6 | Pendekatan

10 1 0
                                    

• Cinta adalah kecocokan hati dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Cinta adalah kecocokan hati dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah ada.•

🌹🌹🌹

Nala berjalan memasuki rumah nya sembari bernyanyi dengan riang. Sesekali menggangguk angguk menikmati lagu yang dibawakan nya. Nala melihat Devan dan Sheila yang tengah berada di dalam ruang makan, entah apa yang mereka bicarakan Nala tak tau. Nala melangkah kan kaki nya mendekat pada kedua orang tua nya ini.

"Ayah, bunda," panggil Nala.

Seakan sadar ketika putri nya sudah pulang, Devan dan Sheila menatap putri kesayangan nya itu.

Nala menyalami kedua orang tua nya, tetapi ada suatu hal yang aneh, ketika menatap ayah nya yang tengah menatap nya dengan kening berkerut.

"Ayah kenapa?" Tanya Nala kepada Devan.

"Kamu serius punya tutor belajar?" tanya Devan dengan wajah yang masih tak percaya.

Nala mengangguk pelan.

"Apa alasan kamu sampai tiba tiba ingin punya tutor belajar?" Timpal Sheila yang penasaran dengan alasan Nala.

"Kakak udah kelas 11 semester 2, masa nilai kakak nggak ada perkembangan," dalih Nala yang penuh kebohongan.

Sungguh seorang Nala ingin berkembang? It's impossible.

Nala tak akan pernah mementingkan nilai rapor nya, meskipun dirinya nanti dinyatakan tak lulus SMA dia tak akan perduli.

Seseorang tiba tiba menyentuh dahi Nala, Nala tersentak kaget ketika Nathan meletakkan tangan nya secara tiba tiba.

Nala seketika menjauhkan tangan Nathan dengan kasar.

"Apaan sih?" Kesal Nala pada Nathan yang seenak nya.

Nathan menyipitkan kedua bola mata nya. Sembari menggeleng, dia berucap, "impossible."

Nala berdecak kesal. "Gajelas Lo!" Sebal Nala.

"Lo demam sih," ejek Nathan.

Sheila yang sudah muak dengan keributan yang tiba tiba terjadi pun hanya memijit kening nya guna menghilangkan rasa pening yang tiba tiba melanda.

Devan yang peka dengan keadaan Sheila langsung menatap tajam pada Nathan dan Nala. "Udah nggak usah berantem, bunda udah capek itu," tunjuk Devan menggunakan dagu pada Sheila.

Keduanya menatap Sheila, seketika terdiam, tak ada perkelahian lagi.

Devan mengembalikan topik di awal. "Kapan kamu mulai les nya?"

Nala diam sejenak. "Besok kayak nya,"  jawab Nala ragu ragu.

Devan mengangguk. "Dimana kamu belajar nya?" Tanya Devan.

I Need 90 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang