kesal karena ia sadar ia baru saja mengkhawatirkan keselamatan Lee Taeyong padahal ia sudah diberitahu kalau si rambut karamel adalah orang terakhir yang mereka perlu khawatirkan dalam tugas-tugas seperti ini.

Dia terlihat terlalu santai untuk—

"Hei!"

Nyaris saja terserempet peluru, Jaehyun dengan cepat berlindung di balik tembok. Yuta bergerak dan menembak, berhasil membunuh penjaga Dragonaire dengan sebuah peluru menancap di dadanya. Jaehyun mengisyaratkan Yuta untuk berjalan lebih dulu, senjata mereka dipegang dalam sudut terlatih.

Suara derap kaki pada lantai bergema kemudian mereka berhadapan dengan beberapa musuh, semuanya bersenjata. Jaehyun menembak dua di antaranya dalam sekejap mata, dengan Yuta membantu di sisinya. Mereka yakin seisi gedung sudah diperingati akan keberadaan mereka dan mereka akan segera dipojokkan jika tidak bergerak cepat.

"Sial, apa kau percaya kita bisa melakukan itu, berdua saja?" Yuta menyeringai. "Rugi sekali kita punya seseorang yang lebih hebat dari kartu Diamond..."

Taeyong memungut sebuah kerang dan melemparnya malas ke udara, menangkapnya lagi berulang-ulang seakan ia tidak mendengar cemoohan Yuta. Mereka menggunakan tangga darurat yang terletak di ujung koridor terdekat ketika mereka melihat beberapa pria bersenjata muncul, namun kehilangan jejak mereka dalam jeda sedetik.

[1] What Lies Ahead: Outset (JaeYong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang