➪[Chapter twelve] ✓

1.3K 329 55
                                    

Jangan lupa vomentnya

Happy Reading✨








Untuk situasi seperti ini, wajar anak-anak treasure sudah saling tidak percaya. Kecuali, Haruto dan Yoonbin.

Haruto tahu, kalau dia melakukan sesuatu, pembunuh itu tak segan-segan akan membunuh dia langsung. Tapi dia tidak takut, dia ingin mereka yang sudah dibunuh mendapat keadilan.

"Gue masih gak nyangka bang, ternyata selama ini dia, "
Haruto tidakak melanjutkan kata-katanya. Lidahnya mendadak kelu.

"Apalagi gue, To. Dia selama ini keliatan diem-diem aja, ternyata gue salah." Yoonbin mengacak rambutnya frustasi.
K

ilatan matanya terlihat emosi.

"Bang, apa perlu kita susun rencana?" tanya Haruto

"Perlu."

***


Karena ini hari libur, mereka semua bisa santai? Tidak, rencananya mereka akan mencari tiga manusia yang hilang.
Tapi tak lama, karena setelahnya hp Yoonbin berbunyi. Saat dilihat, itu Yoshi.

"Halo Yosh, lo dimana?" tanya Yoonbin, terdengar sekali bahwa dirinya sangat khawatir.

"Bin, kesini cepet gue gak ada waktu. Yoonbin buru- JIHOON!"


Tiba tiba telpon dimatikan secara sepihak oleh Yoshi.
Wajah Yoonbin sudah pucat.

"Bin kenapa?" tanya Junkyu

"ASA LO BISA KAN NGELACAK HP, BURUAN SA BURUAN!" karena paham ada apa-apa. Asahi langsung mengambil laptop miliknya dan mulai melacak keberadaan Yoshi.


Mereka semua terkejut, yoshi dan lainnya berada di perumahan kosong. Agak jauh dari kostan.

"KITA KESANA SEKARANG!" tanpa babibu mereka semua langsung masuk mobil Hyunsuk, karena disini memang hanya Hyunsuk yang memiliki mobil. Jadi, Hyunsuk juga yang bawa.


Yoonbin belum sempet bercerita, karena pikiran dia sudah kemana-mana.
Yoonbin menatap Haruto, Haruto yang paham sinyal itu pun langsung membuka hp.

"Yoshi kenapa bin?"

Sepertinya terdengar nada kepura-puraan disini.

"Diem dulu!" Ketus Yoonbin, bahkan raut khawatir dari tadi tidak hilang-hilang dari wajahnya.

Mereka semua sudah sampai, tidak banyak omong karena ini bukan saatnya untuk adu bacot. Rumahnya besar, tapi tidak bertingkat. Kesannya juga suram seperti tidak pernah dihuni. Pagarnya saja sampai karatan.

Mereka masuk karena pagernya tidak dikunci, lihat saja. Dari luar pun kesannya sudah menakutkan. Seperti banyak hantu. Haruto sudah ingin menangis saja rasanya, hawanya sudah mencekam sejak tadi.


Semuanya berpencar. Haruto bersama Yoonbin, Hyunsuk sendirian, Asahi sendirian dan tentu Junkyu sendiri juga.

Tragedy┊Treasure13 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang