Untitled 2.

10 1 0
                                    


Cermin yang kau ciptakan tidak memerangkapmu bukan? Ahh... ternyata aku salah, kamu kalah dari ciptaanmu sendiri. Cermin yang kau ciptakan memerangkap dirimu sendiri didalamnya, cermin yang seharusnya hanya gambaranmu menjadi dirimu dan kamu terperangkap didalamnya. Sungguh mengenaskan atas apa yang terjadi dengan dirimu. Apa yang akan kau korbankan kali ini? Apa berbisik padanya untuk berhenti akan mengubah segalanya?.

Lalu apa pilihanmu? Apa kau akan berhasil keluar dari genggamannya atau akan mati didalamnya. Kamu tahu itu adalah gambaranmu, gambaran yang melihat mu kebawah dan berhasil menjatuhkan dirimu sendiri. Ironis dan menyakitkan, itu yang tergambar dari matamu saat ini.

Kamu bermain dengan api dan menjadi abu itu sendiri dalam prosesnya. Lalu, apa pujian dari orang-orang itu cukup? Saat gambaran dirimu sendiri yang melakukannya bukan dirimu yang sebenarnya? apa kamu puas dengan semua yang dilakukannya?. Dia memiliki semua kata-katamu. Dia membuat mu berdansa diatas semua pujian yang didapatkannya dan kamu menerima begitu saja?. Terbawa perlahan oleh ciptaanmu dan larut dalam kuasa dan genggamannya.

Suara yang ada dikepalamu bahkan bukan dirimu yang sebenarnya, kamu sudah dipenuhi dengan gambaranmu sendiri. Dia sudah terlalu dalam berada disana, dia membawamu dalam pengaruhnya. Membawamu dalam gambaran yang kau ciptakan sendiri, membuang siapa jati dirimu sebenarnya. Dia sudah hidup didalammu, kamu dapat mendengarkan suaranya didalam kepalamu. Bukankan itu yang kamu inginkan?.

Kata-katanya sudah memenuhi pikiranmu, membuatmu dirimu yang sebenarnya ketakutan dan membuatmu gila perlahan tapi pasti. Apa kamu tidak puas? Apa kamu sadar sekarang dirimu berada di dalam cermin yang kamu ciptakan sendiri?. Termakan pujian dan rayuan, sementara gambaranmu mengambil alih siapa kamu sebenarnya. Sekarang tidak ada pilihan untuk dirimu, kamu sudah terperangkap didalamnya. Membunuhnya? Maka kamu akan membunuh dirimu sendiri.

Aku kasihan terhadap pilihanmu bukankan itu pantas untuk ditertawakan?, pilihanmu sendiri yang membawa kesengsaraan dan kamu berusaha mengambil alih lagi?. Dia adalah dirimu dan dia tau siapa dirimu sebenarnya, maka dari itu kamu sudah jatuh ditangannya sejak kamu menciptakannya. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu dari dirimu sendiri, itu keputusan yang mengambil alih siapa dirimu dan mengubah semua jalan yang kamu rencanakan. Bahkan tuhan dan dewa tidak akan pernah bisa menyelamatkanmu.

Pikiran Abstrak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang