✨°•*Happy Reading*•°✨
Jam menunjukan pukul 20:11 pm, dari semenjak Iqbaal mengantarkan ia pulang sampai sekarang lelaki itu belum lagi mengabarinya. Lagi lagi ia mengecek notif hp nya namun nihil lagi lagi itu bukan notif dari sang kekasih—Iqbaal. Lantas kemana lelaki itu...
(Namakamu) pun merebahkan badannya di atas kasur,tak lupa menarik selimut sampai lutut nya dan kedua tangannya memainkan ponsel miliknya.
Ketika ia membuka instagram betapa terkejutnya ketika ia melihat Snap gram dari Rinrin di lihatnya Iqbaal tengah duduk di ruang tamu bersama Baila di sampingnya—Lagi. Apa itu vidio sore tadi? yang hanya saja Rinrin baru meng-upload sekarang? Ah tidak... seingatnya perempuan yang sedang duduk bersama Iqbaal itu tadi siang tidak mengenakan baju berwana itu.
Perasaanya pun gelisah, padahal tadi sore saja perasaan (Namakamu) belum benar benar pulih lalu apa lagi ini?? otak (Namakamu) pun mulai berfikiran yang tidak tidak tentang Iqbaal. Bukan...bukan ia tidak percaya dengan Iqbaal, tapi perasaan nya tidak bisa di bohongi bukan? kalo ia benar benar cemburu ketika melihat snap garam Rinrin yang di lihatnya Iqbaal duduk di samping Baila,apalagi tadi siang Iqbaal berucap seakan ia menyukai gadis itu.
"Please (Nam) lo jangan overthinking, mending sekarang lo tidur dari pada mikirin gak hal gak jelas" Ucapnya untuk dirinya sendiri
Ia ingin sekali menelpon Iqbaal, tapi niat nya lebih baik ia urungkan. Di tambah juga sedang malas dengan lelaki itu. Iqbaal bohong? Iya bohong, katanya ia akan segera pulang kerumah lalu...lantas apa ini? malah kembali lagi kerumah Bumamut. Tak apasih toh Bumamut sudah seperti ibunya sendiri tapi untuk sekarang hatinya tidak tenang Iqbaal berada di sana
"Bulshit!!" Ucapnya sembari mematikan handphone nya dan menyimpannya di atas nakas dekat ranjang tidurnya.
(Namakamu) pun menarik selimutnya sampai dada tak lupa membawa guling kesayangannya kedalam pelukannya. Ia pun mulai memejamkan matanya walaupun fikirannya masih berkecamuk pada sang kekasih.
Mata yang awalnya terpejam dengan dahi berkerut kini terlihat relex dan (Namakamu) benar benar tidur sekarang. Biarlah ia mengistirahatkan hati dan fikiranya sejenak.
Sedangkan di sisi lain Iqbaal tengah duduk bersama Agy, Rinrin, tak lupa Baila, Ibu kak Omen dan Pamamut juga ikut bergabung.
"La duet lah yuk" Ucap Kak Omen
"Halah suara kaya kresek kena angin juga"Kekeh Iqbaal
"Ngeraguin gue lo?!"
"Diem ya Men jangan bikin tetangga pada bangun" Kekeh Agy juga
"Pada bangsat ni emang..."Jawab nya
"Hahaha... ayolah kak Omen nyanyi di studio jangan disini" Ucap Baila yang mendapat anggukan dari Kak Omen.
"Ikut gak Baal?" Tanya Baila
"Enggak deh gue di sini aja" Jawabnya
Baila dan Kak omen pun berjalan memasuki studio Pamamut.
"Tumben lo gak ngebucin" Ucap Rinrin pada Iqbaal
"Iya biasanya tiap menit ngebucin kamu dek"
"Astagfirullah aku sampe lupa gak ngabarin (Namakamu)" Ucap Iqbaal, ia pun langsung meronggoh ponsel miliknya di saku celanaya.
"Lo sih Rin, dari tadi ngajak gue ngobrol mulu" Tuduh Iqbaal
"Lah napa jadi gue yang salah sih anjir"
Iqbaal pun mengetikan beberapa kalimat pada ponselnya, sesekali Ia juga menghubungi (Namakamu) lewat telpon. Namun nihil tak ada respon apapun dari gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/236801130-288-k883428.jpg)