28 - Menuju Harapan

221 19 3
                                    

"Maksudmu?"

"Dengan kata lain, kita bebas."

___________

Semua bersorak gembira ketika mendengar kabar itu kecuali Aran dan Levi. Usaha yang mereka lakukan selama ini membuahkan hasil yang membahagiakan.

"Entah kenapa aku sangat senang mendengar kabar itu, padahal aku ini baru bergabung beberapa waktu yang lalu. "Gumam Akame yang masih bisa di dengar oleh Aran. "Hehe... Bagiku itu tidak aneh, kau itu adalah orang yang mudah bergaul. Berbeda dengan aku yang sangat susah dalam mendapatkan teman. "Ucap Aran.

"Ya, kau benar."

"Selain itu, kita belum mendapatkan informasi tentang Eren dan Historia berada."Tutur Aran. "Ya, Sekelompok Kepolisian Pusat, pemimpinnya, Eren, dan Historia berada di tempat yang tidak diketahui. Jika tidak cepat kita temukan..."

"Maka, Eren akan dimakan. "Potong Aran. "Tenang saja, Aku punya petunjuk tentang itu... Ayo pergi kesana dan mengakhiri pertempuran ini. "Ucap Hanji menunjukkan sebuah buku bersampul hitam dengan lambang 'Jiyuu no Tsubasa'. Seluruh pandangan langsung tertuju pada buku yang dipegang oleh Hanji.

"Kita akan berangkat sekarang! "Seru Levi dan disambut anggukan mantap dari mereka. Levi dan yang lainnya langsung menyiapkan kuda mereka dan segera menuju tempat yang ditunjuk oleh Hanji.

Perjalanan cukup sunyi, hanya suara derap langkah kuda yang terdengar. Hingga Aran memecahkan keheningan itu. "Hanji, kenapa kau yakin dengan tempat itu? "Ucap Aran. "Ya, Akan aku jelaskan. Erwin menyerahkan investigasi mengenai wilayah kepunyaan keluarga Reiss. Sebagain besar berisi tentang detail insiden yang melibatkan keluarga Reiss, lima tahun yang lalu. "jelas.

"Lima tahun yang lalu?"

"Kejadian itu terjadi pada malam hari setelah Wall Maria ditembus. "Ucap Akame yang sedari tadi menyimak. "Kau tahu? "Ucap Aran terkejut mendengar penuturan Akame. "Rod Reiss sendiri yang menjelaskan itu. Tapi tidak secara rinci. "Ucap Akame.

"Dia mengatakan bahwa keluarga Reiss memiliki kesan yang mendalam terhadap penduduk dinding. Kalo tidak salah ia memiliki lima orang anak yang salah satunya bernama Frieda Reiss. "Jelas Akame. "Ya, dan lima tahun yang lalu. Terjadilah insiden itu... Dengan kekacauan yang terjadi akibat runtuh Wall Maria. Beberapa perampok mengambil kesempatan untuk menyerbu dan membakar gereja di desa tersebut. "Ucap Hanji.

"Dan dari laporan yang aku dapatkan dari anggota Black Survey Corps yang pernah menyelidiki kasus ini, aku menemukan keganjilan didalamnya. Seluruh keluarga Reiss di bantai dalam tragedi itu dan hanya menyisakan Rod Reiss seorang. "Jelas Aran yang sibuk membersihkan pedangnya. "Dan juga itu hanya beberapa hari sebelum ibu dari Historia dibunuh oleh suruhan Kepolisian Pusat. Singkatnya, setelah kehilangan seluruh anggota keluarganya, tiba-tiba Rod Reiss mendekati Historia.."

"Ini pasti ada hubungannya dengan 'teriakan' yang dimiliki Eren dan hubungan darah di antara Rod Reiss dan Historia. "Potong Aran. "Apakah ada yang istimewa dengan hubungan darah mereka? "Tanya Levi. "Entahlah. Tapi, jawabanku seperti sebelumnya. Pasti ada kaitannya dengan 'teriakan' Eren. "Ucap Aran.

"Aku lupa memberitahukan ini. Tingkat kerusakan gereja Rod Reiss sangat mencurigakan. Jika hanya membakarnya, tingkat kerusakan gereja itu tidak sampai membuat dinding gereja itu sampai hancur, yang dimana bahan dinding itu merupakan batuan langka dan kuat. Jika hanya untuk merampok, tingkat kehancurannya tidak separah ini. Cukup mengambil barang-barang yang berharga dan langsung lari. Ditambah lagi, hanya Rod Reiss yang menjadi saksi dari kejadian itu. "Jelas Aran.

"Setelah tragedi itu, dia menggunakan hartanya sendiri untuk membangun ulang gereja itu. Tapi mengapa?"

Suasana tampak hening sesaat, mereka semua berusaha mencerna informasi tersebut dan menemukan jawabannya. "Karena, kejadian ini akan lebih aneh jika tidak ada sangkut pautnya dengan Titan. "Jawab Aran. "Ini hanyalah perkiraanku saja, tapi sepertinya tempat ini pantas untuk kita periksa. "Ucap Hanji.

______________

OC's Pov

"Levi, apa yang akan terjadi jika Kenny ada disana?"

"Kenny?"

"Orang yang sangat berbahaya, orang-orang yang kita lawan kala itu adalah anak buah Kenny. Mengerti? Dia adalah Kenny si Penjagal. Jika dia ada disana, maka dia adalah hambatan berat paling berat bagi kita. Untuk seberapa kuat dia, anggap saja dia setara denganku. Tidak, dengan senjata itu, dia mungkin lebih berbahaya dariku. "Ucap Levi datar. "Jika seorang Levi si 'manusia terkuat' sudah mengatakan seperti itu, berarti dia memang musuh yang wajib kita awasi. "Ucapku.

Jika Levi saja yang mengatakan hal semacam itu maka, maju untuk mendapatkan Eren kembali akan menjadi sulit.

"Meski begitu, jika yang kapten katakan benar, bukan tidak mungkin dia tidak memiliki kelemahan. "Ucap Armin. "Apa itu benar, Armin? "Ucap Jean. Armin menjelaskan kekuatan seseorang dari latihan dan pengalaman bertarung. Ucapan Armin ada benarnya juga. Jika seseorang yang memiliki pengalaman bertarung yang banyak akan sangat susah untuk dikalahkan.

Kenny memang berbahaya dan juga dia bisa melukaiku yang memiliki kecepatan yang luar biasa. Ackerman itu memang menyeramkan.

Tiba-tiba aku merasakan seperti sakit pada kepalaku. Dan tak lama kemudian, muncul sebuah ingatan yang sangat aku benci. Aku sangat benci dengan hal itu dan sekarang aku mengingatnya.

"Sialan! "Umpatku. Dengan segera semua pandangan langsung tertuju padaku. Semua menatapku dengan wajah kebingungan. "Kau baik-baik saja? "Tanya Levi yang berada disebelahku. "Aku baik-baik saja dan maaf. "Ucapku.

"Kita sudah sampai."

OC's Pov
____________

Squad levi dan Hanji telah tiba di lokasi tujuan mereka. Gereja milik kerajaan yang sangat mencurigakan. Dengan segera mereka masuk kedalam gereja tersebut dan mencari keberadaan Eren dan Historia.

"Ketemu. Pintu rahasia. Eren pasti berada di sana bersama para musuh."

"Nii-chan."

"Apa yang kau inginkan, Akame? "Ucap Aran dingin. Tangannya dengan lihai membersihkan pedang kesayangannya. "Kau yakin tidak ingin kembali? "Tanya Akame ragu. "Entahlah, aku tidak tahu. Jika kalian ingin kembali, pergilah tanpa aku. "Ucap Aran.

"Aran, kemarilah."

"Tapi jika kalian ingin tetap bersamaku, kalian tau dimana tempatku."

"Cepatlah bodoh!"

"Sebentar!"

___________

"Kalian mengerti? Akurasi dari tembakkan mereka akan terganggu jika jarak pandangan mereka terhalangi, dan seperti yang dikatakan Armin. Senjata mereka memiliki satu jalur antara pengait dan tembakan mereka. Satu satunya cara agar kita bisa menangani masalah ini adalah dengan cara menyerang mereka dari arah belakang. Terakhir, waktu mengisi ulang peluru mereka sangat lama. Hal itu bisa kita manfaatkan menyerang mereka dari depan. "Ucap Aran menjelaskan detail dari rencana yang ia buat bersama Armin. "Benar, dan juga persiapan kita sudah siap. "Ucap Armin. "Benarkah? Apakah semuanya sudah siap untuk mengotori tangannya masing-masing?  "Tanya Levi.

Tak ada satupun jawaban dari mereka. Wajah mereka hanya menunjukkan ekspresi yang mengatakan bahwa mereka siap menerima resiko apapun itu.

"Sepertinya sudah ya... "

"Kalian sudah memutuskan jalan yang akan kalian tempuh jadi, bersiaplah untuk menerima resikonya apa pun itu untuk sekarang dan seterusnya. "Ucap Aran dengan ekspresi datarnya.

"Bersiaplah!"

_____________

Tbc

Yo! Sorry ya kalo baru sempat update sekarang. Author sedang dalam keadaan berduka beberapa waktu yang lalu dan juga author banyak kesibukan di real life. Dan ya maaf kalo misalnya chapter kali ini agak pendek.

Gomennasai minna.

Next chapter author usahkan buat lebih panjang.

Jangan lupa vote and commet.
See you

Shingeki no Kyojin Season 1 [AoT X OC]【Tamat】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang