prolog

9 3 0
                                    

Suasana pagi di SMA DIRGANTARA kini sedang ramai murid yang sedang melaksanakan MOS.
Ada banyak OSIS dan para guru juga.

Diantara murid baru tahun ini ada siswi bernama Viona Ayyara.

Dia masuk sekolah elite dengan nilai rapor yang ia dapat pada saat SMP.

Tidak seperti kebanyakan orang yang masuk melalui jalur money.

Dia bisa saja meminta kepada bunda nya namun, sampai nangis darah pun tak akan pernah dikasih.

Oke skip.

-
-
-

Seusai dibagikan kelas, Viona duduk sendiri dibangku paling belakang.

Pada saat OSIS sedang menjelaskan peraturan yang ada di sekolah ini.

Seorang anak lelaki datang dengan seragam yang sudah berantakan. Lalu, lelaki itu menghampiri kursi kosong yang ada disebelah Viona dan menduduki nya tanpa melihat orang disebelah nya yang sedari tadi memperhatikan nya dari awal ia masuk sampai duduk disamping nya dengan santai.

"Heh!! Kamu itu main duduk aja" Marah salah satu kakak OSIS.

anak lelaki yang duduk disamping Viona menoleh pada arah suara itu dan menghembuskan nafas beratnya.

"Terus gua harus gimana?" Jawab lelaki itu acuh.

Semua orang yang ada dikelas ini memperhatikan lelaki itu dengan pandangan terkejut. Bisa-bisanya ia berbicara seperti itu pada ketua OSIS sekolah ini. Tidak ada sopan santun.

"Perkenalan dulu" Ujar Kak Davin, ketua OSIS.

Lelaki itu melangkah dengan gontai dan..

Bruk..

Ia terjatuh, pingsan.

Sekejap kelas mulai ricuh.
Dengan cepat Kak Kevin dan anak laki-laki lain menggotong lelaki tersebut.

"Itu kamu, tolong bawain tas nya dia ke UKS" Tunjuk Kak Nayla salah satu anggota OSIS pada Viona

Sedangkan Viona, ia sangat lamban.
Ia bahkan kebingungan untuk melakukan apa padahal tadi sudah disuruh.

Anak perempuan yang ada di depannya pun geram
"Bawain tas nya dia bego"

Viona cepat-cepat mengambil tas lelaki itu yang ada di sebelahnya lalu pergi ke UKS.

Setelah sampai di depan UKS, Viona masih terdiam memikirkan untuk masuk atau menunggu disini.

"Eh kamu kasihin aja tas nya, saya mau ke ruang guru dulu" Ujar Kak Davin menyadarkan Viona dari pemikiran nya yang lamban.

"I-iya Kak" Vio mengangguk kemudian masuk.

Di dalam ruangan ini hanya ia dan lelaki teman sebangku nya saja.

Vio yang baru saja menaruh tas itu di atas nakas tergoda untuk melihat wajah tampan lelaki yang sedang terbaring diatas bankar.

Dengan sangat serius Vio memperhatikan pahatan ciptakan Tuhan di wajah lelaki itu.

"Sempurna" Gumam nya.

Beberapa detik kemudian, lelaki itu membuka matanya perlahan.

Seketika tubuh Viona mematung.

"Ngapain lo liatin muka gua? Ganteng kan?" Tanya lelaki itu seraya menaik turunkan alis tebalnya itu yang bahkan membuat vio semakin tercekat dengan suasana yang seperti ini.

Viona menggeleng lalu pergi.

Sebuah pemandangan indah

Untuk pertama kali nya aku melihat ciptaan Tuhan seindah itu.
Betapa sempurna nya dirimu
Kulit putih bersih mu berhasil membuatku terpesona, hidung mancung mu membuatku ingin berseluncur diatasnya dan mata indah nan tajam mu membuat ke terkagum-kagum saat melihat nya.

Tuhan, terimakasih telah mengijinkanku melihat salah satu ciptaan mu yang membuat jantung ku berdebar.

-vionAyyara.

-
-

Pulang kerumah, bukan cara yang tepat untung menghilangkan stress atau melihat kebahagiaan menurut vio.

Jadi, ia memutuskan untuk pergi ke sebuah cafe dekat dengan rumahnya.

"Mau pesan apa Kak?" Tanya seorang pelayan.

"One hot Chocolate aja" Pesan vio.

Viona sering menghabiskan waktunya di sebuah cafe sendirian hanya ditemani handphone, earphones, buku dan hot chocolate.

"Woy!" Panggil seseorang dari kursi depan viona.

Lantas tentu saja vio terkejut.

"Lo yang tadi di UKS kan? Yang liatin gue" Seru lelaki itu.

Viona tidak menjawab apa-apa

Diam adalah keseharian vio.
Vio memang jarang sekali berinteraksi dengan orang lain, makanya ia tidak memiliki teman.

"Gue boleh duduk sini?" Lagi-lagi pertanyaan muncul dari lelaki itu.

Viona mengangguk sebagai jawaban.

"Lo bisa ngomong kan?"

Lagi-lagi pula vio mengangguk.

"Ngomong kek, berasa ngomong sama tembok deh gue" Kesalnya.

Ternyata lelaki itu bawel, vio semakin menyukai nya.

Entah dorongan darimana vio mengulurkan tangannya untuk berjabat dan mengenal kan diri

"V-viona" Akhirnya vio berucap.

Lelaki itu nampak senang sekali mukanya saat melihat dan mendengar vio.

"Gue Gavin" Balas lelaki tersebut dengan menjabat tangan vio balik. Lalu, memberikan senyuman indah.
Seperti berkata, mari berteman.

Terimakasih..
setelah sekian lama aku tidak berbincang dengan seseorang akhirnya aku bisa merasakannya lagi.

Aku harap..
Ini tidak terjadi hari ini saja
Aku harap..
Esok dan seterusnya aku masih bisa berbincang dengan dia lagi, Gavin.










THANK YOU SO MUCH
buat yang udah baca-!!!
Wait the next chapter, okeyy?
Luv u💕

Loving You Makes Me StupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang