Perempuan Imitasi

1.8K 189 4
                                    









"Kamu ngapain sih ngintilin mulu,serasa jadi induk ayam aja..ihh sana jauh-jauh gak!" dengan raut sebal Renjana menghentakkan kakinya meninggalkan Banyu. Bukan Risang yang mengantarnya jalan-jalan tapi malah Banyu kembarannya.

Seminggu ini Renjana sudah mulai memahami sifat-sifat suaminya.

Jagat. Laki-laki itu selalu terlihat tenang dan berwibawa. Dan juga sebagai kakak yang selalu berusaha mengayomi adik- adiknya Tubuhnya tegap dengan kulit eksotis. Pantas mendapatkan julukan sebagai Pengusaha Hauwwt.

Brama. Hmmm pria itu sungguh menyebalkan dengan omongan pedas sepedas cabai keriting. Mana mungkin pria itu seorang dokter, keburu pergi pasiennya kalau di sinisi terus.

Banyu. Pria jail yang terkadang bersifat manja dan tak tau diri dengan umurnya. Banyu masih kuliah arsitek. Apa mungkin pria otak dangkal seperti banyu menjadi seorang arsitek? Cih tidak mungkin

Risang. Sang playboy cap kulit badak yang otaknya ada di selangkangan. Yah itu bisa dipahami karna risang adalah model sekaligus penyanyi . Satu fakta yang membuatku benar benar merasa bodoh yang baru aku ketahui setelah 4 hari setelah pernikahan. Kalau banyu dan risang adalah kembar.

Angga. Cukup susah mendeskripsikannya,pria yang cukup misterius dengan kekurangannya. tak mengelak bahwa Angga lah yang paling tampan menurutnya, pria itu juga susah bersosialisasi dengan sekitarnya.

Yahh walaupun begitu mereka adalah orang yang baik, karna apa? Karna telah memberikannya uang bulanan yang WOW fantastis.

"Angga kamu jangan jauh-jauh napa sih" Renjana menarik tangan Angga yang jauh lebih besar darinya. Pria itu memang tak tau fashion,karna selalu saja memakai baju kedodoran yang tak fashinable sama sekali.

Renjana melirik sinis pada Banyu yang masih saja mengintilinya,lelaki itu entah kenapa selalu menyebalkan seperti Brama.

"Ren capek istirahat dulu yuk!" pinta Banyu kepada Renjana. Namun Renjana sama sekali tak menggubrisnya, gadis itu masih saja melajukan langkahnya.

Sedang Banyu diam-diam menatap adiknya memohon. Benar saja Angga menarik tangan Renjana lembut untuk berhenti,dan lihat Renjana langsung menghentikan langkahnya,menuruti Angga untuk istirahat sebentar.

"Kamu capek? Yaudah istirahat dulu aja yuk."

Sedangkan Banyu menatap Renjana sinis,tadi saja tidak mau lah sekarang malah sok sokan perhatian. Kan Istri durhaka.

"Tadi aja gak mau,lah sekarang_"

"Berisikk!"

Banyu mendengus lalu mengikuti mereka berdua. Adik dan istrinya.

Tangannya benar benar mati rasa, rasanya. Bagaimana tidak hampir setiap lengan terisi oleh tas belanjaan Renjana,sedangkan 2 orang didepannya sibuk bermesraan seperti pacaran.

Akhirnya mereka memilih salah satu cafe di sana.

"Selamat datang,mau pesan apa?"

"Ayam baladonya 3, salad, lobster. Minumannya jus alpukat nya 2 sama jus stroberinya 1 mbak" ucap Renjana

"Baik, ditunggu ya mbak,mas"

Tak ada pembicaraan selagi makan hanya denting sendok yang beradu dengan piring yang terdengar.

Setelahnya Banyu menuju kasir untuk membayar.

"Kenyang banget gilaa" tanpa malu malu Renjana menyenderkan kepalanya pada bahu Angga,sedangkan Angga laki laki itu nampak tegang karna sikap istrinya itu.

not Drupadi but RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang