Untitled 6.

9 1 0
                                    

Walaupun wajahmu tak seperti dulu, itu bukan masalah bagiku, walaupun aku tak bisa bermain bersamamu seperti dulu, hatiku selalu terisi penuh perasaan untukmu. Aku tak dapat menyampaikannya sesukaku, sebagaimana aku berbicara biasa padamu. tapi, aku berharap kita bisa bersama, saling mengungkapkan rasa satu sama lain suatu saat nanti. 

Hanya kamu, kamu yang akan mengerti yang kumaksudkan.

Mimpiku menjadi nyata saat bertemu denganmu kembali, ini benar-benar terjadi. Tapi, aku tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, karena memang tidak ada yang cocok untuk mengungkapkan ini selain kata,"aku mencintaimu.".

Entah kenapa rasa ini semakin lama ingin semakin menguat dan untuk sementara aku bisa menikmati hidupku saat ini. Hanya satu orang, dan hanya dia.

Aku tidak memerlukan kata-kata yang tersusun begitu rapi atau spesial, yang aku perlukan hanya satu dan itu selalu sama, "tetaplah bersamaku.". Semakin berkembangnya diriku dan rasa ini. Rasa yang selalu melewati batas setiap kalinya bersamamu. Aku tahu itu, ya aku mengetahuinya. Mimpi yang sekian lama bersamaku, Menyusun kata dikepalaku tapi tak pernah ada yang sesuai. Lalu, Rasa yang melebihi batas ini, rasa yang selama ini bersamaku dan hanya untuk dirimu.

Walau kau melupakanku di akhir cerita nanti, walau itu terasa sakit nantinya. Tapi, aku tak akan menghiraukannya, rasa sakit itu hanya sebatas angin lalu bagiku. dan jika kamu pergi ketempat yang jauh sebelum diriku, aku tak akan pernah memaafkanmu. Jika nantinya kamu terlahir Kembali, dan pertemuan pertama kita berdua berakhir sama atau menjadi sebuah bencana. Aku disini akan tetap mencintaimu lagi, lagi, dan lagi. 

Walau pada akhirnya hanya aku yang mencintai dirimu bukan sebaliknya, perasaanku akan tetap sama. Aku mengerti rasa sakit itu, aku tahu, dan aku paham akan hal itu tapi itu bukan masalah bagiku asal menyangkut tentang dirimu.

Mimpiku yang menjadi nyata, tapi tak berlangsung begitu lama. Hanya menikmati rasa kebersamaan yang sementara bersamamu, tanpa saling mengucapkan rasa satu sama lain. Cinta satu sisi yang aku miliki dimana aku begitu mencintaimu dan kamu tak mengetahuinya, lalu aku pastikan tak kan ada yang pernah mengetahuinya selain diriku sendiri. 

Dirimu yang datang padaku saat itu menumbuhkan rasa ini dan sekarang giliranku untuk bersamamu di tempat yang jauh itu, karena kamu telah meninggalkanku, dan aku tak akan pernah memaafkanmu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pikiran Abstrak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang