15 | Rasa sakit Arga.

12 1 0
                                    

- percuma datang, kalau ujung ujung nya pulang dengan rasa sakit -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- percuma datang, kalau ujung ujung nya pulang dengan rasa sakit -

•••

"Kelompok 5 belum ada?" Tanya Bu Rani dengan kening berkerut.

"Iya Bu, hanya kelompok itu doang yang masih dihutan," Jawab Reyhan selaku ketua OSIS.

Suara langkah kaki membuat para siswa dan siswi yang berkumpul langsung menatap kearah 2 siswa dan 1 siswi yang berlarian dari arah hutan.

Mereka berhenti di depan Bu Rani dan pak Budi.

"Bu... Hosh... Hosh..." Erlan mengucapkan nya dengan ngos ngosan.

"Kalian kenapa lari lari? Terus kenapa cuma bertiga?" Tanya Bu Rani.

"Bu, Nala hilang," lapor Tiara.

"What? Nala hilang?" Bianca yang duduk di kayu langsung berdiri ketika mendengar Nala hilang.

Tiara mengangguk. "Sekarang Agra lagi nyari Nala."

Tanpa sepatah kata pun, Arga yang mendengar nya, langsung berlari memasuki kawasan hutan.

"Arga?!" Teriak Bu Rani.

Arga tak memperdulikan teriakan dari guru atau orang lain, yang ada dipikiran nya adalah Nala. Arga harus menemukan nya. Untung nya ditangan Arga ada satu buah senter untuk menerangi gelap nya malam.

Arga berjalan cepat untuk mencari keberadaan Nala, senter nya ia arahkan ke segala arah untuk mencari petunjuk tentang Nala.

"NALA...." Arga memanggil manggil nama Nala berharap Nala menjawab panggilan nya.

Terus berkeliling, tak membuat Arga berhenti mencari Nala.

Dari arah seberang Arga melihat seseorang yang berlari kearah nya. Arga menyipitkan mata nya, orang itu semakin lama semakin dekat. Sekarang orang itu telah berada di depan Arga.

"Lo ngapain ke sini?" Ketus Agra.

"Saya nyari Nala," balas Arga.

Agra merespon Arga dengan decakan, "gue bisa sendiri." Agra langsung berjalan dan menabrak bahu Arga dengan keras membuat Arga sedikit mengaduh kesakitan.

Setelah kepergian Agra, Arga melanjutkan pencarian nya menemui Nala. Arga memicingkan mata nya ketika melihat sepatu Nala yang tersangkut di kayu.

Arga yakin, ini sepatu milik Nala. Arga mengarahkan senter nya kearah sepatu dan ada jejak kaki yang tercetak di tanah.

Arga mengambil sepatu Nala, kemudian melangkah kan kaki nya searah dengan jejak kaki Nala.

Jejak kaki Nala membawa Arga ke sebuah danau, Arga mengerjapkan matanya untuk melihat jelas seorang perempuan yang tengah meringkuk dan terdengar gumaman yang begitu kecil.

I Need 90 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang