5

2 0 0
                                    

Saat ini Arta sedang tiduran di kamarnya. Dia memasang earphone di telinganya dan memutar lagu Serendipity dari ponselnya.

Dia menutup matanya dengan bibirnya yang senyum senyum tidak jelas. Dia mengingat ingat kejadian tadi sore. Momen yang mampu membuat hatinya tidak karuan seperti saat ini.

Padahal dia selalu bisa mengendalikan hatinya. Kecuali saat emosi. Dia pun menarik nafas nya, menahan nya beberapa detik. Lalu menghembuskan nya perlahan.

Flashback on.

" Awh"

Arta terjatuh tepat dipelukan Agra. Manik mata mereka bertemu. Mereka saling menatap dengan pandangan yang intens.

'Haish gans bat sih Agra. Bikin jantung gue dugem dugem gak jelas gini lagi kalo ditatap' batin Arta.

'Arta manis bat yah diliat sari deket. Mau copot jantung gue' batin Agra.

Drrn

Tiba tiba saja salah seorang cowok lewat dengan motornya sengaja di gas saat lewat tepat di dekat Arta dan Agra.

Arta dan Agra yang terkejut pun membenarkan posisi mereka yang ambigu.

" Ehm s-sory" ucap Agra kikuk.

Arta hanya mengangguk dan melihat ke arah lain.

" Lain kali hati hati. Ceroboh banget sih" nasihat Agra.

" Iya loh ahk. Bawel!"

" Jadi Lo bisa naik sendiri gak? Atau mau gue naikin" tanya Agra ambigu dengan smiriknya yang sukses mengundang jitakan dari Arta.

Pltakk

" Awh sakit Ta. Apaan sih Lo" ringis Agra smabil memegangi bagian kepalanya yang dijitak Arta.

" Ya Lo sih. Ambigu banget. Naikin ala coba?" Arta mendumel.

" Loh ambigu apaan. Orang gue bilang nya naikin ke motor kok. Emang maksud Lo naikin gimana hah?" Sekali lagi Agra menampilkan smirik nya yang menurut Arta sangat menyebalkan itu.

" Ish pikiran lo kotor ya. Dasar mesum!" Ketus Arta.

" Dih mesum apaan? Lo tuh yang pikiran nya kotor. Baru gue bilang naikin aja udah galfok" Agra tertawa.

Arta semakin kesal dan hendak menaiki motornya lagi.

" Eits. Mau ngapain? Ntar jatih lagi gimana?" Agra menarik tubuh Arta yang hendak menaiki motor.

" Yaudah Lo sih lama" dengus Arta.

" Sini Lo!" Agra langsung menggendong Arta keatas motor.

" Bisa?" Tanya Agra setelah dirasa posisi Arta sudah nyaman.

" Bisa kok. Thanks ya. Btw gue gak berat kan"

" Gak lah. Enteng lu mah. Lo kan kurus" remeh Agra sambil menjentikkan jarinya.

Arta hanya mendengus. Agra pun menaiki motornya dan memakai helm full face nya. Eh maksudnya motor dan helm Arta.

" Pegangan Lo. Ntar terbang lagi"

" Iya ah bawel" Arta memegang jaket Agra dan Agra pun langsung menggas motornya dan melenggang dari area kampus.

Mereka menikmati angin sepoi sepoi sore ini yang sangat menyejukkan. Mereka sama sama terbuai kenyaman. Kenyamanan situasi sore dan berada di motor yang sama.

" Kita kemana Ta?" Tanya Agra sedikit berteriak.

" Terserah Lo aja. Gue ngikut" teriak Arta.

" Lo laper gak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ 3.a ] BUKAN CINTA? : ALTARO ARTA AGRA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang