➪ [Chapter ten]✓

1.2K 329 64
                                    



















Untuk part kali ini, biarkan Haruto berduka setelah meninggalnya Jeongwoo.






Haruto masuk ke kamar bekas Junghwan sama Jeongwoo. Walaupun barang barang Junghwan dan Jeongwoo sudah dibawa pulang, masih ada beberapa nya yang ditinggal. Entah sengaja atau tidak, Haruto tak tahu. Barang yang ditinggal hanya foto Jeongwoo dan Junghwan yang dibingkai menjadi satu. Beberapa Hoodie yang biasa Jeongwoo pakai serta kaos oblong milik Junghwan.

Aroma parfum Jeongwoo dan Junghwan masih tercium. Membaur menjadi satu. Semakin membuat Haruto ingin menangis.

"Huft!"

"Kalian apa kabar? Baik kan disana? Apa kalian gak kangen gue, heh?"

"Gak tau lagi lah gue mau ngomong apa, yang jelas gue kangen kita bertiga nyolong mangga pak Mamat"

"Gue kangen elo wan, yang suka gangguin gue kalo lagi boker"

"Kalian, sahabat sejati ya? Pergi aja barengan. Kenapa gak ngajak gue?"

"Gue nakal ya? Apa gue nyusahin? Haha.. rasanya gue jahat kalo cuma gue doang yang hidup. Gue pengecut, gue pecundang. Tapi percaya sama gue wan, woo gue bakal bales semua yang udah dia lakuin ke kalian termasuk sama Abang Abang yang lain."

Haruto menggambil foto polaroid milik Jeongwoo sama Junghwan, polaroid itu dia peluk selayaknya itu memang Junghwan sama Jeongwoo.

"Gue kangen kalian," lirih Haruto. Air matanya sudah mengalir deras, padahal sedari tadi sudah ia tahan supaya tidak keluar tapi tetap keluar juga.

Kamar ini, kamar ini sekarang sudah dikosongkan. Tapi Haruto yang meminta supaya jangan dikunci. Karena hanya kamar ini yang membuat rasa rindu Haruto ke kedua sohibnya, walaupun hanya sedikit.

Dipojok kamar dekat lemari, samar samar Haruto melihat siluit orang yang sedang sangat ia rindukan.

"Wan, woo"

"To, jangan sedih. Gue sama Junghwan gak pa-pa kok. Tugas lo harus hati-hati sama pembunuh itu. Gue harap lo cepet sadar siapa pembunuhnya."

"Bang haru, hehehe.. kabar gue baik kok. Lo juga harus baik ya, gak boleh sedih sedih."

"Gue, kangen kalian," lirih Haruto

"Kita juga" -Junghwan& Jeongwoo





















"Selamat tinggal, selamat bertemu dikehidupan selanjutnya ya to. Gue harap, dikehidupan selanjutnya lo tetep mau jadi sahabat gue. Gue bangga punya sahabat kayak lo. Maaf ya kalo selama ini gue nyusahin dan sering bikin lo kesel. Gue tunggu lo dikehidupan berikutnya. Bye!" bersamaan dengan itu, bayangan Jeongwoo dan Junghwan mulai memudar.




Tanpa Haruto sadari, sejak tadi ada sosok yang memperhatikannya dari jendela kamar.

"Maaf," lirih orang itu kemudian pergi menjauh dari kostan Treasure sebelum ada yang memergokinya.

"Gue terpaksa."

**



Haruto jalan sendirian malam-malam begini. Katanya mau cmencari angin. Tapi dari tadi dia merasa ada yang mengikutinya, tapi saat berbalik badan tak ada siapa-siapa.

Haruto positif thinking, mungkin hanya hantu.

Kali ini suaranya semakin jelas. Suara langkah kaki yang terdengar tergesa-gesa. Haruto membalikkan badannya kembali. Dan terkejut.

"Loh, ngapain disini bang,



























Junkyu?"













"Gak pa-pa ngikutin lo aja heheh.. abisnya gabut gue di kostan. Serasa pada mati orangnya"

"Oh"
















.
.
.
Part gak nyambung:(

Btw, tinggal berapa part lagi, end.

TBC.

Clue :

Clue :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tragedy┊Treasure13 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang