Aku ingin membunuh diriku sendiri. merasakan betapa kosongnya diriku ini, terbangun setiap hari melakukan hal yang sama lagi, lagi, dan lagi tanpa henti. Selalu memandang Cermin setiap hari dan memberi tahu diriku sendiri bahwa hari ini pasti akan berbeda, tapi tidak. Hari-hari yang aku jalani semakin lama semakin berat bahkan hal ini berlaku saat aku ingin berbicara dengan orang lain dan ingin melakukan sesuatu diluar ruangan. Aku benci saat berada dikerumunan, yang mengingatkanku pada "betapa menyedihkan dan kesepiannya hidupku". Terkadang bermain game hanya untuk membuatku menjadi seperti orang lain, memiliki kehidupan yang berbeda, dan tidak perlu berpikir tentang dunia nyata saat ini.
Tentu saja, sendiri itu menyenangkan karena bisa melakukan semua yang ingin kulakukan dimanapun dan kapapun. Tapi dissat mulai terpuruk oleh emosi dan benar-benar membutuhkan seseorang, disaat itu aku sadar betapa kesepiannya diriku. Sebagai introverts yang kuinginkan hanya memiliki seseorang, dimana bisa memelukku dan berkata padaku semua akan baik-baik saja. Mungkin alasanku aku tidak bisa berhenti untuk memiliki niatan bunuh diri dikarenakan terlalu serius menanggapi kehidupan ini yang dimana kesalahan tidak akan ditoleransi.
Lalu Rasa yang paling menyakitkan mungkin bukan kesepian untukku, yang paling menyakitkan yaitu dikerumuni orang-orang tapi membuatku merasakan kesepian.
Jika kalian ingin tahu betapa menyedihkannya kenyataan saat ini. Saat kalian merasa berada di titik terbawah, bukan teman kalian, keluarga bahkan sahabat yang kalian kenal, tapi orang yang memberimu semangat berasal dari internet, kamu tidak mengenal mereka sama sekali tapi mereka memberimu alasan untuk tetap semangat dan hidup, mereka tidak mengenalmu, mereka tidak tahu siapa dirimu, tapi mereka tetap memberimu alasan untuk tetap berusaha. Disaat yang sama internet juga merupakan anugerah dan kutukan, tergantung bagaimana cara kalian melihatnya.
Aku sendiri selalu berpikir positif, tapi itu semakin menekanku, semakin dalam. Aku tidak memiliki orang yang akan aku temui suatu saat nanti, bahkan tidak memiliki siapapun untuk aku bahagiakan. Jika memang ada yang akan membawakanku kebahagian aku tak tahu harus berbuat apa, bahkan jika nanti ada orang yang menyelamatkanku aku hanya bisa terdiam menanggapinya, dan jika memang nanti ada yang ingin bersamaku nantinya, aku akan takut dan bertanya kepada diriku sendiri "kenapa dia melakukannya.". Aku rasa diriku sudah tidak memiliki harapan lagi dan detik ini tak tahu harus bertahan berapa lama lagi.
Memulai ulang mungkin akan memperbaikinya. Tapi, diriku sendiri tak tahu akan bisa bertahan atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawabnya, aku akan bertahan atau tidak.
Ada seseorang berkata bahwa sebuah cerita jika tidak berakhir Bahagia maka belum mencapai akhir dari cerita, tapi untuk kali ini ceritaku pasti akan berakhir dengan kesedihan dan bukan kebahagiaan maka dari itu jika hidupku sendiri saat ini berakhir dengan kesedihan aku akan menerimanya karena memang seperti akhir hidupku sampai sudah tiada nanti.
Apakah secercah harapan akan menolongku?.
Ah... aku lupa, tidak ada yang menginginkan aku berada di kehidupan mereka.
Aku tak akan pernah menjadi bagian dari siapapun.
Bahkan di ceritaku sendiri aku bukan pemeran utama dan hanya pemain sampingan.
Menurutku sudah cukup untuk semuanya.
Waktu saja yang belum memanggilku.
Dan saat itu terjadi tidak akan ada yang mengingat siapa aku.