Haechan itu bandel, jail, dan sering langganan masuk ruang BK. Apalagi dia terkenal dengan sebutan "cowo modus".
Tapi di balik itu semua dia punya pacar yang sangat polos dan manja, bahkan tingkahnya mirip sekali dengan anak kecil.
"sel, kamu janga...
Giselle menatap mark bingung, ia tak mengerti kenapa haechan tak boleh menemuinya saat ini. Bahkan tadi pagi saja mark selalu mengawasi giselle.
"kak"
"diem giselle" mark membentak giselle lagi, mark juga nggak mau begini terus. Tapi terbesit rasa ia harus menjaga adiknya.
Giselle menundukkan kepala, ia takut melihat mark marah. Ia sering kali bertengkar dengan jeno dan lainnya. Tapi tidak dan mark, mark tak pernah sedikitpun marah atau membantaknya, ia akan bersikap lembut seperti ayah jae.
"kenapasih giselle harus makan sama kakak, giselle mau makan sama echan"
Mark menghembuskan nafasnya berat, kenapa harus adiknya yang berpacaran dengan haechan.
"jijel sayang sama echan?" tanya mark serius.
"sayang"
"giselle dengerin kak mark. Ada kesalahan cowo yang selalu nggak bisa di maafkan. Yang pertama, kalau cowo itu udah main kasar sama giselle. Yang kedua, kalau cowo itu udah berani mengkhianati giselle"
"Giselle, kakak nggak mau adik perempuan kakak sakit hati yang bakal jadi trauma karena cowo. Kakak nggak mau lalai karena nggak bisa jagain giselle"
Giselle menganggukan kepalanya, "giselle ke kelas dulu ya kak, pelajaran bahasa. Giselle harus ontime"
ia berdiri dan meninggalkan kantin yang masih ramai.
"giselle, tumben nggak bareng haechan. Biasanya ada drama nggak mau pisah" ledek winter ke giselle yang baru saja sampai di kelasnya.
"tumben amat nih tuan putri jalan sendirian" ledek lia ke giselle.
"karina mana ya?" tanya giselle ke mereka berdua.
"pacaran kali, bentar juga dia balik"
Baru saja lia bilang seperti itu karina balik dengan muka yang ketara seperti sedang menahan emosi.
Ia menidurkan kepalanya di meja, sepertinya ia habis bertengkar dengan jeno.
"rin, uks aja kalau sakit mah" ucap giselle yang melihat gurunya sudah datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pulang sekolah giselle berjalan sendiran, ia bohong ke mark bahwa ia bareng temennya. Giselle hanya ingin sendirian, rasanya ia ingin sendirian dulu dari ketidakjelasan masalah dia.
"gua yang punya masalah, kenapa gua yang nggak tahu"
Di kejauhan haechan memperhatikan giselle. Seperti seorang anak ayam, ia mengikuti giselle berjalan.
"sel, aku minta maaf"
Haechan berlatih untuk meminta maaf ke giselle, setelah ia di pukuli oleh teman-temannya, ia sadar bahwa tindakannya salah.
"anjing lu kenapa jalan sama somi!" bentak jaemin dibelakang sekolah. Setelah di ceritakan oleh jeno, mereka semua berkumpul untuk menyelesaikan masalah ini.
"gua nggak sengaja ketemu pas pulang sekolah"
"terus sampe malem lu jalan-jalan?" tany renjun yang rasanya sudah panas ingin menonjok haechan.
"ya pikir aja, masa gua nggak kasih dia makan"
"bangsat! Lu chat dia nggak kalau lagi jalan sama cewe. Si giselle aja kalau mau ngapain lapor ke elu, sedangkan lu! Lu mana pernah ngasih kabar lu lagi ngapain" ucap jeno dengan tatapan marahnya.
"ya karena gua nggak mau--
Haechan menarik rambutnya kasar, "AKH! Gua nggak mau dia ngikutin gaya hidup gua!!"
Semua terdiam menatap haechan, ada rasa terkagum melihat cowo itu ternyata sadar bahwa giselle berbeda jauh dengannya.
"gua tau gua brengsek, tapi dengan egoisnya gua malah pacaran sama cewe yang jauh dari gaya hidup gua"
"gua nggak mau setiap sifat jelek gua membawa pengaruh buruk buat dia. Tapi ternyata gua malah mengacaukan segalanya, gua malah suka ngehubungin cewe-cewe dibelakang dia. Maaf gua egois, gua nggak mau putus sama dia"
Jaemin menahan jeno yang ingin menonjoknya. Ia menahan segala emosinya agar tak terpancing seperti jeno yang sedang ia tahan.
"chan, gua angkat tangan sih. Lu selesaiin deh masalah lu sama dia. Jangan sampe angkatannya kak mark maju buat ngelawan lu" renjun menepuk pundak haechan.
Bugh
Satu pukulan melayang di pipi haechan.
"gua peringati sama lu. Sekali lagi lu berbuat salah, lu berhadapan sama gua"
Haechan termenung, "kamu istimewa banget ya sel, sampe semua orang turun tangan kalau kamu di sakitin"
Giselle sudah naik ke bis, sedangkan haechan masih terdiam di tepi jalan.
"sel, kamu jangan polos-polos aku nggak tega kalau nyakitin kamu"