06

6.4K 935 331
                                    

Hari sudah malam, namun dua manusia ini sedang mengobrol di kasurnya Jisung.

Ya Jisung memberikan tumpangan hidup untuk Lino kosnya, ntah kenapa seperti ada dorongan agar mengizinkan Lino tetap tinggal.

"Hanie, kan aku lebih tua dari Hanie, aku mau dipanggil kak dong!"

"Ha? Emang kamu tau apa itu 'kak'?"

"Tau! Di negeri boneka yang lebih tua dipanggil kak tau!"

"Negeri boneka? Lo tinggal di negeri dongeng ya?" ucap Jisung sambil memberikan senyum yang mengejek

"Hanie gak boleh ngejek ke yang lebih tua"

"Hahaha iya, kak~"

"Aaah Hanieku pinter banget" ucap lino sambil menarik pelan pipi gembil Jisung.

"Aku bantu Hanie buat sembuh dari ketakutanmu ya?" ucap Lino yang membuat Jisung sedikit tersipu.

"Takut ke boneka ya?"

"Iya! Hanie pasti nanti jadi bucinnya boneka hehehe, bucinnya aku!" yang diajak mengobrol menundukkan kepalanya, sudah dipastikan wajahnya memerah sekarang.

"Eumm iya.." ucap Jisung pelan dibawah sana, Lino yang mendengarnya terkekeh gemas lalu memeluk yang lebih muda dengan erat.

"Hanie sini deh" yang diajak ngomong mendongakkan kepalanya, disana lino tersenyum sambil menepuk nepuk pahanya.

Blush

Pikiran Jisung sudah kemana mana, tolong bawa Jisung kabur sekarang!

"A- gua! Gua mau pangku Hanie" Jisung yang mendengar ucapan Lino sedikit berbeda menatap Lino heran.

"Kok jadi gua gua-an!"

"Biar keren kayak Hanie"

"Gak gak! Aku kamuan aja biar gemes!!" ucap han tidak terima, kemana Linonya yang polos tadi?!

"Iya deh.. Tapi ayo sini" ucap lino lagi sambil menepuk nepuk pahanya.

Jisung yang tidak merespon membuat Lino kesal, ia lalu segera menarik Jisung ke pangkuannya.

Han sudah berada dipangkuan Lino, semburat merah menghiasi wajah manisnya, membuat Lino ingin memakannya.
Tangannya ia gerakkan untuk memeluk leher yang lebih tua.

"Ini.. Kita ngapain.." tanya Jisung sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher yang lebih tua. Ia sangat malu sekarang, tapi Jisung juga menyukai sensasinya, jantung berdegup kencang, tangan yang melingkar di pinggangnya, hangat yang timbul dari pelukan, dan kupu kupu yang lagi berterbangan diperutnya.

"Em itu.. Aku lupa namanya.. C.. C-cuddle?" ucapan Lino berhasil membuat Jisung salah tingkah. Tanpa sadar Jisung justru mengeratkan pelukannya di leher sang dominan.

Lino cuma bisa terkekeh melihat tingkah manis Jisung, tangannya diarahkan untuk mengusak lembut surai Jisung.

"Jisung lihat aku deh sini"
Jisung mendudukan dirinya diatas Lino, menatap dominannya dengan malu malu.
"A.. Apa?"

Cup

Mata Jisung terbelalak, dia.. Berciuman?!

Tetapi ciuman itu lalu dilepas, lebih seperti kecupan.
Tetapi tetap saja itu sukses membuat Jisung terkejut.

"HAH?!" bukan, ini bukan Jisung. Ini Lino yang mendadak kaget atas apa yang dilakukannya barusan, Jisung yang dikecup justru membeku ditempat.

"HANIEE, BUKAN! BUKAN GITU! S-SPONTAN! MAAF HANIEEKU" Lino gelagapan disana, sedangkan Jisung masih membeku ditempatnya.

Namun tiba tiba terdengar suara kekehan dari yang lebih muda, Membuat Lino kebingungan, bukannya Jisung harusnya marah?

"Hanie marah?"

"Gak tuh hehehe" ucapnya enteng lalu menangkup pipi Lino dan mengecupnya berkali kali.

Sekarang gantian Lino yang membeku ditempat, apa barusan dia bermimpi?

"Eh spontan hehehe" ucap Jisung sambil menampilkan giginya yang berderet rapi.

Lalu kembali memeluk leher sang dominan dengan erat
"Ayo cuddle lagi!"

Lino memeluk pinggang Jisung erat, sambil sesekali mengelus punggungnya, kenyamanan seperti sudah masuk kedalam diri mereka berdua sekarang.

"Hanie ayo menikah!"

"HAH?!"

Pediophobia |MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang