Dibuka aja!! t-tapi kalo udah dibuka jangan kaget ya!!
⚠️Bahasa campur aduk seperti adonan semen
⚠️Mampir aja dulu... siapa tau singgah
⚠️Emm.. udah sih gitu aja, ayo buruan klik dan happy reading♥
"Nggak nggak nggak.. ga pecaya gue, lu tuh kenapa pinternya ga gblk gblk?" Tolakku, sambil menaik-turunkan tanganku dan diakhiri mengepalkan tanganku dengan geram di depan wajah Youra.
"Sekolah kita nih kan anaknya susah-susah ya? salah dikit dibully, beda dikit dibully, bulug dikit dibully, untung gue cantik. (Youra be like : ciih) Tapi, ini masalahnya masa gue ke kelas ga pake rok? terus gue cuman make bawahan celena tipis super pendek kayak gini? bisa-bisa difoto disebarin terus jadi breaking news viral ntar habis itu semua warga di setiap sudut sekolah ini gibahin gue. Hiii ga mau gue.." lanjutku.
"Yeee.. lagian ga akan ada yang liat juga.. kan masih jam pelajaran" sahut Youra.
"Ya kali aja ada yang lewat mau ke toilet atau apalah itu, terus liat gue.. Youra Song!!" jawabku dengan geram.
"Iya juga sih.. gimana ya Ca.. dari tadi perasaan gue ga enak anjim! jadi, gak bisa mikir jernih" Elak Youra.
"Ah elu mah, alesan doang. Terus, gimana dong ini?— aaa gue tau. Habis ini, temenin gue ke rooftop ya.." Aku melepas rokku dan mencucinya menggunakan sabun cuci tangan. Aku berusaha keras agar noda ini hilang.
"Lah iya.. kenapa lu juga ga kepikiran dari tadi bege? pake acara mau nangis segala lagi hahahahah" Youra tertawa sambil nabok punggungku.
"Adoooh! sakit Ra!" -Aku
"Itu kang bakteri baperan amat ya.. kita ngobrol dikit aja, langsung kiliin siyi hikim mimbirsihkin tailit giding Gi din Hi! udah bau tanah bukannya nambah pahala, ini malah nambah dosa.. mana hp pake acara dikumpulin segala lagi.. kalo terjadi kayak gini juga kan jadi repot ah!" ucap enteng layaknya manusia suci tanpa dosa. Eh bukan deng, manusia suci manaada bicara seperti ini. Lagian di dunia ini tidak ada manusia yang suci.
"Berdosa sekali kamu wahai human hahha.. " /tertawa/ jawabku sambil memakai kembali rokku yang basah.
"Eh apaan tuh?" tanya Youra serius, aku melihat pupil Youra membesar dan matanya melotot melihat arah dinding dekat pintu.
Dalam hatiku "jangan-jangan s-setan, Kak Ten kan pernah bilang. Kalo tiba-tiba Louis diem habis gitu pupilnya membesar tandanya Louis liat setan. Mungkin ajakan, hal ini berlaku sama Youra juga"
"AAAAAAAAAAAAAA!!" teriak kami berdua menggelegar, aku dan Youra kecaciran langsung keluar dari toilet.
"Heh Ca.. kenapa tereak anjer!! gue jadi kaget" tanya Youra sedikit ngos-ngosan sambil kedua tanggannya memegang lututnya.
"Lah gue kira lu liat setan, makanya gue tereak" jelasku dengan komuk yang sama seperti Youra, sedikit ngos-ngosan.
"Sekali lagi, panggilan untuk Ananda Youra Song kelas 11 Mipa2 diharap untuk segera ke lobi, karena sudah ditunggu bundanya" pengumuman yang terdengar dari son suara yang menempel di dinding.
"Lah?kok gue? ngapain mami kesini? Ini nih Ca!! yang gue maksud tadi, soalnya kayak ada yang manggil nama gue" jelas Youra setelah mendengar pengumuman tersebut.
"Hahaha kirain lu liat setan, yaudah lu temuin mami lu sana.. gue ke rooftop alone aja. Lagian jamnya Pak Sooman tinggal satu jam kan? habis ini bel pulang"
"Eh eh.. bentar Ca, lu ke rooftop mau ngeringin rok lu?" tanya Youra sebelum pergi.
"Iya" jawabku singkat dan langsung balik badan berjalan menuju tangga. Aku sengaja ke rooftop walaupun sekarang hari sudah menjelang sore. Matahari pun, tidak cukup untuk mengeringkan rokku yang basah ini. Tapi, angin disana cukup kencang untuk mengeringkan rokku.
Dirooftop
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.