07 Prank : Panik

159 36 3
                                    

Hari-hari gak kerasa udah berlalu. Hubungan gue dengan Baekhyun bisa dibilang baik-baik saja. Bahkan lebih dekat? Mungkin?

Gue tahu kalau Baekhyun itu sahabat gue. Cuma sebatas sahabat. Ya seharusnya.

Tapi gue gak bisa mengelak kalau rasa sayang dan cinta itu tumbuh. Entah sejak kapan dan semakin subur dari hari ke hari. Bahkan sifat posesif gue kadang muncul tiba-tiba. Kadang hal ini yang buat Baekhyun rada risih sama gue.

"Ngelamun teros!" Kai datang dan berdiri tepat di belakang gue. Kebiasaan baru Kai kayaknya ngagetin gue. Heran gue sama manusia titisan setan satu itu.

"Kebiasaan. Salam dulu kek atau ucap permisi. Untung jantung gue kuat."

"Halah. Ngapain lo?"

"Ngeue. Udah tau duduk diem dimari masih aja tanya."

Hening setelahnya. Gue dengan pikiran gue dan Kai yang senyum-senyum kek orang sawan lihat hapenya.

"Kai? Lo sehat kan? Ngeri gue lihat lo senyum-senyum gak jelas." Gue gak bohong. Emang rada ngeri lihat tuh manusia titisan setan cengar-cengir.

"Puji Tuhan, gue sehat sentosa."

"Terus ngapa kek kerasukan sampe liatin hape lo segitunya?"

"Halah lo yang gak pernah pacaran mana ngerti."

"Bentar, bukannya lo udah putus sama Jennie?"

"Emang. Tapi gue ada penggantinya yang lebih baik dari dia. Ya walaupun galak."

Buset gercep aja nih anak udah dapet pengganti ae. Sedangkan gue?

"Anjir lo punya pacar gak lo kenalin." Sambar Sehun tiba-tiba dateng langsung duduk di sebelah gue.

"Inget Luhan. Jangan mentang-mentang dia balik kampung, lo nikung temen." Ujar Kai.

"Heh kalo ngomong sembarangan. Gini-gini gue setia ya."

"Siapa sih Kai?" Tanya gue kembali ke topik menanyakan pacar baru si item.

"Kyungsoo."

"Hah?"

"Ooo..." Gue mangut-mangut tanda ngerti.

"Jagain tuh sepupu gue. Lo bikin nangis, siap-siap lo kehilangan salah satu organ tubuh lo." Gue menatap Kai tajem. Dia gak ada takut-takutnya. Malah tuh anak cengengesan.

"Chanyeol!" Teriak seseorang. Gue sudah hafal betul dengan suaranya. Gue tersenyum saat menoleh ke belakang. Tapi senyum gue perlahan hilang, saat mata gue menemukan Baekhyun dengan cowok lain.

Siapa lagi kalau bukan si Kulkas?

"Kenapa?" Tanya gue datar.

"Pulang sekolah kamu duluan aja. Aku sama Lucas ada kerkel."

"Dimana?"

"Kafe deket sekolah. Candy cafe."

"Selesai jam?"

"Kenapa emang? Mau jemput?"

"Iya." Kata gue mantab. Wajah gue masih datar tanpa ekspresi. Gue lihat Baekhyun yang terkejut dengan jawaban gue.

"G-gak perlu. Aku bisa pulang sendiri kok. Yaudah paipai." Baekhyun pergi dengan menarik tangan Lucas. Gue udah mengepalkan tangan.

"Kenapa lo Chan? Serem banget muka lo."

"Cemburu lo?"

"Ya." Jawab gue singkat menyahuti pertanyaan Kai dan Sehun.

"Lo kalau beneran suka sama Baekhyun, ya tembak lah goblok. Keduluan yang lain gue mampusin."

PrankTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang