Cup

2.2K 209 14
                                    





Sudah seminggu genap hari ini Renjana menjadi seorang istri. Tak ada yang menarik menurutnya,semua terkesan datar. Hidupnya benar benar berubah 180° sejak menikah dengan Pandhawa Dharmestu. Dulu mungkin ia akan hang out dengan teman temannya yang ada di Yogyakarta. Tapi sekarang hidupnya sungguh merana.

Seperti pagi ini sarapan bersama untuk memulai hari minggu yang cerah ini.

Kalau seperti ini terus ia akan mati kebosanan,ia merasa seperti Rapunzel yang dikurung di dalam kastil megah.

"Aku mau jalan-jalan hari ini" Renjana menatap keseluruhan suaminya, tak ada perubahan berarti wajah mereka tetap sama datar tak berekspresi. Ini yang membuatnya tak betah di rumah mewah ini, disini terlalu suram menurutnya.

"Dengan siapa?kamu mau berbelanja?" Jagat,laki-laki itu yang menjawab. Renjana mengangguk lalu menggeleng. Dia sebenarnya ingin keliling jakarta lalu pergi berbelanja,aihhh pasti menyenangkan.

"Yah rencananya aku akan jalan jalan dulu keliling jakarta baru berbelanja" terang Renjana.

"Memang kamu tau jalanan di Jakarta,lebih baik kamu diam saja dirumah. Nanti kalau kamu hilang siapa yang repot?" kalimat bernada sinis itu terucap dengan lancar dari bibir Brama Dharmestu.

"Dasar suami gak ada akhlak mulut kayak cabe-cabean,muka ganteng kelakuan minus. Sayang sekali" gumam Renjana sambil memplototi piring kosong didepannya.

Sungguh ucapan Renjana dapat didengar dengan jelas semua yang ada disana, seperti sekarang Risang Dharmestu dan Banyu Dharmestu sedang tertawa keras menertawakan kakaknya.

"Renjana kamu pikir saya tidak dengar ucapan kamu barusan" Renjana dapat menangkap jelas suara suaminya yang terdengar seperti menahan pup.

Ups gak boleh durhaka sama suami

"Ohh baguslah kalau denger biar sekalian tau diri aja" balasnya tak kalah sinis, Renjana memandang penuh permusuhan pada Brama. Laki laki yang menjabat sebagai seorang Dokter itu sungguh membuatnya jengkel sejak pertama kalinya ia bersuara.

Jagat pria itu tersenyum tipis,berbeda dengan adik-adiknya yang sudah tertawa seperti orang kesetanan. Ahh sejujurnya aku menyukai suasana ini,dari pada suasana horor yang menyiksa

"Memangnya kamu mau pergi kemana? Kamu orang baru disini Renjana" jelas jagat,tak menghiraukan keriuhan adik adiknya.

"Hmm menurut mas aku harus kemana,recommendasi aja sih"

Tukk

Renjana melotot garang pada Banyu laki laki itu melemparnya dengan buah anggur,sialan..

"Hehh bocil,mau jalan jalan tapi gak tau mau kemana. Udah anak kecil harusnya di rumah aja." ejek banyu masih dengan sisa sisa tawa

"Terserah aku dong,bocil gini aku punya 5 suami !" dengan angkuh Renjana mengangkat dagunya sambil bersedekap dada. Menatap penuh ejekan pada banyu.

"Mau ditemenin" Renjana menoleh kearah kananya,saat merasakan elusan tangan di pucuk kepalanya. Risang, dari kelima suaminya jujur saja Renjana lebih menyukai Risang. Laki laki romantis dan tau cara memperlakukan perempuan. Playboy. Renjana tau pria seperti ini sudah berpengalaman.

"Hmtt,okey kita hari ini keliling jakarta!" sorak Renjana kesenengan gadis itu menangkup tangan Risang lalu membawanya kebibirnya untuk dikecup.

Cup

Risang melotot tak percaya memandangi wajah istrinya,wajah itu memang terlihat polos tapi itu salah besar. Gadis ini jelas tau cara menyenangkan pria,dan cara menarik ulurnya.

not Drupadi but RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang