Mungkin kamu sudah melupakan tempat dimana kita duduk saat itu, dibawah bayangan pohon, memakan makanan yang kita temukan bersama, dan ditemani bersama dengan angin yang berhembus, mungkin kamu sudah melupakannya. Saat kamu tertawa dan tersenyum, berkata "didunia ini tidak ada apa- apa selain kebohongan, jadi mari kita mencari kebenaran dari arti keberadaan diri kita bersama-sama.". Aku harap tidak akan melupakan hal ini, seperti saat Bahagia ini
Seharusnya kata-kata itu tak pernah pudar di ingatanmu, aku mencoba menggambarkan dirimu sebagai sosok yang selalu berada di bunga itu. Rok mu yang terangkat angin, membuatku melupakannya sementara, mari kita melupakannya dan bermain bersama, bernafas perlahan bersamaan dengan Lelahnya keringat yang keluar. Rasa yang aku miliki tak akan pernah hilang.
Masih ingatkah tentang langit yang kau pandangi waktu itu?, awan yang terbawa angin saat kita berada dibawah bayangnya, kekonyolan dirimu yang masih terukir jelas di ingatanku. Melambaikan tangan kepada awan yang pergi menjauh seakan dia mengucapkan selamat tinggal. Aku berusaha menggambarkan awan yang telah pergi dikertas berharap kau tetap mengingatnya, aku tersenyum lembut dan memberikannya padamu. "terimakasih, aku akan menjaganya" kata yang terucap dari bibir lembutmu.
Sebuah kenangan dan sejarah tak akan pernah hilang karena pasti akan terkenang, untuk sekarang mari kita berdua tersenyum mengingat semua itu, aku tidak menginginkan waktu tapi hatimu, berikan aku kata-kata manismu. Itu yang aku perlukan selama ini. Dirimu seperti bunga yang mekar di musim semi, mempesona dari awal hingga akhir. Aku hanya pemeran sampingan dan kamu pemeran utamanya, kata perpisahan yang tak terucap antara kita.
Dipertemukan Kembali diwaktu lain yang sangat berbeda, bukan suasana yang sama, kita berdua bersama lagi di bawah pohon yang sama sebelum hangus terbakar, bersama bunga yang sudah layu seperti ingatanmu yang mulai kabur tentang kita dan aku mencobanya dari awal lagi sama seperti kita bertemu pertama kali.