Net 4

3 1 0
                                    

Hening. Itulah situasi saat ini di depan ruang kesehatan. Dengan perasaan yang campur aduk. Semua orang yang ada disitu tenggelam dalam pikiran nya masing masing.

Terlihat ketiga gadis yang sedang berdiri di depan pintu ruang kesehatan itu sangat khawatir. Mata mereka tidak lepas dari sosok yang tengah berbaring di dalam sana barang sedetik pun. Mereka sangat takut terjadi sesuatu padanya.

Oiya. Mereka bertiga tadi sudah mengganti pakaian mereka di toilet. Di kampus ini menjual kaos kaos ganti.

Sementara dua pria yang sedang menatapi ketiga gadis itu terlihat bingung dan...sedikit takut. Ya, mereka bingung mengapa Arta pingsan. Dan juga takut, bagaimana jika Arta mati.

Jangan lupakan pria yang membawa Arta ke dalam juga sedang berdiri di depan ruang kesehatan. Tepatnya di dekat jendela. Dia juga memandangi gadis yang tengah ditangani perawat itu.

Mereka masih setia menunggu perawat yang menangani Arta untuk segera keluar dan memberi tau kondisi Arta. Sampai setelah sekitar 15 menit...

Cklek

Pintu terbuka dan menampakkan sesosok pria muda di pintu itu.

" Gimana kak kondisi Arta" sembur Meilinda.

" Iya kak. Dia baik baik saja kan?" Tanya Yolanda tak kalah panik.

" Jawab donk kak. Arta gak apa apa kan?" Kesal Putri.

" Woy sabar donk. Gimana kakak itu mau jawab kalian main nyerocos aja" celetuk Luke.

" Tau tuh. Makanya kalian diem dulu" timpal Andra.

" Diem!!" Ketiga gadis itu serempak melotot pada dua pria itu.

" Arta gak kenapa napa kok. Dia hanya pingsan biasa" jawab perawat itu setelah dirasa dia sudah memiliki waktu untuk menjawab.

" Iya pingsan nya karna apa kak" Meilinda kesal.

" Kakak juga gak tau. Mending kita masuk aja dulu. Bentar lagi dia sadar. Nanti setelah sadar kalian tanyakan saja kenapa dia pingsan ya. Kakak mau pergi dulu ada urusan. Selamat siang" pria itu pergi.

Ketiga gadis itu pun masuk ke dalam dengan perasaan kesal. Bagaimana bisa kakak itu menyuruh mereka untuk ebrtanya pada Arta alasanga pingsan. Diakan seorang perawat, masa gak tau sih.

" Ta, dasar Ta" Yolanda menyeka anak rambut Arta.

" Udah gak usah di ganggu dulu. Kita tunggu samai Arta sadar. Nanti kita tanya kenapa dia bisa pingsan" Putri menyarankan dan langsung diangguki Meilinda.

" Lebay ku pada ah. Temen lu aja tuh yang lemah" entah sejak kapan dia makhluk itu sudah berada di dalam ruangan juga.

" Diem woy" bisik Andra pada Luke yang baru saja bertindak bodoh dengan mengatakan Arta lemah.

Padahal sebelumnya dia mohon mohon sama Arta agar dilepasin. Sekarang malah jadi sok. Cih.

" Diem Lo!! Kalo bukan karna Lo Arta gak bakalan pingsan" merah Meilinda.

" Kok gue? Gua gak ngapa ngapain tuh cewek. Dia nya aja yang langsung pingsan. Cemen" remeh Luke.

Astgaa anak itu memang tidak tau diri sekali.

Saat Meilinda hendak membalas Luke, tiba tiba saja..

" Engh" desah Arta.

Sepertinya dia mulai sadar.

" Arta!" Pekik ketiga gadis itu bukan main

" Apasih njeng. Pecah telinga gue" kesal Arta.

Dia yang baru sadar langsung disambut pekikan yang bukan main volume nya.

[ 3.a ] BUKAN CINTA? : ALTARO ARTA AGRA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang