Meja Makan

43 5 2
                                    


Pukul 08:02 Am. Dipagi musim semi, matahari menyingsing memancarkan sinarnya keseluruh penjuru dunia. Membukakan setiap mata,memulai segala kesibukan pada setiap diri manusia.

Dikediaman Olethea tercium aroma pancake hangat yang baru saja terangkat dari pannya. Aroma itu mengundang para gadis keluar dari sarangnya menuju tempat dimana makanan dihidangkan dengan ditemani berbagai macam jenis minuman hangat disampingnya.

Pagi itu seorang lelaki tua beserta ketiga anak perempuannya mengawali hari dengan berkumpul bersama diatas meja makan seperti biasa. Mengisi sedikit tenaga dengan seporsi pancake buatan tangan seorang lelaki setengah paru baya yang tak lain adalah kepala keluarga dalam kediaman Olethea.

Kamu mengisi kegiatan sarapan ini dengan perbincangan sederhana namun terasa hangat dan menyenangkan untuk ikut serta didalamnya. Tuan Olethea adalah orang yang berperan penting dalam setiap pembincangan yang terjadi. Dengan suara seraknya yang khas, ia membuka perbincangan yang tercipta diantara kami berempat.

" Ayah dengar hari ini kau akan berangkat menuju Desa Landheal? "

" Ya, benar, " Jawabku

" Dengan siapa kau akan pergi kesana? "

Kedua tangan dari seorang gadis bermata hazel terlihat masih memegang cermin dan sebuah brush. Diatas meja makan Ia terus disibukan dengan kegiatan menyapukan brush ditangan kanannya pada wajah cantiknya hingga kedua pipi cabinya dibuat merona bak buah plum dimusim panas.

" Apa ayah sungguh tidak mengetahuinya? "

Wanita yang tengah bercermin itu balik bertanya pada lelaki paruh baya yang tengah duduk menikmati secangkir kopi hangat ditangannya,

" Bohong jika ayah tidak mengetahuinya,"

Mulut lelaki setengah paruh baya itu hanya tersenyum kecil dikala mendengar kalimat yang dilontarkan oleh salah satu anak kembarnya itu.

" Ku dengar kau akan pergi dengan kedua teman lelakimu,apa itu benar? " Tanya Lelaki paruh baya itu padaku

" Ya. Tapi... akan ada satu siswa tambahan lagi ikut dalam penelitian kami kali ini " Jawabku

" Benarkah? aku rasa siswa itu tidak lain dan tidak bukan adalah lelaki berkulit putih susu itu, benarkan? " Tepis wanita didepanku

" Mustahil jika dia tidak ikut dalam penelitian kali ini. Sementara Frans juga terlibat dalam penelitian itu " Seru wanita disampingku yang tidak lain adalah saudara kembar wanita yang tengah sibuk berhias didepanku.

Tangan kanan lembut wanita berambut putih menuangkan sirup strobery secara perlahan keatas piring pancake dihadapannya,

" Aku sungguh tidak percaya ini. Dia itu benar-benar....  Apa dia benar-benar tidak bisa berjauhan dengan Frans? " Seru wanita bermata Hazel didepanku

Wanita bermata Hazel itu memasukan setiap potongan pancake kedalam mulutnya sembari berpikir memikirkan suatu kemungkinan yang mungkin terjadi diantara kudua teman lelakinya itu.

" Apa mungkin.... Rumor itu memang benar adanya? " Ujar wanita itu lagi

" Rumor apa yang kau maksud? " Tanyaku dengan penasaran padanya

" Rumor jika mereka itu saling menyukai," Jawabnya

" Apa?! " Teriakku

Kami dibuat terkejut oleh pernyataan yang dilontarkan wanita bermata Hazel saat itu.

" Apa yang kau katakan? "

Tuan Olethea yang tengah menikmati kopi hangatnyapun memuntahkan kembali kopinya kedalam cangkir yang ada ditangannya.

EpochTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang